Hei Sobat udah waktunya berkontribusi!!! hehehe... Oke . Kali ini saya akan menyajikan contoh makalah mengenai
PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN BUDAYA INDONESIA
PADA ERA REFORMASI
Semoga Bermanfaat...!!!
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dinamika sosial telah mewujudkan aneka
ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik perwujudan adaptasi kelompok sosial
terhadap lingkungan maupun kecepatan perkembangan.
Kebudayaan mengandung keseluruh
pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial dan religius.
Reformasi merupakan perubahan tatanan
kehidupan menuju arah yang lebih baik, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi,
sosial dan budaya serta hukum.
B. Tujuan
-
Untuk memenuhi
salah satu tugas UTS mata kuliah “Perkembangan Masyarakat dan Budaya”;
-
Untuk
mengetahui perkembangan masyarakat dan budaya Indonesia dalam bidang sosial
ekonomi dan ilmu pengetahuan teknologi.
C. Rumusan
Masalah
-
Bagaimana
keadaan Bangsa Indonesia pada era reformasi?
-
Bagaimana
kondisi sosial ekonomi Bangsa Indonesia pada era reformasi?
-
Bagaimana
perubahan dan perkembangan masyarakat dan budaya Indonesia pada era reformasi?
BAB II
PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN
BUDAYA INDONESIA
PADA ERA REFORMASI
A. Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural, Determinism. Herkovits memandang bahwa kebudayaan sebagai suatu yang
turun temurun dari generasi ke generasi.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius dan lain-lain.
1.
Unsur
Kebudayaan
a.
Melville J.
Horskovits
-
Alat-alat
teknologi;
-
Sistem
ekonomi;
-
Keluarga;
-
Kekuasaan
politik.
b.
Bronislaw
Malinowski
-
Sistem norma
sosial yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekitar;
-
Organisasi
ekonomi;
-
Alat-alat dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama);
-
Organisasi
kekuatan (politik)
2.
Kebudayaan di
Era Reformasi
Arus reformasi yang berimplikasi pada
semua bidang kehidupan membawa Bangsa Indonesia berhadapan dengan tantangan
global. Krisis multidimensional yang bermula dari krisis moneter, ekonomi,
politik, hukum, hingga komplik sosial yang memuncak pada krisis kepercayaan
yang berkepanjangan.
Krisis tersebut pada hakikatnya adalah
krisis kualitas kemandirian manusia Indonesia yang semakin memudar. Dalam arti
sistem, nilai yang hidup di masyarakat sebagai jati diri bangsa, hal ini
berakibat pada perubahan budaya.
Disisi lain tumbuh dorongan untuk
menyesuaikan dengan kemajuan, daya saing dan perkembangan jaman, sehingga
timbul komplik budaya yang mengurangi keseimbangan budaya bangsa.
Engkoswara “Budaya yang semakin memudar dampak pada akhlak
mulia, spiritual, moral, yang terkoyak-koyak, menjurus ke arah negatif,
semangat berusaha dan bekerja yang semakin mengerdil”.
Saini Km “Nampaknya yang terjadi sekarang ialah manusia
Indonesia semakin kurang bermoral, apakah itu akibat dari sistem pendidikan
yang kurang relevan atau kadar keimanan bangsa yang begitu rendah, ataukah hal
ini ada hubungannya dengan peran kebudayaan yang semakin luntur”.
3.
Peran
Pendidikan dalam Kebudayaan
Pendidikan merupakan suatu agency untuk
mengembangkan suatu kebudayaan bangsa karena pendidikan itu sendiri memiliki
tujuan untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi dan mampu mandiri serta
mencakup rasa memiliki dan tanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Proses pemahaman kebudayaan khususnya
dalam pendidikan paling tepat diterapkan di sekolah dasar, karena pendidikan
dasar dapat menjadi culture conserver
pelestari budaya cultural transmitter yang
melakukan seleksi terhadap kesenian atau budaya asing.
4.
Kebudayaan
Sebagai Aset Utama
Kebudayaan
suatu bangsa wajib dipertahankan dan kembangkan, sebab kebudayaan berfungsi
sebagai filter (penyaring) atau (counter
culture) dan motor penggerak dalam meningkatkan kreativitas yang tinggi,
ketahanan diri dan kelangsungan hidup suatu bangsa.
B. Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah suatu
gejala perubahannya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
C. Perkembangan
Masyarakat Indonesia Pada Masa Reformasi
Setelah BJ. Habibi dilantik menjadi
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998, kemudian muncul reformasi
Indonesia yang disebabkan oleh:
1.
Ketidakadilan
dibidang politik, ekonomi dan hukum;
2.
Pemerintah
Orde Baru tidak konsisten terhadap tekad awal munculnya Orde Baru yaitu
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara;
3.
Menculnya
suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaan (status quo);
4.
Terjadinya
penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai pancasila dan UUD 1945 yang
direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa;
5.
Timbulnya
krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan
kehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke
arah perbaikan.
Gerakan reformasi yang terjadi di
Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan perubahan dan
pembaharuan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan hukum.
Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pada masa reformasi
sejak krisis moneter tahun 1997 perusahaan swasta mengalami kerugian dan
kesulitan dalam membayar gaji karyawan sementara itu para karyawan terus
menuntut kenaikan gaji karena diakibatkan harga sembako yang semakin tinggi.
Karena terdesaknya oleh krisis moneter
itu banyak karyawan yang di PHK dan menambah jumlah pengangguran, dan maraknya
tindakan kriminal yang terjadi dalam masyarakat.
D. Perkembangan
IPTEK di Indonesia dalam Bidang Pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi atau biasa kita kenal dengan istilah IPTEK. Ilmu pengetahuan itu
muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,
baik kebutuhan jasmani maupun rohani.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan. Realita yang memprihatinkan
bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah dicapai seperti
penemuan aplikasi teknologi DNA, penemuan bibit padi unggul, penemuan vector
medan laju percepatan gerak lempeng
teknologi, rancangan bangunan pesawat remotely
politely vehicle, memperolah penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco for woman in science, mendapat medali
emas pada Internasional Exhibition of
Invention new technique and product memperoleh the first to nobel prize dibidang fisika tingkat SMA, hingga temuan
nutrisi baru yang disebut Saputra, yang memang semua itu perlu disyukuri.
Tetapi keprihatinan itu muncul
pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dengan
pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional.
Dampak positif perkembangan IPTEK dalam
bidang pendidikan yaitu:
1.
Memberi
berbagai kemudahan;
2.
Memudahkan
meluasnya berbagai informasi;
3.
Bertambah
pengetahuan dan wawasan.
Dampak negatif perkembangan IPTEK dalam
bidang pendidikan yaitu:
1.
Mempengaruhi
pola pikir;
2.
Hilangnya
budaya tradisional;
3.
Banyak
menimbulkan keruksakan.
IPTEK juga memiliki peranan penting bagi
kebudayaan.
E. Tantangan Global
Pernyataan yang muncul kemudian adalah bagaimana membentuk
dan menjaga keseimbangan tujuan hidup dalam tantangan hidup dan perkembangan
teknologi yang sangat pesat.
Pada era global peningkatan daya saing menjadi hal yang
utama dalam kontek perkembangan keilmuan tidak dapat terlepas dari perkembangan
IPTEK.
Teknologi di golongkan menjadi sklasifikasi di maksudkan
untuk melihat potensi berbagai teknologi sekaligus.
Kelima teknologi tersebut, yaitu:
·
Teknologi
konsevasi
Teknologi ini membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan
alam dan bertahan hidup dalam aneka ragam lingkungan.
·
Teknologi
perbaikan
Teknologi ini yang memungkinkan kita untuk memenuhi
kebutuhan kita atau yang melampaui batas kemampuan alamiah kita
·
Teknologi
implikasi
Bertujuan membantu dalam implementasi teknologi-teknologi
lain misalnya computer.
·
Teknologi
deskruktif
Teknologi ini dirancang dengan maksud utama penghancuran.
Teknologi ini dapat mencapai tujuannya melalui manipulasi kontrol atau hanya
dengan kemampuan memusnahkan.
·
Teknologi
konvensantoris
Teknologi yang di gunakan untuk membantu menangani
efek-efek teknologi lain atau kehidupan manusia.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kebudayaan sangat erat kaitanya dengan
masyarakat danl lingkungan alam sekitar.
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
dari nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
sistem-sistem sosial religius.
Perkembangan IPTEK di Indonesia pada era
globalisasi sangat berperan penting untuk kemajuan suatu negara, dan kemajuan
ini tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan.
Dampak adanya perkembangan IPTEK yaitu:
a.
Memberi
berbagai kemudahan
b.
Mempercepat/mempermudah
berbagai informasi
c.
Menanbah
pengetahuan dan wawasan
Dampak adanya perkembangan adanya IPTEK yaitu:
a.
Mempengaruhi
pola pikir
b.
Hilangnya
budaya tradisional
c.
Banyak
menimbulkan kerusakan