Abstak Skripsi

Cara Menulis Abstrak yang Baik dan Benar

Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).
Abstrak seperti sinopsis. Hanya dengan membaca abstrak, pembaca sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah tulisan ilmiah. Oleh sebab itu, abstrak harus jelas, singkat, padat dan mudah dipahami (Ahira, 2009).
Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Ringkas
2. Jelas
3. Tepat
4. Berdiri sendiri
5. Objektif
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009).
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu disajikan (Ahira, 2009).
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak untuk dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar-lembar. Sehingga dengan adanya abstrak dapat membantu mencari referensi penelitian yang dicari(Ahira, 2009).
Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.
3. Untuk mengatasi kendala bahasa.
Halaman abstrak menyajikan intisari skripsi, yang mencakup (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005):
1. Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya.
2. Metode yang digunakan.
3. Hasil yang diperoleh.
4. Kesimpulan utama dan saran yang diajukan (bila ada).
Jangan sekali-kali mencamtumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak dibahas dalam skripsi.
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau gabungan kata. Kata kunci diperlukan untuk kepentingan komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul penelitian beserta abstraknya (Ahira, 2009).
Halaman abstrak bahasa Inggris diketik pada halaman baru. Ketentuannya sama dengan abstrak dalam bahasa Indonesia (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005).
Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak adalah (Fakultas Teknologi Industri, 2007):
1. Masalah yang akan diteliti.
2. Metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Hasil yang diperoleh pada penelitian.
4. Kesimpulan.
5. Kata kunci.
Menurut Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin (2007), hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.
1. Awal kalimat merupakan kata benda.
2. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
3. Dalam bentuk satu paragraf.
4. Menggunakan spasi 1.
5. Menggunakan huruf Times New Roman.
6. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
7. Ditulis sebelum bab pendahuluan.
8. Rata kiri-kanan.
9. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.


Contoh Penulisan Abstrak Skripsi

ABSTRAK

PENGGUNAAN BLOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG 
KONSEP BILANGAN PECAHAN SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Gunungbanjar 
Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya)
Oleh:
ASIH SETIANINGSIH

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena guru dipandang sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan bimbingan terhadap siswa. Mengacu pada hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penggunaan blok pecahan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bilangan pecahan sederhana”.
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan blok pecahan. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapakan dapat membantu seorang guru dalam memahami profesinya sebagai pendidik di sekolah.
Lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Gunungbanjar Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, yang menjadi subjek peneliti adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa adalah 18 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.     
Hipotesis dari penelitian ini adalah “Apabila guru dalam pembelajaran menggunakan blok pecahan dengan baik, dilaksanakan dengan rencana dan dievaluasi dengan optimal maka pemahaman siswa tentang konsep bilangan sederhana dapat meningkat”
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada penilaian perencanaan pembelaran siklus pertama 66.67%, siklus II 79,17% dan siklus III mencapai 95,83%. Adapun kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I 71,87%, siklus II 84,37%, dan siklus III 96,87%. Hasil belajar siswa pada siklus I 62,8%, siklus II 78,3% dan siklus III 93,3%. Adapun kemampuan siswa memahami konsep bilangan sederhana dengan menggunakan blok pecahan siklus I 66,67%, siklus II 83,3% dan siklus III 91,67%.
Dengan demikian pemahaman siswa tentang konsep bilangan sederhana dengan menggunakan blok pecahan di kelas III SD Negeri Gunungbanjar Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya meningkat.

Arid.cs dan Abdan Ashadhu
        

Pengunjung