Mungkinkah teroris melakukan tindakan karena hal tersebut diatas, dan Benarkah TERORIS empati terhadap rakyat yang tertindas karena ketidakadilan penguasa yang tidak berpihak pada rakyat kecil…?” Mungkinkah tindakan yang dilakukan TERORIS saat ini karena kecewa terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum? Bisa jadi begitu?” Tengok aja, ketika pelaku penembakan terhadap 3 (tiga ) orang anggota polisi di kantor polsek hamparan perak SUMUT sasarannya adalah aparat kepolisian. Kenapa sasaran tembak teroris tidak sekalian dengan semua tahanan polisi yang ada di polsek tersebut..?” hal ini harus di cari tahu aparat penegak hukum.
Dari sekian penggerebekan DENSUS 88, banyaknya aparat langsung menembak MATI terduga ataupun si pelaku TERORIS. Apakah itu jalan satu-satunya untuk penyelesaian membersihkan TERORIS? Apakah nilai profesionalisme POLRI di lihat dari mampunya TIM DENSUS 88 menembak MATI TERORIS di tempat. Melumpuhkan teroris dengan menangkap hidup-hidup, mungkin saja sedikit banyaknya dapat membantu untuk mengetahui maksud dan tujuan si pelaku (TERORIS). Jika langsung menembak mati, mana bisa tahu informasi yang berarti dari si pelaku (teroris).
Mungkinkah Tindakan TERORIS karena kecewa terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum sehingga perbuatan mereka tersebut dijadikan dasar ideologinya yang mungkin menurutnya adalah JIHAD.
Penulis :
A’Hendri Iskandar