Surat Yasin . Sobat warna kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai Teks Bacaan Surat Yasin, Sebelum kepada pembahasan ada hal perlu diperhatikan ilmu Tajwid, supaya bacaan kita benar dengan makhorijul huruf yang sesuai dan benar. Surat yasin terdiri dari 83 Ayat. Surat Yasin adalah surat yang dalam urutan Al Qur’an adalah surat ke-36, terdiri atas 83 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Jin. Dinamai ”YA SIN” karena dimulai dengan huruf ”YA SIN” dipermulaan ayat.
Buat anda yang membutuhkan Tulisan arab Bacaan Surat Yasin Latin, beserta artinya anda bisa baca dibawah ini :
Bacaan Surat Yasin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
يس (1)
Yaa Siin.(1)
وَ الْقُرْآنِ الْحَكيمِ (2)
Demi Al Qur'an yang penuh hikmah,(2)
إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلينَ (3)
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul- rasul,(3}
عَلى صِراطٍ مُسْتَقيمٍ (4)
) yang berada) di atas jalan yang lurus,(4)
تَنْزيلَ الْعَزيزِ الرَّحيمِ (5)
) sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.(5)
لِتُنْذِرَ قَوْماً ما أُنْذِرَ آباؤُهُمْ فَهُمْ غافِلُونَ (6)
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak- bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.(6)
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (7)
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan ( ketentuan Allah ) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.(7)
إِنَّا جَعَلْنا في أَعْناقِهِمْ أَغْلالاً فَهِيَ إِلَى الْأَذْقانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ (8)
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka ( diangkat ) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.(8)
وَ جَعَلْنا مِنْ بَيْنِ أَيْديهِمْ سَدًّا وَ مِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْناهُمْ فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ (9)
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding(pula), dan Kami tutup ( mata ) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.(9)
وَ سَواءٌ عَلَيْهِمْ أَ أَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (10)
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.(10}
إِنَّما تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَ خَشِيَ الرَّحْمنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَ أَجْرٍ كَريمٍ (11)
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang- orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.(11)
إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتى وَ نَكْتُبُ ما قَدَّمُوا وَ آثارَهُمْ وَ كُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْناهُ في إِمامٍ مُبينٍ (12)
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang- orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas- bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata ( Lohmahfuz ).(12}
وَ اضْرِبْ لَهُمْ مَثَلاً أَصْحابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جاءَهَا الْمُرْسَلُونَ (13)
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan- utusan datang kepada mereka;(13}
إِذْ أَرْسَلْنا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُما فَعَزَّزْنا بِثالِثٍ فَقالُوا إِنَّا إِلَيْكُمْ مُرْسَلُونَ (14)
) yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan ( utusan ) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata:" Sesungguhnya kami adalah orang- orang yang diutus kepadamu".(14)
قالُوا ما أَنْتُمْ إِلاَّ بَشَرٌ مِثْلُنا وَ ما أَنْزَلَ الرَّحْمنُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ تَكْذِبُونَ (15)
Mereka menjawab:" Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka".(15}
قالُوا رَبُّنا يَعْلَمُ إِنَّا إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ (16)
Mereka berkata:" Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.(16)
وَ ما عَلَيْنا إِلاَّ الْبَلاغُ الْمُبينُ (17)
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan ( perintah Allah ) dengan jelas".(17}
قالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنا بِكُمْ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَ لَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذابٌ أَليمٌ (18)
Mereka menjawab:" Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti ( menyeru kami ), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".(18}
قالُوا طائِرُكُمْ مَعَكُمْ أَ إِنْ ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (19)
Utusan- utusan itu berkata:" Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan ( kamu mengancam kami ) Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas".(19}
وَ جاءَ مِنْ أَقْصَا الْمَدينَةِ رَجُلٌ يَسْعى قالَ يا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلينَ (20)
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki- laki ( Habib An Najjar ) dengan bergegas- gegas ia berkata:" Hai kaumku, ikutilah utusan- utusan itu,(20}
اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْئَلُكُمْ أَجْراً وَ هُمْ مُهْتَدُونَ (21)
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang- orang yang mendapat petunjuk.(21}
وَ ما لِيَ لا أَعْبُدُ الَّذي فَطَرَني وَ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (22)
Mengapa aku tidak menyembah ( Tuhan ) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya- lah kamu ( semua ) akan dikembalikan.(22)
أَ أَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمنُ بِضُرٍّ لا تُغْنِ عَنِّي شَفاعَتُهُمْ شَيْئاً وَ لا يُنْقِذُونِ (23)
Mengapa aku akan menyembah tuhan- tuhan selain-Nya, jika ( Allah ) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak(pula)dapat menyelamatkanku.(23}
إِنِّي إِذاً لَفي ضَلالٍ مُبينٍ (24)
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.(24}
إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ (25)
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah ( pengakuan keimanan ) ku.(25}
قيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قالَ يا لَيْتَ قَوْمي يَعْلَمُونَ (26)
Dikatakan ( kepadanya ):" Masuklah ke surga". Ia berkata:" Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,(26}
بِما غَفَرَ لي رَبِّي وَ جَعَلَني مِنَ الْمُكْرَمينَ (27)
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang- orang yang dimuliakan".(27}
وَ ما أَنْزَلْنا عَلى قَوْمِهِ مِنْ بَعْدِهِ مِنْ جُنْدٍ مِنَ السَّماءِ وَ ما كُنَّا مُنْزِلينَ (28)
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia ( meninggal ) suatu pasukan pun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.(28}
إِنْ كانَتْ إِلاَّ صَيْحَةً واحِدَةً فَإِذا هُمْ خامِدُونَ (29)
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba- tiba mereka semuanya mati.(29}
يا حَسْرَةً عَلَى الْعِبادِ ما يَأْتيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ كانُوا بِهِ يَسْتَهْزِؤُنَ (30)
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba- hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok- olokkannya.(30}
أَ لَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لا يَرْجِعُونَ (31)
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat- umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang- orang ( yang telah Kami binasakan ) itu tiada kembali kepada mereka.(31}
وَ إِنْ كُلٌّ لَمَّا جَميعٌ لَدَيْنا مُحْضَرُونَ (32)
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.(32}
وَ آيَةٌ لَهُمُ الْأَرْضُ الْمَيْتَةُ أَحْيَيْناها وَ أَخْرَجْنا مِنْها حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ (33)
Dan suatu tanda ( kekuasaan Allah yang besar ) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji- bijian, maka daripadanya mereka makan.(33)
وَ جَعَلْنا فيها جَنَّاتٍ مِنْ نَخيلٍ وَ أَعْنابٍ وَ فَجَّرْنا فيها مِنَ الْعُيُونِ (34)
Dan Kami jadikan padanya kebun- kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,(34}
لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَ ما عَمِلَتْهُ أَيْديهِمْ أَ فَلا يَشْكُرُونَ (35)
Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur.(35}
سُبْحانَ الَّذي خَلَقَ الْأَزْواجَ كُلَّها مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَ مِمَّا لا يَعْلَمُونَ (36)
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan- pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(36}
وَ آيَةٌ لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهارَ فَإِذا هُمْ مُظْلِمُونَ (37)
Dan suatu tanda ( kekuasaan Allah yang besar ) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,(37}
وَ الشَّمْسُ تَجْري لِمُسْتَقَرٍّ لَها ذلِكَ تَقْديرُ الْعَزيزِ الْعَليمِ (38)
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.(38}
وَ الْقَمَرَ قَدَّرْناهُ مَنازِلَ حَتَّى عادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَديمِ (39)
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah- manzilah, sehingga) setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir (kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.(39}
لاَ الشَّمْسُ يَنْبَغي لَها أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَ لاَ اللَّيْلُ سابِقُ النَّهارِ وَ كُلٌّ في فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (40)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(40}
وَ آيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (41)
Dan suatu tanda ( kebesaran Allah yang besar ) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,(41}
وَ خَلَقْنا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ ما يَرْكَبُونَ (42)
Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.(42}
وَ إِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلا صَريخَ لَهُمْ وَ لا هُمْ يُنْقَذُونَ (43)
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.(43}
إِلاَّ رَحْمَةً مِنَّا وَ مَتاعاً إِلى حينٍ (44)
Tetapi ( Kami selamatkan mereka ) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.(44)
وَ إِذا قيلَ لَهُمُ اتَّقُوا ما بَيْنَ أَيْديكُمْ وَ ما خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (45)
Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling ).(45}
وَ ما تَأْتيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آياتِ رَبِّهِمْ إِلاَّ كانُوا عَنْها مُعْرِضينَ (46)
Dan sekali- kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda- tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.(46}
وَ إِذا قيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قالَ الَّذينَ كَفَرُوا لِلَّذينَ آمَنُوا أَ نُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ في ضَلالٍ مُبينٍ (47)
Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu", maka orang- orang yang kafir itu berkata kepada orang- orang yang beriman:" Apakah kami akan memberi makan kepada orang- orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".(47}
وَ يَقُولُونَ مَتى هذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صادِقينَ (48)
Dan mereka berkata:" Bilakah ( terjadinya ) janji ini ( hari berbangkit ) jika kamu adalah orang- orang yang benar"(48}
ما يَنْظُرُونَ إِلاَّ صَيْحَةً واحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَ هُمْ يَخِصِّمُونَ (49)
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.(49}
فَلا يَسْتَطيعُونَ تَوْصِيَةً وَ لا إِلى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (50)
Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun dan tidak(pula)dapat kembali kepada keluarganya.(50}
وَ نُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذا هُمْ مِنَ الْأَجْداثِ إِلى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51)
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba- tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya ( menuju ) kepada Tuhan mereka.(51}
قالُوا يا وَيْلَنا مَنْ بَعَثَنا مِنْ مَرْقَدِنا هذا ما وَعَدَ الرَّحْمنُ وَ صَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (52)
Mereka berkata:" Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami ( kubur )" Inilah yang dijanjikan ( Tuhan ) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul ( Nya ).(52}
إِنْ كانَتْ إِلاَّ صَيْحَةً واحِدَةً فَإِذا هُمْ جَميعٌ لَدَيْنا مُحْضَرُونَ (53)
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba- tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.(53)
فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَ لا تُجْزَوْنَ إِلاَّ ما كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (54)
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.(54}
إِنَّ أَصْحابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ في شُغُلٍ فاكِهُونَ (55)
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan ( mereka ).(55)
هُمْ وَ أَزْواجُهُمْ في ظِلالٍ عَلَى الْأَرائِكِ مُتَّكِؤُنَ (56)
Mereka dan istri- istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan- dipan.(56}
لَهُمْ فيها فاكِهَةٌ وَ لَهُمْ ما يَدَّعُونَ (57)
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.(57}
سَلامٌ قَوْلاً مِنْ رَبٍّ رَحيمٍ (58)
) Kepada mereka dikatakan):" Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.(58}
وَ امْتازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ (59)
Dan ( dikatakan kepada orang- orang kafir ):" Berpisahlah kamu ( dari orang- orang mukmin ) pada hari ini, hai orang- orang yang berbuat jahat.(59}
أَ لَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يا بَني آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشَّيْطانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبينٌ (60)
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",(60}
وَ أَنِ اعْبُدُوني هذا صِراطٌ مُسْتَقيمٌ (61)
Dan hendaklah kamu menyembah- Ku. Inilah jalan yang lurus.(61}
وَ لَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلاًّ كَثيراً أَ فَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62)
Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan.(62}
هذِهِ جَهَنَّمُ الَّتي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (63)
Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam ( dengannya ).(63}
اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِما كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (64)
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.(64}
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلى أَفْواهِهِمْ وَ تُكَلِّمُنا أَيْديهِمْ وَ تَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِما كانُوا يَكْسِبُونَ (65)
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.(65}
وَ لَوْ نَشاءُ لَطَمَسْنا عَلى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّراطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ (66)
Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba- lomba ( mencari ) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat ( nya ).(66)
وَ لَوْ نَشاءُ لَمَسَخْناهُمْ عَلى مَكانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطاعُوا مُضِيًّا وَ لا يَرْجِعُونَ (67)
Dan jika Kami menghendaki pastilah Kami rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak(pula)sanggup kembali.(67}
وَ مَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَ فَلا يَعْقِلُونَ (68)
Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian ( nya ). Maka apakah mereka tidak memikirkan.(68}
وَ ما عَلَّمْناهُ الشِّعْرَ وَ ما يَنْبَغي لَهُ إِنْ هُوَ إِلاَّ ذِكْرٌ وَ قُرْآنٌ مُبينٌ (69)
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya ( Muhammad ) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan,(69}
لِيُنْذِرَ مَنْ كانَ حَيًّا وَ يَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكافِرينَ (70)
Supaya dia ( Muhammad ) memberi peringatan kepada orang- orang yang hidup ( hatinya ) dan supaya pastilah ( ketetapan azab ) terhadap orang- orang kafir.(70}
أَ وَ لَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدينا أَنْعاماً فَهُمْ لَها مالِكُونَ (71)
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya.(71}
وَ ذَلَّلْناها لَهُمْ فَمِنْها رَكُوبُهُمْ وَ مِنْها يَأْكُلُونَ (72)
Dan Kami tundukkan binatang- binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan.(72}
وَ لَهُمْ فيها مَنافِعُ وَ مَشارِبُ أَ فَلا يَشْكُرُونَ (73)
Dan mereka memperoleh padanya manfaat- manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur.(73}
وَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَعَلَّهُمْ يُنْصَرُونَ (74)
Mereka mengambil sembahan- sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan.(74}
لا يَسْتَطيعُونَ نَصْرَهُمْ وَ هُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُونَ (75)
Berhala- berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala- berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.(75}
فَلا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ إِنَّا نَعْلَمُ ما يُسِرُّونَ وَ ما يُعْلِنُونَ (76)
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.(76}
أَ وَ لَمْ يَرَ الْإِنْسانُ أَنَّا خَلَقْناهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذا هُوَ خَصيمٌ مُبينٌ (77)
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air ( mani ), maka tiba- tiba ia menjadi penantang yang nyata!(77)
وَ ضَرَبَ لَنا مَثَلاً وَ نَسِيَ خَلْقَهُ قالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظامَ وَ هِيَ رَميمٌ (78)
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:" Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh"(78)
قُلْ يُحْييهَا الَّذي أَنْشَأَها أَوَّلَ مَرَّةٍ وَ هُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَليمٌ (79)
Katakanlah:" Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,(79}
الَّذي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ ناراً فَإِذا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ (80)
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba- tiba kamu nyalakan ( api ) dari kayu itu."(80}
أَ وَ لَيْسَ الَّذي خَلَقَ السَّماواتِ وَ الْأَرْضَ بِقادِرٍ عَلى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلى وَ هُوَ الْخَلاَّقُ الْعَليمُ (81)
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad- jasad mereka yang sudah hancur itu Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.(81}
إِنَّما أَمْرُهُ إِذا أَرادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82)
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:" Jadilah!" maka terjadilah ia.(82}
فَسُبْحانَ الَّذي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (83)
Maka Maha Suci ( Allah ) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.(83}
Tafsir Yasin Ayat 1-12
Surah Yaasiin
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-12: Pernyataan dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu benar-benar seorang rasul, tugas Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, peringatan hanya bermanfaat bagi orang yang takut kepada Allah, sikap kaum musyrik terhadap Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dan pertolongan Allah kepada Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
يس (١) وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ (٢) إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (٣) عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٤) تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (٥) لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ (٦) لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (٧) إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلالا فَهِيَ إِلَى الأذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ (٨) وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ (٩) وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (١٠) إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ (١١) إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ (١٢)
1. Yaa siin.
2. [1]Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. [2]Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
4. [3](yang berada) di atas jalan yang lurus,
5. [4] (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang,
6. [5]Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan[6], karena itu mereka lalai[7].
7. [8]Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
8. [9]Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah[10].
9. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat[11].
10. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga[12].
11. Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan[13] kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[14] dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun mereka tidak melihat-Nya. [15]Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia (surga).
12. Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati[16], [17]dan Kamilah yang mencatat[18] apa yang telah mereka kerjakan[19] dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan[20]. Dan segala sesuatu[21] Kami kumpulkan dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).
[1] Ini adalah sumpah Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan Al Qur’anul Karim, di mana sifatnya adalah hikmah (bijaksana) dan menempatkan sesuatu pada tempatnya, perintahnya tepat dan larangannya tepat, memberikan balasan pada tempatnya, hukum-hukum syar’i dan jaza’i(balasan)nya juga penuh dengan hikmah. Di antara kebijaksanaan Al Qur’an adalah menggabung antara menyebutkan hukum dengan hikmahnya, mengingatkan akal terhadap hal-hal yang sesuai dan sifat-sifat yang menghendaki untuk dihukumi.
[2] Ayat ini sebagai bantahan terhadap orang-orang kafir yang mengatakan kepada Beliau, “Engkau bukan seorang rasul.” Firman-Nya, “Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,” merupakan isi dari sumpah sebelumnya, yakni Allah bersumpah dengan Al Qur’an, bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam termasuk para rasul. Oleh karena itu, yang Beliau bawa sama dengan yang dibawa para rasul sebelumnya seperti dalam masalah-masalah ushul/pokok. Di samping itu, barang siapa yang memperhatikan keadaan para rasul dan sifat mereka, maka dia akan mengetahui bahwa Beliau termasuk rasul pilihan karena sifat-sifat sempurna yang Beliau miliki dan akhlak utama. Hal ini tidaklah samar, karena adanya hubungan yang kuat antara yang dipakai untuk bersumpah, yaitu Al Qur’an dan hal yang disumpahkan, yaitu kerasulan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga jika seandainya tidak ada dalil dan saksi terhadap kerasulan Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam selain Al Quranul Karim ini, tentu ia sudah cukup sebagai dalil dan saksi terhadap kerasulan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, bahkan Al Qur’anul Karim merupakan dalil terkuat yang menunjukkan kerasulan Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
[3] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan sifat yang paling besar bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menunjukkan kerasulan Beliau, yaitu bahwa Beliau berada di atas jalan yang lurus, yang dapat menyampaikan kepada Allah dan kepada surga-Nya. Jalan yang lurus tersebut mencakup ilmu (pengetahuan terhadap yang hak) dan amal, di mana amal tersebut adalah amal yang saleh; yang memperbaiki hati dan badan, dunia dan akhirat. Termasuk ke dalam amal saleh adalah akhlak yang utama yang membersihkan jiwa dan menyucikan hati serta mengembangkan pahala. Jalan yang lurus merupakan sifat bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan sifat bagi agama yang Beliau bawa. Maka perhatikanlah keagungan Al Qur’an ini, di mana Allah Subhaanahu wa Ta'aala menggabung antara bersumpah dengan sesuatu yang paling mulia dipakai bersumpah dan hal agung yang disumpahkan (yaitu kerasulan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam). Memang berita Allah saja yang menunjukkan kerasulan Beliau sudah cukup, akan tetapi Dia menegakkan dalil-dalil yang jelas dan bukti-bukti yang nyata di sini untuk menunjukkan kebenaran yang disumpahkan itu serta mengisyaratkan kepada kita untuk mengikuti jalannya.
[4] Jalan yang lurus itu diturunkan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang ke dalam kitab-Nya dan diturunkan-Nya sebagai jalan bagi hamba-hamba-Nya. Jalan yang lurus itu dapat menyampaikan mereka kepada-Nya dan kepada surga-Nya. Maka dengan keperkasaan-Nya, Dia menjaga jalan itu dari perubahan dan dengan jalan itu, Dia merahmati hamba-hamba-Nya dengan rahmat yang mengena kepada mereka sehingga dapat menyampaikan mereka ke tempat rahmat-Nya (surga). Oleh karena itulah, Dia tutup ayat ini dengan dua nama-Nya yang mulia; Al ‘Aziz dan Ar Rahiim.
[5] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala bersumpah terhadap kerasulan Beliau dan menegakkan dalil terhadapnya, maka Allah menyebutkan tingginya tingkat kebutuhan manusia kepadanya dan sudah sangat mendesak sekali.
[6] Yakni berada di zaman fatrah (terputus pengiriman rasul).
[7] Dari iman dan petunjuk atau dari tauhid. Mereka ini adalah orang-orang Arab yang ummiy (buta huruf), mereka sebelumnya selalu kosong dari kitab dan rasul, kebodohan dan kesesatan telah merata menimpa mereka, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka yang menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al Qur’an dan hikmah (As Sunnah), padahal mereka sebelumnya berada dalam kesesatan yang nyata, maka Beliau memberi peringatan kepada orang-orang Arab yang ummi dan orang-orang yang bertemu mereka, serta mengingatkan Ahli Kitab terhadap kitab yang ada pada mereka, maka dengan diutusnya Beliau merupakan nikmat dari Allah kepada bangsa Arab secara khusus dan kepada semua manusia secara umum. Akan tetapi, mereka yang didatangi rasul itu terbagi menjadi dua golongan: (1) Golongan yang menolak apa yang Beliau bawa dan tidak menerima peringatan itu, di mana tentang mereka Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.” (2) Golongan yang menerima peringatan sebagaimana yang disebutkan pada ayat 11 dalam surah Yaasiin ini.
[8] Yakni berlaku pada mereka qadha’ dan kehendak-Nya, bahwa mereka senantiasa dalam kekafiran dan kemusyrikan, dan dijatuhkan kepada mereka perkataan (hukuman) karena sebelumnya mereka telah disodorkan kebenaran, lalu mereka menolaknya, maka sebagai hukumannya hati mereka dicap.
[9] Menurut Syaikh As Sa’diy, selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan penghalang yang menghalangi masuknya iman ke dalam hati mereka.
[10] Yakni mengangkat kepalanya dan tidak sanggup menundukkannya. Menurut sebagian ahli tafsir, ayat ini merupakan tamtsil (perumpamaan) yang maksudnya adalah bahwa mereka tidak mau tunduk beriman.
[11] Ayat ini juga menurut sebagian ahli tafsir merupakan tamtsil yang menunjukkan tertutupnya jalan bagi mereka untuk beriman.
[12] Yakni bagaimana akan beriman orang yang telah dicap hatinya, di mana ia sudah melihat yang hak sebagai kebatilan dan yang batil sebagai hak.
[13] Yakni peringatan dan nasihatmu hanyalah bermanfaat bagi orang yang mengikuti peringatan, yaitu mereka yang niatnya adalah mengikuti kebenaran.
[14] Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hanyalah berguna bagi orang yang mau mengikutinya.
[15] Yakni barang siapa yang memiliki kedua sifat ini, yaitu niat yang baik dalam mencari yang hak (benar) dan rasa takut kepada Allah. Orang yang seperti inilah yang dapat mengambil manfaat dari risalah Beliau dan dapat membersihkan dirinya dengan pengajaran Beliau. Oleh karena itu, berikan kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang mulia terhadap amal mereka yang saleh dan niatnya yang baik.
[16] Yakni Kami bangkitkan mereka setelah matinya untuk diberikan balasan terjadap amal mereka.
[17] Abu Bakar Al Bazzar berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abbad bin Ziyad As Saajiy. (Ia berkata): Telah menceritakan kepada kami ‘Utsman bin Umar. (Ia berkata): Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al Jaririy dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Sesungguhnya Bani Salamah mengeluhkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jauhnya tempat tinggal mereka dari masjid, maka turunlah ayat, “dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.” Maka akhirnya mereka tetap tinggal di tempat tersebut. Ia (Al Bazzar) juga berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna. (Ia berkata): Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul A’la. (Ia berkata): Telah menceritakan kepada kami Al Jaririy Sa’id bin Ayas dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sama seperti itu. Menurut Ibnu Katsir, bahwa di sana terdapat keghariban (keasingan) karena disebutkan turunnya ayat ini, sedangkan surat tersebut semuanya adalah Makkiyyah. Hadits ini para perawinya adalah para perawi hadits shahih kecuali ‘Abbad bin Ziyad, tentang dia terdapat pembicaraan sebagaimana dalam Tahdzibut Tahdzib, akan tetapi hadits ini telah dimutaba’ahkan sebagaimana yang kita lihat. Tirmidzi juga meriwayatkannya di juz 4 hal. 171 dan ia menghasankannya. Hakim di juz 2 hal. 428 juga meriwayatkan dan ia menshahihkannya namun didiamkan oleh Adz Dzahabi dari hadits Abu Sa’id Al Khudriy, akan tetapi di hadits itu dalam riwayat keduanya ada Tharif bin Syihab, sedankan dia adalah dha’if sekali sebagaimana dalam Al Mizan, namun orang tersebut dalam riwayat Hakim adalah Sa’id bin Tharif, mungkin saja sebagian rawi keliru dalam hal ini. Akan tetapi, hadits ini memiliki syahid dalam riwayat Ibnu Jarir rahimahullah dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Rumah orang-orang Anshar berjauhan dari masjid, lalu mereka ingin pindah ke dekat masjid, maka turunlah ayat, “Dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.” Hadits ini melalui jalan Simak dari Ikrimah, sedangkan riwayat Simak dari Ikrimah adalah mudhtharib, akan tetapi ia termasuk ke dalam syahid. Syaikh Muqbil berkata, “Adapun ucapan Ibnu Katsir rahimahullah, bahwa di sana terdapat keghariban karena surat terseut semua (ayat)nya adalah Makkiyyah, maka belum jelas arahnya bagiku. Kalau memang ayat ini turun di Mekah, maka tidaklah menghalangi turunnya dua kali, namun jika tidak pasti turunnya di Mekah, maka bisa saja surat ini Makkiyyah selain ayat itu sebagaimana yang sudah biasa, wallahu a’lam.” (Lihat Ash Shahihul Musnad Min Asbaabin Nuzul hal. 193-194 oleh Syaikh Muqbil).
[18] Dalam Lauh Mahfuzh.
[19] Dalam hidup mereka; perbuatan baik atau buruk untuk diberikan balasan.
[20] Baik atau buruk bekas yang mereka tinggalkan, di mana mereka menjadi sebab ada tidaknya perbuatan itu baik di masa hidup mereka maupun setelah mati mereka, demikian pula amalan yang dilakukan karena ucapan, perbuatan dan keadaan mereka. Oleh karena itu, setiap kebaikan yang dikerjakan oleh seseorang disebabkan pengetahuannya, pengajarannya, dan nasihatnya, atau amar ma’ruf dan nahi mungkarnya atau ilmu yang dia tanamkan ke dalam diri siswa atau ia tulis dalam beberapa kitab yang kemudian dimanfaatkan baik pada masa hidupnya maupun setelah matinya, atau mengerjakan kebaikan, seperti shalat, zakat, sedekah dan berbuat ihsan, lalu diikuti oleh orang lain. Atau ia membangun masjid atau membuat suatu tempat yang kemudian dimanfaatkan oleh manusia, dsb. Maka hal itu termasuk bekas peninggalan yang dicatat pula, sebagaimana peninggalan buruk juga dicatat. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
“Barang siapa mencontohkan dalam Islam contoh yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkan setelahnya. Barang siapa yang mencontohkan sunnah yang buruk, maka ia akan menanggung dosanya dan dosa orang yang mengamalkan setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim)
Hal ini menunjukkan pula betapa tingginya kedudukan dakwah kepada Alah; membimbing manusia ke jalan-Nya dengan berbagai sarana dan jalan yang dapat mencapai kepadanya, dan menunjukkan rendahnya kediudukan orang yang mengajak kepada keburukan atau menjadi imam dalam hal ini, dan bahwa ia adalah makhluk paling hina, paling besar kejahatan dan dosanya.
[21] Baik amal, niat dan selainnya.
Demikianlah postingan kali ini mengenai Surat Yasin dan Terjemahnya, Arab, Latin dan Artinya. Semoga membantu untuk membaca alqur'an. kalo ada tulisan ataupun salah dalam artinya, mohon di laporkan ke admin. terimakasih