Contoh Makalah ANALISIS SWOT SDN SUKASONO 3|Pendahuluan | Pembahasan | Penutup|

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pengelolaan merupakan salah satu hal yang sangat harus dilakukan di dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal penyelenggara pendidikan. Maka dari itu sekolah harus mampu menghasilkan produk atau lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan maka diperlukan pengelolaan yang yang baik di sekolah dalam memberikan pendidikan kepada setiap peserta didiknya.
Setiap sekolah khususnya Sekolah Dasar memiliki sistem, gaya dan cara mengelola pendidikan di sekolahnya berbeda-beda, namun tujuannya sama yaitu untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu manusia dewasa, sitem dan cara tersebut akan mempengaruhi keberhasilan pengelolan pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah tersebut. Melalui makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan dan mendeskripsikan sistem pengelolaan pendidikan di SDN Sukasono 3, harapan penulis dapat mengungkapkan kelemahan dari pengelolaan pendidikan di SDN tersebut sehingga penulis dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk perkembangan SD tersebut.

B.     Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
2.      Menjelaskan pengelolaan pendidikan di SDN Sukasono 3
3.      Menjelaskan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opprtunity, Threats) yang dilakukan di SDN Sukasono 3.



BAB II
PEMBAHASAN MASALAH


A.    Pengelolaan Kepemimpinan di SDN Sukasono 3
Hasil pengalaman dan pengamatan penulis selama mengajar di SDN Sukasono 3, karakteristik kepemimpinan di SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.      Kepala sekolah kurang bersikap tegas kepada bawahannya, hal ini menimbulkan tidak adanya kewibawaan kepemimpinan di mata para guru pada umumnya.
2.      Kurang menunjukkan produktifitas kerja yang tinggi, hal ini disebabkan oleh gangguan fisik yang dialaminya.
3.      Kurang mampu memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.
4.      Pemberian tugas dan kerjasama diserahkan sepenuhnya kepada bawahan tanpa petunjuk dan saran dari pemimpin.
5.      Kurang mampu melaksanakan fungsi sebagai pemimpin khususnya dalam adminstrasi.
6.      Pengambilan keputusan berdasarkan azas kemudahan sehingga selalu mengambil jalan pintas tanpa mempertimbangkan dampak bagi kemajuan sekolah.
7.      Sifat suka menolong dan rendah hati yang dimiliki oleh beliau menjadi dasar bagi personill di sekolah untuk membantunya dalam menyelsaikan tugas sebagai kepala sekolah.
Dari uraian di atas tersebut dapat disimpulkan, secara umum kepemimpinan di SDN Sukasono 3 sesuai dengan semestinya di mana kepemimpinan berarti kemampaun dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantuu tercapainya suatu tujuan tentu yang telah ditetapkan (TIM Dosen Pengdik, 2009: 77).

B.     Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran di SDN Sukasono 3
Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada kurikulum KTSP dari kelas 1 sampai kelas 6. Secara keseluruhan belum mampu melaksanakan dan mengimplementasikan kurikulum secara baik. Guru masih terpaku pada buku sumber yang sifatnya terbats dan materinya banyak yang tidak sesuai dengan kurikulum.
Pada umumnya, guru tidak melaksanakan persiapan pembelajaran secara harian melainkan pertriwulan. Hal ini dilakukan hanya sebagai formalitas untuk memenuhi syarat administrasi yang akan diperiksa oleh pengawas.
Bentuk kurikulum yang digunakan di SDN Sukasono 3 adalah subjeck matter curicculum di mana materi yang dipelajari oleh peserta didik disusun secara logis oleh guru, sementara dalam pengembangan kurikulum, guru menyesuaikannya dengan buku sumber serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Hal tersebut mengakibatkan penimplementasian kurikulum belum dilaksanakan secara utuh, shingga tujuan pembelajaran dan tujuan dari setiap materti ajar belum tercapai seutuhnya.

C.    Pengelolaan Peserta Didik di SDN Sukasono 3
Prinsip-prinsip pengelolaan peserta didik di SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.      Peserta didik dianggap sebagai subjek pendidikan
2.      Pengelolaan peserta didik ditujukan dalam rangka mendidik anak didik
3.      Kegiatan pengelolaan peserta didik belum mampu menyesuaikan dengan latar belakang dan perbedaan peserta didik.
4.      Kegiatan bimbingan terhadap peserta didik belum mampu dilakukan secara sistematis dan menyeluruh
5.      Kegiatan pengelolaan peserta didik belum mampu mendorong dan memacu kemandirian peserta didik
6.      Kegiatan pengelolaan peserta didik tidak memperhatikan kebermaknaan bagi peserta didik, sehingga kegiatan tersebut tidak bersifat fungsional.
7.      Aktivitas pengelolan peserta didik belum memperhatikan minat, kemampuan dan jenis karir dalam masyarakat. Hal ini terbukti dari minimnya keterampilan yang diajarkan kepada peserta didik.
Ruang lingkup pengelolaan peserta didik di SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.      Penerimaan peserta didik dilaksanakan atas dasar dana BOS
2.      Orientasi peserta didik yang baru belum bisa dilaksanakan secara formal
3.      Pengaturan kehadiran, ketidakhadiran pesera didik di sekolah tidak dilaksanakan secaa harian
4.      Pengaturan evaluasi peserta didik tidak dilaksanakan secara sistematis dan formal sehingga secara administratif tidak teratur
5.      Pengaturan kenaikan kelas dilaksanakan atas dasar ras kasihan, terhadap peserta didik
6.      Pengaturan peserta didik yang mutasi dan dropout belum sepenuhnya dilaksanakan secara objektif. Hal ini terbukti dari masih banyaknya anak didik yang tidak layak untuk mengikuti pembelajaran masih diizinkan untuk belajar.
 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan pengelolaan peserta didik di SDN Sukasono 3 belum menggambarkan kepedulian akan perkembangan peserta didik.

D.    Pengelolaan Personil di SDN Sukasono 3
Pengelolaan personil di SDN Sukasono 3 belum mampu mewujudkan tujuan pengelolaan personal sekolah. Hal tersebut terbukti dari beberapa hal sebagai berikut:


1.      Sekolah belum mampu mengatasi kelemahan-kelemahan sendiri
2.      Tidak terwujudnya kondisi dan iklim kerja di sekolah yang mendukung secara maksimal pertumbuhan profesional dan kecakapan teknis setiap tenaga kependidikan
3.      Rendah kualitas lulusan sekolah ini. Hal ini terbukti dari rendahnya IP lulusan yang masuk ke SMP
Adapun personil sekolah di SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
1.      Kepala Sekolah
2.      Guru kelas terdiri dari 6 guru
3.      Guru muatan lokal terdiri dari 2 orang (sukwan)

E.     Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SDN Sukasono 3 belum sesuai dengan kebutuhan di masa sekarang. Banyak fasilitas yang dibutuhkan dalam proses belbelajaran yang belum terpenuhi seperti media pembelajaran, komputer dan situasi sekolah yang kondusif. Salah saty faktor penyebabnya adalah tidak adanya pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang sudha ada sebelumnya, padahal pemeliharaan merupakan salah satu hal yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan sarana dan prasarana di SDN Sukasono 3 belum memenuhi prinsip-prinsip pengelolaan sarana dan prasarana yakni prinsip tujuan, efisiensi, adminstratif, kejalasan tanggung jawab dan kehohesifan.

F.     Pengelolaan Keuangan di SDN Sukasono 3
1.      Sumber Dana Pendidikan di SDN Sukasono 3
-          Dana rutin dari pemerintah yaitu BOS
-          Dana tak terduga, seperti hasil sewa tempat untuk pemilihan umum.
2.      Alokasi Dana Pendidikan di SDN Sukasono 3
-          Dana cadangan untuk keperluan khusus seperti dana sosial, biaya penerimaa tamu
-          Dana rutin untuk proses pembelajaran di Sekolah seperti buku sumber, kapur tulis dan lain sebagainya.
3.      Pertanggung jawaban
-          Tanggungjawab keuangan di pegang oleh bendahara bersama kepala sekolah
-          Bendahara melaporkan keuangan dalam bentuk laporan triwulan dan RAPBS
-          Laporan keuangan langsung terpadu pengurus tanpa dibahas dengan personil sekolah lainnya.

G.    Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat di SD
Prinsip hubungan sekolah dan masyarakat yang terjalin adalah sebagai berikut:
1.      Hubungan didasari atas dasar kekeluargaan bukan untuk menciptakan citra baik pendidikan, sehingga hubungan yang terjalin tidak mudah
2.      Sebagian warga yang berada di sekitar sekolah kurang memperhatikan dan menghormati sekolah sebagai lembaga formal pendidikan
3.      Masyrakat menganggap bahwa pihak sekolah adalah pihak yang paling mampu untuk mendidik anak-anaknya sehingga proses pendidikan mereka serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah tanpa dibantu orang tua di rumah.
4.      Masyarakat belum mampu memberikan peran yang kontruktif bagi kemajuan sekolah. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan mareka yang masih rendah
5.      Pihak sekolah maupun pemerintah setempat belum mampu memberdayakan keterlibatan masyarakat untuk kemajuan sekolah
6.      Teknik hubungan sekolah dengan masyrakat bersifat spontanitas tanpa ada perencanaan dan media khusus.




H.    Pengelolaan Supervisi Pendidikan di SDN Sukasono 3
Pelaksanaan supervisi pendidikan di SDN Sukasono 3 aalah sebagai berikut:
1.      Kunjungan kelas secara tidak langsung yang dilakukan oleh kepala sekolah
2.      Pertemuan secara pribadi antara supervisi dengan guru untuk membicarakan masalah-masalah khusus yang dihadapi gruu, hal ini dilakukan apabila masalah yang rumit yang sulit untuk diselesaikan
3.      Rapat antar kepala sekolah dengan guru-guru
4.      Rapat antar guru di setiap sekolah melalui Forum KKG
5.      Supervisi khusus dan spontanitas dari murid kepada guru ketika pembelajaran
6.      Supervisi dari guru kepada murid dilakukan melalui forum diskusi secara nonformal anatr guru.
Prosedur supervisi pendidikan belum dilakukan secara sistematik seperti:
1.      Pengumpulan data
2.      Pengumpulan alat penilaian
3.      Deteksi kelemahan
4.      Memperhatikan Kelemahan
5.      Bimbingan
6.      Penilaian Kemajuan
Hal-hal tersebut tidak dilakukan secara prosedural tetapi secara spontanitas dan tanpa melalui administrasi yang baik.




BAB III
ANALISIS SWOT SDN SUKASONO 3


A.    Strength (kekuatan)
Hal-hal yang menjadi kekuatan bagi SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
  1. Hubungan antar guru dan kepala sekolah yang solid
  2. Sikap personal sekolah yang ramah dan akrab terhadap masyakat menjadikan kekuatan untuk menarik minat warga memasukkan anaknya ke SDN Sukasono 3
  3. Anggota komite sekolah merupakan orang yang dipercaya di masyarakat hal ini sering dijadikan alat oleh sekolah untuk membantu dalam pengambilan kebijakan sekolah
  4. Bangunan sekolah yang cukup dan memadai untuk  kegiatan belajar mengajar
  5. Terseidanya lapangan yang cukup luas
  6. Lokasi sekolah yang strategis untuk belajar karena letaknya tidak terlalu ramai dan jalur lalu lintas.

B.     Weakness (kelemahan)
Adapun kelemahan-kelemahan dari SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
  1. Kepemimpinan yang lemah
  2. Profesionalitas guru yang rendah
  3. Visi dan Misi sekolah kurang jelas
  4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk proses mengajar
  5. Tidak memiliki peraturan dan tata tertib yang jelas
  6. Latar belakagn keluarga peserta didik yang pada umumnya kurang peduli terhadap pendidikan
  7. Latar belakang ekonomi menjadi prioritas dalam menjalankan pendidikan.
C.    Opprtunity (peluang)
Setiap sekolah memiliki kesempatan untuk memajukan kualitas peserta didiknya. Adapun kesempatan yang dimiliki oleh SD ini dalam memajukan sekolahnya dapat tercapai melalui:
  1. Kerjasama antar personil sekolah, karena hubungan antar personil sekolah cukup solid
  2. Perbaikan kepemimpinan karena inilah yang menjadi dasar kemajuan sekolah
  3. Pendayagunaan bangunan sekolah serta sarana dan prasarana secara maksimal.
Dilihat dari aspek yang berada di dalam maupun di luar sekolah, SDN Sukasono 3 akan sulit untuk dapat memajukan diri sebagai lembaga formal pendidikan, kecuali apabila ada usaha keras dan kemauan dari personil sekolah disertai dukungan dari berbagai pihak.


D.    Treats (ancaman)
Hal-hal yang dapat mengancam eksistensi SDN Sukasono 3 sebagai lembaga formal pendidikan dapat timbul dalam maupun luar sekolah itu sendiri.
  1. Faktor dari dalam sekolah
-          Kepemimpinan yang kurang tegas
-          Kualifikasi pedidikan para guru yang tidak sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan  sekarang
-          Tidak adanya personil yang bertanggungjawab dalam hal administrasi sehingga pelaksanan oragnaisasi selalu kurang maksimal.
  1. Faktor dari luar sekolah
-          Kompetisi antar sekolah yang semakin ketat
-          Kurangnya dukungan dari masyarakat terhadap proses pendidikan di sekolah
-          Kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di daerah
-          Tidak adanya koordinasi antar sekolah dna masyarakat serta pemerintah.

 
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A.    Kesimpulan
Pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di setiap sekolah pasti akan membawa pengaruh baik itu positif maupun negatif.  Apabila pengelolaan dilakukan secara sunguh-sungguh, maka dampaknya pun akan lebih banyak positif terhadap kemajuan sekolah, sedangkan apabila pengelolaan yang dilakukan tidak secara sungguh-sungguh dan tanpa ada perencanaan yang matang maka pengelolaan tersebut tidak akan membawa pengaruh positif bagi kemajuan sekolah.
SDN Sukasono 3 merupakan salah satu sekolah yang belum berhasil mengelola pendidikan di sekolah. Penulis menyimpulkan hal tersebut berdasarkan pada ketidakberhasilan sekolah dalam mengelola pendidikan khususnya pengelolaan kepemimpinan, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pengelolaan saran dan prasarana dan yang lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:
  1. Kepala sekolah belum berfungsi sepenuhnya sebagai pemimpin di sekolah
  2. Tidak adanya kejelasan dalam pembelajaran
  3. Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah
  4. Kurang transparansi dalam hal pengelolaan keuangan
Ketidakberhasilan tersebut membawa dampak pada kualitas lulusan setiap tahunnya. SDN Sukasono 3 belum mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan belum sesuai dengan harapan masyarakat.

B.     Rekomendasi
Saran yang dapat direkomendasikan oleh penulis sebagai pengajar SDN Sukasono 3 adalah sebagai berikut:
  1. SDN Sukasono 3 sebaiknya melakukan rekontruksi dalam beberapa hal kepemimpinan, karena inilah yang paling mendasar lemahnya SDN Sukasono 3 sebagai lembaga formal penyelenggara pendidikan
  2. Sebaiknya pembagian fungsi dari personil sekolah harus lebih jelas dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan
  3. Sebaiknya intensitas pertemuan atau diskusi dengan orang tua murid harus lebih ditingkatkan
  4. Tanggung jawab personil sekolah khususnya guru sebagai tenaga pendidik harus ditingkatkan karena guru adalah orang tua peserta didik ketika di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA


Suryadi, Ace (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Tim Dosen Pengdik (2009). Pengelolaan Pendiidkan. Tasikmalaya: UPI Tasikmalaya.
Trimo (2006). Peranan Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. [online]: tersedia: Http//imangun08.blogspot.com/2009/02/determinasi-supervisidalam peningkatan.Htm/[22April 2009].



Pengunjung