Aku Bukanlah orang yang sempurna.
mentari yang selalu dinikmati walaupun gerah selalu datang menghampiri, seperti gerahnya ketidakpahaman kita akan hidup ini. Beberapa orang telah tersakiti, sebagian yang lain juga terbahagiakan, tapi sayangnya aku lebih meyakini bahwa lebih banyak yang tersakiti oleh hidupku, mohon maaf aku hanya sebuah raga yang mencoba menjalani, memahami dan meyakini bahwa hidup itu kadang menyakitkan dan kebahagiaan juga adalah hal yang harus dijalani. Jiwa jiwa terus datang menghampiri, dengan segala keinginanya, dengan segala kerakusannya dan dengan segala pengharapannya, aku tulis sebuah catatan di penghujung tahun ini dengan harapan ada kenyatan yang dapat terlihat jelas dan mudah dipahami, mengilangkan yang tersakiti atau menguranginya.
Membuka waktu yang selalu baru adalah hal yang pasti, seperti pastinya dinginnya es dan panasnya api, aku, kau dan kalian pasti akan terus menemukan suatu yang baru dengan berbagai cita dan harapan, sperti berharapnya aku pada kau, dan kalian agar selalu menjaga hidup agar senantiasa nyata dan bisa menjalaninya, kemakluman masih ada selama nafas masih terhirup, kesempatan maih ada selama matahari masih terbit dari timur, mari kita berbaring sejenak untuk memkirikan keadaan kita, sejenak untuk mengatakan pda hati nurani kita, sejenak untuk meyakinkan harapan kita tentang kehidupan ini.
Aku tidak akan berlama-lama untuk memperpanjang catatan ini, hanya bagian dari sebuah pemaknaan tentang waktu yang baru, sejak beberapa waktu lalu ingin aku ungkapkan, hanya saja aku terlalu malas, aku menunggu penuntun jiwaku merasakan kenyamanan, hanya saja keresahan lebih semakin kuat, kutulis saja walaupun mata ini sangat berat untuk dibuka.
Sebagai penutup, aku bukanlah yang terbaik untuk kau dan kalian, aku juga tidak berharap pemakluman, tapi sebuah pengertian, sebuah harapan untuk terus menjaga cita cita dan harapan sesuai jalan kita, sesuai yang ditakdirkan Alloh yang maha Kuasa, terlalu berat menitipkan hal yang sangat kita inginkan kepada Alloh, tapi Dialah yang memiliki segalanya, kembali merenung sejenak…INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN…semuanya dari Alloh, YAKINILAH…
Mohon maaf atas semua kekhilafan dan kesalahannya, waktu yang baru belum tentu menambah lama jatah hidup kita, waktu baru bisa saja sebuah peringatan agar dicepatkan untuk meninggalkan dunia ini.
UNTUK SEMUA ORANG YANG PERNAH ADA DIKEHIDUPANKU, YANG PERNAH TERSAKITI SEMOGA ALLOH MEMBERKAHIKU, KAU DAN KALIAN, TIDAK ADA MAKSUD UNTUK MENYAKITI DAN MENJADIKAN TERSAKITI
# MENUJU SEBUAH HARAPAN #