BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Paradigma Sehat
Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan memengaruhinya dalam berfikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma sakit yaitu upaya membuat orang sakit menjadi sehat. Sedangkan paradigma sehat yaitu upaya membuat orang sehat tetap sehat.
Lalonde (1974) dan Hendrik L. Blum (1974) secara bersamaan mengemukakan bahwa status kesehatan masyarakat atau manusia bukan hanya dipengaruhi oleh hasil pelayanan kesehatan (20%) saja, melainkan faktor–faktor lain seperti lingkungan (45%), perilaku (30%) dan genetik (5%) justru lebih berpengaruh terhadap status kesehatan manusia. Ini artinya tingginya jumlah kematian ibu dan anak di Kabupaten Tasikmalaya sebagian besar (75%) dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku manusianya sendiri, dalam hal ini ibu, dan orang-orang sekitar ibu hamil tersebut.
B. Jumlah Kematian Ibu Hamil di Indonesia
Angka kematian ibu melahirkan masih tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih cukup tinggi, baik di kota maupun di desa. Berdasarkan data dari Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia (SKDI) tahun 2007, terdapat 228 jiwa melayang per 100.000 kelahiran. Ada 3 penyebab umum yang menjadi pembunuh nomor 1 ibu hamil, perdarahan, hipertensi atau pre-eklampsia, dan juga infeksi.
Perdarahan menjadi satu proses yang bisa dikatakan hampir bisa kita alami saat melahirkan si buah hati. Yang membuat perdarahan fatal adalah ketika tubuh kita sama sekali tidak siap kehilangan darah dalam jumlah banyak dalam seketika. Karena itu, sangat penting memerhatikan makanan dan nutrisi yang diasup selama hamil. Dr. Hj. Poedji Rochjati, dr., Sp.OG(K) dalam sebuah seminar di Jakarta, menyarankan supaya ibu hamil mengonsumsi tablet penambah darah yang mengandung zat besi selama hamil.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), persentase angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA) telah menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Hanya saja, dari beberapa kota yang ada di Indonesia, Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan angka kematian ibu dan anak yang paling tinggi se Indonesia.
Saat ini Kabupaten Tasikmalaya berada dalam peringkat ketiga tertinggi se Jawa Barat dalam hal kematian ibu (60 orang Tahun 2012). Tingginya jumlah kematian ini kebanyakan terjadi akibat Kejang dalam kehamilan, pendarahan dan infeksi yang tidak tertolong. Kematian ini banyak terjadi pada ibu yang melahirkan di usia muda, pada kehamilan yang pertama kali, ditambah minimnya penggunaan alat KB serta layanan medis dalam proses persalinan.
Tingginya kematian ibu dan anak, pada dasarnya bukan hanya perkara medis. Angka kematian yang tinggi justru disebabkan karena penyempitan peran ibu di tengah-tengah masyarakat sehingga meski peran ibu sangat signifikan tetapi kesejahteraan ibu seringkali diabaikan. Bahkan angka buta huruf pada perempuan yang notebene merupakan calon ibu, lebih tinggi, yakni sebesar 11,7% dibandingkan dengan laki-laki, yakni sebesar 8,5%.
Penyebab lain tingginya angka kematian ibu dan anak di Jawa Barat tak lepas dari faktor kemiskinan, masalah ekonomi, rendahnya pendidikan dan akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan. Sampai saat ini, banyak Negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, apabila berbicara masalah kesehatan pada umumnya persepsi kita langsung tertuju pada Pengobatan penyakit, rumah sakit, puskesmas, poliklinik dan lainnya. Hal ini memberikan dampak terhadap fokus upaya kesehatan adalah pada pembiayaan penanganan orang sakit atau pembiayaan tempat–tempat pelayanan kesehatan tersebut. Dengan demikian terkesan bahwa penanganan kesehatan masyarakat masih berupa program–program konvensional, hanya menekankan pada pengembangan rumah sakit–rumah sakit, penanganan penyakit secara individual, spesialistis, terutama penanganan kejadian sakit secara episodik.
Pada prinsipnya paradigma sehat di masyarakat akan mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat karena Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, maka hanya sedikit yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan, dalam hal ini penurunan kematian ibu dan anak di Kabupaten Tasikmalaya juga dapat tercapai.
C. Penyebab Kematian Ibu Hamil
Ada beberapa risiko yang menjadi penyebab perempuan terancam perdarahan saat melahirkan. Obesitas, bayi besar, bekas operasi caesar, dan hamil pada usia di atas 35 tahun menjadi faktor umum yang bisa membuat kita mengalami perdarahan. Karena itu, tentu kita harus benar-benar menjaga supaya tidak lagi hamil pada usia-usia rawan tersebut. Tapi, jika memang kehamilan tidak bisa dihindari, sudah pasti kita harus ekstra ketat menjaga kesehatan tubuh dan juga si calon jabang bayi.
Selain perdarahan, hipertensi dan pre-eklampsia menjadi penyebab lain kematian ibu di Indonesia. Ibu hamil yang memunyai riwayat hipertensi, harus lebih hati-hati dan menjaga dengan ketat gaya hidup yang dijalani selama hamil. “Bukan hanya itu, obesitas, bayi besar, bayi kembar, gagal ginjal, serta karies gigi pun berpeluang membawa kita pada ancaman risiko kematian karena hipertensi atau pre-eklampsia,” Dr. Poedji Rochjati menambahkan.
Menurut WHO adalah adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Definisi lainnya bahwa yang dimaksud dengan pengertian angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan kematian ibu yang sedang dalam proses mengandung di Indonesia terbagi menjadi 5 yang diambil sample dari RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta yang dikaji oleh tim kinerja IGD RSCM bagian Obstetri-Ginekologi yaitu :
1. Pendarahan
Perdarahan post partum dan masa nifas menjadi penyumbang no 1 penyumbang meningkatnya angka kematian ibu ini dengan 20-50 persen kematian disebabkan karena adanya perdarahan yang tidak terkontrol. Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu yaitu sekitar ( 28 persen), anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh pendarahan. Proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen sampai hampir 60 persen. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan.
2. Eklamsia
Tanda-tanda eklamsia harus pula diketahui untuk mencegah kematian ibu pula. Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah eklamsia (24persen), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil. Untuk itulah pentingnya juga untuk mengetahui akan menjaga kesehatan jantung bagi para ibu hamil, karena hipertensi erat kaitannya dengan berbagai jenis penyakit jantung pula.
3. Sepsis
Pengertian sepsis terutama sepsis karena kehamilan (sepsis maternal) adalah infeksi bakteri yang parah yang terjadi di uterus (rahim) dan terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Bakteri penyebab utama penyakit ini adalah Group A Streptococcus (GAS). Infeksi. Proses infeksi ini masuk dalam penyebab tidak langsung penyebab kematian. Infeksi ini biasanya berupa malaria, tuberkulosis dan hepatitis.
4. Gagal paru
Gagal paru merupakan kegagalan pernapasan akut yang berisiko tinggi menimbulkan kematian. Penyebabnya karena embolisme paru (pulmonary embolism) yang terjadi setelah proses persalinan.
D. Cara Efektif mencegah resiko kematian ibu hamil
Cara tersebut dapat dilakukan dengan :
1. Rutin memeriksakan kandungan
Rutin memeriksakan kandungan dan menanyakan bagaimana kondisi janin dalam kandungan merupakan sesuatu yang penting dan tidak dapat di abaikan. Hal ini paling tidak sebagai tindakan preventif untuk lebih hati-hati dan terarah dalam menjaga keseimbangan antara kesehatan fisiknya dan kesehatan janin yang dikandungnya. Dengan ini, tentu saja diharapkan akan sedikit memberi pencegahan terhadap kasus kematian bayi dan kematian ibu saat melahirkan.
2. Menjaga pola makan dengan baik
Pola makan yang baik dan terpenuhi asupan zat-zat vitamin, mineral serta gizi yang diperlukan oleh ibu sekaligus janin dalam kandungan akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan serta tumbuh kembang janin. Jadi, sebaiknya konsultasikan tentang jenis makanan apa yang baik dan cocok pada ahli kandungan dan kesehatan anak. Bagi wanita hamil, sebaiknya hindari teknik diet.
3. Biasakan rutin melakukan senam kehamilan
Melakukan senam hamil bagi ibu yang mengandung sangat baik untuk membantu penjaga kebugaran tubuh supaya lebih sehat dan tidak terlihat lemas. Senam hamil juga sangat membantu dalam proses persalinan saat melahirkan nanti. Jadi, sebisa mungkin usahakanlah untuk rutin melakukan senam kehamilan. Ada banyak tempat yang menyediakan jasa senam hamil.
4. Hindari berfikir berat yang dapat mengakibatkan stress
Membiasakan diri untuk lebih rileks dalam berfikir sangat membantu dalam mencegah jenis penyakit tertentu yang biasanya diderita wanita yang sedang mengandung. Di samping itu, berfikir rileks juga cenderung membuat kondisi nyaman dan terhindar dari stres. Hal ini akan sangat baik dalam membantu kesehatan janin dalam kandungan.
E. Pembahasan Penulis
Dari fenomena yang telah diterangkan diatas tersebut, Indonesia yang termasuk negara berkembang pun masih tinggi angka kematian ibu melahirkan, termasuk provinsi Jawa Barat penyumbang angka tertinggi. Dikota-kota yang terletak di Jawa Barat termasuk Tasikmalaya adalah kota ketiga jumlah kematian ibu melahirkan terbanyak. Hal tersebut sangat disayangkan, karena bila dibiarkan maka angka akan lebih naik lagi.
Peran ibu memang harus mengetahui bagaimana cara merawat kehamilannya dengan baik, kita bisa saja memberikan pendidikan kesehatan kepada mereka, tetapi tidak semua ibu-ibu hamil bisa beli makanan dengan gizi yang lengkap dikarenakan factor ekonomi. Adapula factor bawaan dari kebiasaan-kebiasaan orang tuanya jaman dulu, yang masih mempercayai mitos dibandingkan dengan fakta medis saat ini. Hal itu bisa menyebabkan ibu hamil pantang melakukan gaya hidup sehat dan benar dalam proses kehamilannya. Hasilnya, akan berdampak negative pada si ibu dan janinnya.
Di Indonesia ini factor terbesar masalah kehamilan adalah berawal dari kesehatan si ibu. Rata-rata mereka mengalami anemia sehingga kurang darah dan dikhawatirkan dalam proses kehamilan dan persalinan, si ibu akan mengalami pendarahan hebat. Anemia ini bisa dari gaya tidak sehat si ibu dalam mengkonsumsi makanan dan kurangnya istirahat. Alangkah baiknya si ibu sadar ketika bidan atau dokter memberikan obat zat besi, meminumnya secara rutin sesuai advisnya dan mengetahui apa fungsi dari obat tersebut sehingga ibu mau berpartisipasi.''
Silah anda baca Juga :
Makalah Kesehatan Lingkungan
Makalah SDA IPA
Makalah Biologi IPA
Pengertian Biologi
Full.