Kesulitan yang membuahkan Keyakinan
Hujan hari ini telah mulai reda seiring malam yang mulai mengembalikan jiwa jiwa ke tempat peristirahatannya, aku, kalian dan kau mungkin sudah mulai lelap tertidur karena kelelahan yang menerpa, atau karna kebosanan akan rutinitas hidup yang monoton, kemarin aku menemui jiwa yang telah renta karena telah lama dia hidup dan bersahabat dengan alam, aku mengenalnya dari ayahku yang telah mendahuluiku menemuiNya, semoga Alloh senantiasa memberkahinya..aminn, Lupa aku tidak menyampaikan salamku untuk ayahku, tapi semoga keduanya bisa bertemu dalam terangnya kehidupan disana, aku mengingati kalian sebagai bagian dari karya terbaikNya dan harus kembali dengan langkah terbaikNya.
malam ini aku kembali menemui malam panjang ditemani lampu sudah lama aku belum mengecupnya sekedar bertanya apakah dia sudah lelah bersamaku, bersama keputus asaan, bersama semangat, juga bersama igauan ku tentang harapan yang melambung terus ke awan, hati ini masih galau seperti biasanya, sulit untuk membaca arahnya, sulit untuk menemui jalan yang terjal seakan tak pernah berujung dan tak pernah selesai.
Alloh menciptakan cinta dan benci dengan perbedaan yang tipis, seperti harapan dan keputusasaan, hanya beda satu titik seperti antara titik nadir dan titik puncak, sehingga kadang muncul berbagai macam karakter yang kadang terlalu sulit untuk saling memahaminya, dan kesulitan memahami ini yang membuat kita harus lebih meyakinkan jalanNya, meyakinkan bahwa hidup diliputi keraguan, diliputi sebuah ketidakmampuan jiwa untuk mengambil sebuah makna.
Merebahkan diri adalah sebuah kepastian karena malam adalah tempat untuk beristirahat, karena malam diciptakan Alloh untuk mengembalikan rusuk rusuknya yang telah lama digunakan untuk beraktifitas, walaupun aktifitas itu masih menyisakan kegalauan, mentyisakan pikiran yang tak berbatas, menyisakan ketidaktenangan jiwa serta keputusasaan menghadapi hidup.
Tapi ada hal yang perlu aku sampaikan kepada kau dan kalian, bahwa malam adalah tempat yang bagus juga untuk menyampaikan harapan, malam adalah sebuah anugerah Alloh dengan jauhnya dari kebisingan hidup, ketulusan hati, pejelmaan jiwa, penyampaian keinginan akan lebih muncul dari dalam jiwa.
Penutupku malam ini untuk aku, kau dan kalian “Percayalah Alloh masih ada dan akan selalu ada, walaupun kadang terlalu sulit untuk selalu menyandingiNya seperti sulitnya penjelmaan jiwa untuk memahami rintik hujan yang turun, begitupun memahami petir yang muncul ketika dia dinantioleh alam yang lama tidak menemukan basahnya air, perjalanan panjang diatas bumi ini masih akan bertahan selama alam bersahabat dan kita juga mensahabatinya.
Aku titip kepada kau dan kalian, selipkan namaku dalam do’a, kelemahan selalu membayangi dalam kehidupanku, semoga kau, kalian memaklumiku karena ku tidak tidak bisa memahami kehidupan ini tanpa ada kau dan kalian.
Next to part II
Alloh menciptakan cinta dan benci dengan perbedaan yang tipis, seperti harapan dan keputusasaan, hanya beda satu titik seperti antara titik nadir dan titik puncak, sehingga kadang muncul berbagai macam karakter yang kadang terlalu sulit untuk saling memahaminya, dan kesulitan memahami ini yang membuat kita harus lebih meyakinkan jalanNya, meyakinkan bahwa hidup diliputi keraguan, diliputi sebuah ketidakmampuan jiwa untuk mengambil sebuah makna.
Merebahkan diri adalah sebuah kepastian karena malam adalah tempat untuk beristirahat, karena malam diciptakan Alloh untuk mengembalikan rusuk rusuknya yang telah lama digunakan untuk beraktifitas, walaupun aktifitas itu masih menyisakan kegalauan, mentyisakan pikiran yang tak berbatas, menyisakan ketidaktenangan jiwa serta keputusasaan menghadapi hidup.
Tapi ada hal yang perlu aku sampaikan kepada kau dan kalian, bahwa malam adalah tempat yang bagus juga untuk menyampaikan harapan, malam adalah sebuah anugerah Alloh dengan jauhnya dari kebisingan hidup, ketulusan hati, pejelmaan jiwa, penyampaian keinginan akan lebih muncul dari dalam jiwa.
Penutupku malam ini untuk aku, kau dan kalian “Percayalah Alloh masih ada dan akan selalu ada, walaupun kadang terlalu sulit untuk selalu menyandingiNya seperti sulitnya penjelmaan jiwa untuk memahami rintik hujan yang turun, begitupun memahami petir yang muncul ketika dia dinantioleh alam yang lama tidak menemukan basahnya air, perjalanan panjang diatas bumi ini masih akan bertahan selama alam bersahabat dan kita juga mensahabatinya.
Aku titip kepada kau dan kalian, selipkan namaku dalam do’a, kelemahan selalu membayangi dalam kehidupanku, semoga kau, kalian memaklumiku karena ku tidak tidak bisa memahami kehidupan ini tanpa ada kau dan kalian.
Next to part II