Fungsi dan Penggunaan Tanda Baca

Fungsi dan Penggunaan Tanda Baca

Ada banyak sekali tanda-tanda baca ,namun banyak dari kita yang masih bingun penempatan maupun kegunaan dari beberapa tanda baca tersebut,didalam artikel ini saya akan coba membahas dan menjabarkan kegunaan dari tanda baca yang banyak digunakan.
1. Tanda Titik (.)
1.1 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan contoh: Saya senang bermain sepak bola.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, kita harus memberi jarak satu ketukan.
1.2 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. contoh:
> Doni S. Sukirman
Namun apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan. Contoh: Albert Penta
1.3 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh:
> Dr. (Doktor)
> S.H. (Sarjana Hukum)
1.4 Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Contoh:
> dll. (dan lain-lain)
> dkk. (dan kawan-kawan)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.
1.5 Tanda titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar atau daftar. contoh:
I. Penyiapan Ulangan Umum.
A. Peraturan.
B. Syarat.
1.6 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh: Pukul 9.15.25 (pukul 9 lewat 15 menit 25 detik)
1.7 Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. contoh:
• Kata Streching terdapat pada halaman 553 dan dicetak tebal.
1.8 Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat. contoh:
• UU : (Undang-Undang)
• SMA : (Sekolah Menengah Atas)
• WHO : (World Health Organization)
2. Tanda Koma (,)
2.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. contoh: Saya membeli keyboard, mouse, dan flashdisk.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2.2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
2.3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. contoh:
• Kalau saya tidak enak badan, saya tidak akan kuliah.
• Karena selalu berolahraga, ia selalu sehat.
2.3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat. contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
2.4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. contoh:
• Oleh karena itu, kamu harus tetap belajar.
• Jadi, kamu tidak suka itu.
2.5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. contoh:
• Wah, hebatnya.
2.6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. contoh: Kata adik, “Saya sangat senang sekali”.
2.7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. contoh:
• Jakarta, 18 Juni 1984
• Depok, Indonesia.
2.8. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
2.9. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. contoh: Abdul Rahman,S.I.
2.10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. contoh:
• 77,8
3. Tanda Titik Koma (;)
3.1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. contoh: malam makin larut; kami belum pulang juga dari rumah dia.
3.2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan perkalian; saya sendiri asyik menonton televisi.
4. Tanda Titik Dua (:)
4.1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. contoh:
• Yang hilang dicuri kemarin adalah : kursi, meja, dan lemari.
• Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
4.2. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. contoh:
Borgx : “Jangan lupa perbaiki kursi itu!”
Rex : “Siap, Boss!”
4.3 Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin: 9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.
4.4 Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
5.1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. contoh:
….dia beli ba-
ru juga.
5.2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada pergantian baris. contoh:
…. cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
5.3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. contoh: anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
5.4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
5.5. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. bandingkan:
• ber-evolusi dengan be-revolusi
5.6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata. contoh:
• se-Indonesia
• hadiah ke-2
5.7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh:
• di-charter
Sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).
6. Tanda Pisah (—)
6.1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat. contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar
-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa jarak.
contoh: Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
6.2. Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
contoh :
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
6.3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
contoh:
• 1919—1921
• Medan—Jakarta
• 10—13 Desember 1999
7. Tanda Elipsis (…)
Tanda ini dinyatakan dengan menggunakan tiga titik, untuk mengekspresikan jeda dan keheningan agak panjang dalam sebuah kalimat, agar pembaca dapat memahami situasi yang hening atau menunggu. Tanda ini juga digunakan untuk menggambarkan bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan berbisik atau suara yang pelan sekali. Pada penulisan petikan langsung jika tanda elipsis diulang-ulang beberpa kali berarti bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan terbata-bata dan sangat pelan.
8. Tanda Tanya (?)
Ditulis hanya pada akhir kalimat untuk menggambarkan kalimat pertanyaan, sehingga pembaca akan mengerti intonasi kalimat tersebut jika diucapkan. Dengan demikian kalimat tanya dimengerti dan merangsang pembaca atau pendengar untuk menjawab pertanyaan tersebut.
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
• Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
• Bersihkan meja itu sekarang juga!
10. Tanda Kurung ((…))
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Misalnya:
• Bagian Keuangan sudah selesai menyusun anggaran tahunan kantor yang akan dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya:
Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya:
• Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
• Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya:
• Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
11. Tanda Kurung Siku ([...])
Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli. Contoh:
• Katanya, “[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini”.
12. Tanda Kurung Lancip (<…>)
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML
13. Tanda Kurung Kurawal ({…})
biasa digunakan untuk menyatakan notasi matematika
14. Tanda Kurung Ganda («…»)
Biasa digunakan di bahasa pemrograman komputer
15. Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan. contoh: kata Ketua, “Kita akan segera berangkat besok.”
16. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Misalnya, seperti di bawah ini.

Pengunjung