BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Ruang
Lingkup Metodologi Pengajaran Agama Islam adalah suatu sistem yang harus
digunakan dalam menyampaikan pelajaran Agama Islam secara kapah. Adapun lingkup
pembahasannya adalah seluruh metode yang ada dan digunakan untuk menyampaikan
cara mengajar pelajaran Agama kepada seluruh tingkatan sekolah baik dari yang
rendah sampai atas, umumnya diterapkan pada 12 pelajaran Agama di MTS, MA, SMP,
SMA, SMK. Lebih jelasnya akan dikupas dalam pembahasan .
Selain
harus memahami ruang lingkup metodologi pembelajaran agama islam., pendidik PAI
juga harus memahami kegunaan metodologi pengajaran agama islam dan memahami
beberapa teori belajar. Mengingat ketiga pembahasan tadi adalah suatu bahan
yang penting untuk dipelajari dan dipahami maka metode diskusi yang digunakan
dalam mata kuliah ini setidaknya akan memberikan kontribusi pemahaman dan
brainstorming (curah pendapat) untuk memberikan wacana dan wawasan baru
sehingga pengalaman pemikiran pun akan di dapatkan.
Aplikasi
dalam metodologi pembelajaran Agama Islam yang menyangkut Ruang lingkup,
kegunaan metodologi pembelajaran agama islam dan memahami teori belajar masih
sangat minim meskipun secara teori mungkin sudah dapat dimengerti. Maka dari
itu diskusi tentang bab ini adalah suatu keharusan untuk lebih meningkatkan
kulitas pendidikan.
- Rumusan Masalah
Dari
hasil Diskusi yang telah dilaksanakan, terdapat dua masalah yang dikemukakan
yaitu:
- Apa saja konsep dalam
mengcover tayangan-tayangan televisi yang di dalamnya di muat iklan-iklan
ramalan yang akan berdampak pada keyakinan/ aqidah masyarakatluas, umat
islam khususnya?
(Pertanyaan
dari Siti Maria kelompok..... NIM: 0501152)
- Metode apa yang paling tepat
untuk menyampaikan ilmu tafsir?
(Pertanyaan
dari Acep Anwar kelompok satu, NIM : 0501111)
- Tujuan Penulisan
Penulisan
laporan ini bertujuan :
- Mendokumentasikan hasil diskusi yang
diharapkan akan mampu memberi kontribusi
ilmu dan pengetahuan dari hasil curah pendapat.
- Meningkatkan kualitas calon Guru dalam
menggunakan metodologi pembelajaran Agama Islam, mmetode diskusi salah satunya.
- Memberi kesempatan untuk calon Guru dalam
mengemukakan pendapat tentang ilmu dan pengetahuannya tentang pendidikan.
- Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan laporan diskusi ini dengan cara study buku dan
menelaah hasil diskusi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan dari kelompok (Penyaji)
a. Ruang
lingkup Metodologi Pembelajaran Agama Islam adalah
1.
Pelajaran Keimanan
Iman
berarti percaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang
berbagai aspek kepercayaan. Dalam hal itu tentu saja kepercayaan menurut ajaran
Islam.
Jadi
ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun iman yang enam, yaiut:
Percaya kepada Allah SWT, Kitab-kitab
Allah, rasul-rasul Allah, Kepada hari akhir dan takdir Allah SWT (qada dan
qadar).
Suatu
hal yang tiak boleh dilupakan oleh guru ialah bahwa pengajaran keimanan itu
lebih banyak berhubungan dengan aspek kejiwaan dan perasaan. Nilai pembentukan
yang diutamakan dalam belajar ialah keaktifan fungsi jiwa. (pembentukan
fungsional). Pengajaran lebih banyak bersifat efektif, murid jangan terlalu
dibebani dengan hapalan-hapalan atau hal-hal
yang banyak bersifat pikiran, terutama di sekolah rendah. Yang penting
anak belajar menjadi orang beriman, bukan akhli pengetahuan tentang keimanan.
2.
Pelajaran Akhlak
Dalm
bahasa Indonesia akhlak diartikan dengan “tingkah laku” atau “budi pekerti”.
Pengertian ini belum tepat menurut arti istilah yang umum digunakan oleh para
akhli ilmu akhlak.
Pengajaran
akhlak berarti tentang pengajaran bentuk batin seseorang yang kelihatan pada
tindak tunduknya.
Sasaran
pengajaran akhlak adalah keadaan jiwa, temapt berkumpul segala rasa, pusat yang
melahirkan berbagai karsa, dari sana kepribadian terwujud.
3.
Pelajaran Ibadat
Dalam
bahasa Indonesia, kata ibadat itu sudah
digunakan orang, bila disebut ibadat orang sudah mengerti, isinya kata itu
berasal dari bahasa Arab yang berarti penyembahan.
Dalam
pelaksanaan pengajaran ini, materi yang akan diajarkan sudah terurai dalam
GBPP, disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan tingkatan sekolah siswa.
4.
Pelajaran Fiqih
5.
Pelajaran Ushul Fiqih
6.
Pelajaran Qiroat Qur’an
7.
Pelajaran Tafsir
8.
Pelajaran Ilmu Tafsir
9.
Pelajaran Hadis
10. Pelajaran
Ilmu Hadis
11. Pelajaran
Tarikh Islam
12. Pelajaran
Tarikh Tasyri
b. Kegunaan
Metodologi Pembelajaran Agama Islam
Kegunaan
mempelajarai Metodologi Pengajaran Agama Islam supaya calaon didik dan calon
pengajar mengetahui dan memiliki pengetahuan tentang cara-cara strategi dalam
menyampaikan pengajaran agama Islam kepada para siswanya baik di lingkungan Pra
sekolah, di Sekolah dasar, Perguruan Tinggi.
Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam di Indonesia mempunyai dasar-dasar yang cukup kuat,
dasar tersebut dapat ditinjau dari segi:
1. Yuridis
atau Hukum
2. Religius
3. Sosial
Psychologi
c. Memaham
Beberapa Teori Belajar
1. Teori
Belajar Thorndike
Thorndike
memandang belajar sebagai suatu usaha memcahkan problem, berdasarkan eksperimen
yang dilakukannya ia memperoleh tiga buah hukum dalam belajar, yaitu law of
effect, law exercise dan law of rediness (Ametembun, 1973: 17-18).
Law
of effect menyatakan bahwa tercapainya keadaan yang memuaskan akan memperkuat
hubungan antara stimulus (S) dan respon
(R). Law of exercise menyatakan bahwa respon terhadap stimus dapat diperkuat
dengan seringnya respon itu dipergunakan. Law of radines mengajarkan bahwa
dalam memberikan respon subjek harus siap dan disiplin.
2. Teori
Belajar dari BF Skinner (1904)
Sesungguhnya
tidak ada perbedaan mendasar antara teori belajar dari thorndike maupun dengan
teori belajar Clarc L. Hull. Konsep kunci dalam tiga teoi dari tiga tokoh
terletak pada pentingnya motivasi dalam belajar, motivasi perlu untuk
memperkuat hubungan antara stimulus da respon. Belajar adalah suatu mekanisme
stimulus respons. Yang berbeda adalah teknik-teknik yang mereka kembangkan
untuk memperkuat hubungan SR.
3. Teori
Belajar dari Pavloov
Pavlov
mengatakan bahwa hukum pertukaran asosiatif adalah integrasi bagian-bagian
gejala yang bersyarat, ia dapat dikatakan bahwa tiap-tiap tanggapan organisme
akan membuat perangsang yang sensitif baginya.
4. Teori
Belajar dari Gestal disebut juga Teori Pengenalan (Cognitive Theory)
Teori
Gestal atau teori pengenalan belajar, mula-mula dikembangkan Mak Wetheimer pada
tahun 1912, ia hidup tahun 1880-1943. Penyelidikan ditujukan kepada persepsi
kesadaran atas objek luar yang berintegrasi di dalam gerak.
Menurut
ajaran gestal, ada tiga kondisi penting untuk menjadikan ini efisien:
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Struktur
Pengertian
adalah sesuatu yang dapat didefinisikan, sehingga memahami dan mengerti apa
yang akan disampaikan. Tujuan adalah suatu akhir yang hendak dicapai seseorang.
Apabila seseorang mengetahui tujuan yang akan dicapainya, ia akan berusaha
mencapai tujuan itu dan menyesuaikan tingkah lakunya dengan cara itu. Struktur
adalh organisasi bathin atau logikanya.
BAB III
KESIMPULAN
- Memahami ruang lingkup
pengajaran Pendidikan Agama Islam dan memahami kurikulum yang sudah
terkonsep dalam setiap ruang lingkup PAI.
- Memahami kegunaan metodologi
PAI yang digunakan untuk mengaplikasikan ruang lingkup PAI sehingga adanya
kesinambungan antara teori dan praktek.
- Memahami beberapa teori
belajar untuk memperkaya aplikasi pengajar PAI khususnya, di lapangan.
Diantara teori belajar adalah :
-
Teori Belajar Thorndike
-
Teori Belajar BF
Skinner
-
Teori Belajar Pavlov
-
Teori Belajar Gestal
- Menerapkan pengajaran PAI
khususnya keimanan sejak dini sebagai fondasi dan kontrolling masa
mendatang.
- Metode pengajaran PAI tidak
ada yang paripurna. Semua ada kekurangan dan kelebihannya. Metode variasi
adalah metode yang setidaknya membantu dalam pengajaran PAI karena
bervariasinya pula situasi dan kondisi di lapangan dan mengantisifasi
kejenuhan.
- Menyesuaikan metode pengajaran
dengan materi yang akan kita sampaikan, yang telah disiapkan dalam RPP
supaya mampu mencapai kompetensi guru yaiti Pedagogi, profesionalisme,
kepribadian dan sosial.