ZINA MENYEBABKAN KEFAKIRAN|Artikel Islam|Fiqih Lengepaneun|



ZINA MENYEBABKAN KEFAKIRAN

Zina adalah salah satu perbuatan maksiat kepada Allah saw. dan dosa zina itu dikelompokkan kepada dosa-dosa besar. Rasulullah saw. pernah bersabda,’Tidak ada dosa yang paling besar setelah musyrik daripada (dosa) seseorang yang menyimpan nutfahnya kedalam rahim yang tidak halal baginya”. Tafsir Ibnu Katsir, III : 38.
Berkaitan dengan masalah ini, kami temukan beberapa riwayat yang menerangkan bahwa zina itu dapat mengakibatkan kefakiran, putusnya rezeki , dan lain-lain. Adapun hadis-hadisnya sebagaimana dibawah ini:

Pertama. Hadis Hudzaifah Al-yamani
أبان بن نهشل البصري روى عن بن أبي خالد عن الأعمش عن شقيق عن حذيفة عن النبي  صلى الله عليه وسلم  قال   إياكم والزنا  فان فيه ست خصال ثلاث في الدنيا وثلاث في الآخرة فأما اللواتي في الدنيا فإنه يذهب البهاء ويقطع الرزق ويورث الفقر واما اللواتي في الآخرة فسخط الرب عز وجل وسوء الحساب والخلود في النار. المجروهين 1: 98

Aban bin Nahsyal Al-Bishri, ia meriwayatkan dari Ibnu Abu Khalid, dari Al-‘Amasy, dari Syaqiq, dari hudzifah Al-Yamani, dari nabi saw., beliau bersabda, “Hati-hatilah akan zina, karena zina mengakibatkan enam akibat (balasan). Tiga akibat di dunia dan tiga akibat lagi di akhirat. Adapun akibat di dunia adalah zina itu dapat menghilangkan keindahan, memutuskan rejeki dan mewariskan kefakiran. Sedangkan di akhirat adalah kemurkaan Allah Azza Wa Jalla, hisaban yang jelek, dan kekal di neraka.
Hadis ini diriwayatkan melalui dua jalur periwayatan:
 Jalur pertama, diriwayatkan oleh Ibnul jauzi/Al-Maudhu’at III : 107, Ibnu Hibban/Al-Majruhin I : 98 dan terdapat pula dalam kitab Mizanul ‘Itidal/Adz-Dzahabi VI : 426, Lisanul Mizan/Ibnu Hajar Al-Asqalani I : 26
Pada jalur sanad pertama ini terdapat rawi yang bernama Aban bin Nahsyal Abul walid Al-bishri.
Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti mengatakan, “Ia seorang rawi yang hadisnya sangat diingkari. Ia meriwayatkan dari rawi yang tsiqah yang sebenarnya bukan riwayatnya. Tidak boleh berhujjah dengan hadisnya dan tidak boleh meriwayatkan darinya kecuali untuk jalan ‘itibar.” Ad-Du’afa wal Matrukin/Ibnul jauzi I : 20 Cd.
Sedangkan jalur sanad yang kedua, diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi/Al-Maudu’at III : 106, As-Suyuthi/Al-la-aliul Masnu’ah II : 91, Abu Nu’aim IV : 111, Ibnu Adi/Al-Kamil Fid Du’afair Rijal VI : 317, dan Al-baihaqi/Syu’abul Iman IV : 379. Kelima mukharij di atas  meriwayatkan melalui rawi daif yang bernama Maslamah bin Ulay.
Nama lengkapnya adalah Maslamah bin ‘Ulay bin Khalaf  Al-Khusyani Abu sa’id Ad-Dimsiqi Al-balathi.
Al-Bukhari dan Abu Zur’ah mengatakan, “Munkarul hadis.” Abbas Ad-Duri mengatakan dari Yahya bin Ma’in dan Abu Hatim dari Duhaim, “Laisa bi syain.” An-Nasai, Ad-Daraquthni dan Al-Barqani mengatakan , “Matrukul hadis.” Abu hatim menytakan, “Daiful hadis, munkarul hadis.” Abu Ahmad bin Adi menyatakan, “Semua hadis-hadisnya ghair mahfudz (tidak terjamin kesahihannya).” Tahdzibul Kamal XXVII : 567-571
Sedangkan pada riwayat Al-Baihaqi terdapat rawi lain yang daif bernama Abu Abdirrahman Al-kufi. Nama lengkapnya An-Nadr bin Mansur Al-Bahili dan disebut juga Al-Anazi, Al-Anawi atau Alfajari Abu Abdirrahman Al-Kufi.
Abu hatim mengatakan, “Syaikhun Majhul, ia meriwayatkan hadis-hadis yang munkar.” Al-Bukhari mengatakan, “Munkarul hadis.” An-Nasai mengatakan, “Ia rawi yang daif.” Ia berkata pada kesempatan yang lain, “Laisa bi tsiqqah.” Tahdzibul Kamal XXIX : 405-407
Selain dari kedua jalur di atas, terdapat pula jalan lain sebagaimana dikatakan oleh Al-Albani, “Aku mendapatkan jalan lain yang diriwayatkan oleh Al-Wahidi dalam kitab Al-Wasith III : 100 melalui rawi Mu’awiyyah bin Yahya, dari Sulaiman, dari ‘Amasy. Menurut pendapatku, Muawiyah di sini Adalah Ash-Shadfi, dan ia rawi yang sangat daif. An-Nasai mengatakan, “laisa bitsiqqah, ia dan yang lainnya telahmendaifkannya.” Sisilah Al-Ahadisid Da’ifah Wal maudu’ah I : 174

Kedua. Hadis Ibnu Abbas
عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إياكم والزنا فإن فيه أربع خصال  يذهب البهاء عن الوجه ويقطع الرزق ويسخط الرحمن والخلود في النار.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Hati-hatilah kamu terhadap zina, karena zina itu mengakibatkan empat akibat; Menghilangkan keindahan dari wajah, memutuskan rejeki, kemurkaan Allah dan kekal di neraka.’”

Matan hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani/AlMu’jamul Ausath VII : 138, Ibnul jauzi/Al-Maudu’at III : 106 dan As-Suyuthi/Al-La-aliul Masnu’ah II : 189. Sedangkan kedaifan bagi hadis ini, karena pada sanadnya terdapat rawi yang bernama Amr bin Jami’.

Ad Dzahabi menerangkan dalam kitabnya Mizanul ‘Itidal, III : 251,’Ibnu Ma’in mendustakanya”, Ad Daraquthni dan sekelompok ulama menyatakan,’Matruk”. Ibnu Adi mengatakan,’Ia seorang rawi yang dinyatakan sebagai pemalsu hadis”, dan Al Bukhari mengatakan,’Munkarul hadis”.
Al-Albani menerangkan dalam Silsilah Al-Ahadisid Daifah bahwa untuk periwayatan Amr bin Jamii’. ini terdapat mutabi’ yaitu Ismail bin Muslim. Tetapi, Al-Albani sendiri mengatakan bahwa Ismail bin Muslim itu tidak ditemukan tentang biografinya. Lihat Sisilah Al-Ahadisid Da’ifah Wal maudu’ah I : 176

Ketiga. Hadis Anas bin Malik

عن أنس قال قال رسول الله  صلى الله عليه وسلم إياكم والزنا  فان في الزنا ست خصال ثلاث في الدنيا وثلاث في الآخرة فاما اللواتى في دار الدنيا فذهاب نور الوجه وسرعة الفناء وانقطاع الرزق واما اللواتى في الآخرة فيغضب الرب وسوء الحساب والحلولد في النار الا ان يشاء الله عز وجل.

Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, Hati-hatilah akan zina, karena zina mengakibatkan enam akibat (balasan). Tiga akibat di dunia dan tiga lainnya di akhirat. Akibat di dunia adalah hilangnya cahaya wajah, cepatnya datang kehancuran dan terputusnya rejeki. Adapun akibat di akhirat adalah kemurkaan Tuhan, kejelekkan hisab dan kekalnya di neraka kecuali jika Allah Ajja wa Jalla menghendaki.’”
Hadis yang melalui Anas ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi/Al-maudu’at III : 107, As-Suyuthi/Al-La-aliul Masnu’ah II : 191 dan Al-Khatib memuatnya dalam kitab Tarikh Bagdad XII : 493.
Pada sanad hadis ini terdapat rawi yang daif bernama Ka’ab bin Amr Bin Ja’far Al-balkhi.
Abu Bakar al Khatib mengatakan,’Ia rawi yang tidak tsiqat”, dan Ibnu Abu al Fawaris mengatakan,’Ia sangat buruk dalam urusan hadis”. Lisanul Mizan, IV : 488, Mizanul ‘Itidal, III : 413.
Keempat. Hadis Ibnu Umar

عن عبد الله بن عمر أن رسول الله  صلى الله عليه وسلم قال الزنى   يورث الفقر. مسند الشهاب 1: 73. البيهقي، شعب الايمان 4: 363. ابن أبي حاتم، علل الحديث 1 : 410.

Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,’Yang berzina dapat mewariskan kefakiran”. H.r. Abu Abdullah al Qadlai’, Musnad as Syihab, I : 73, al Baihaqi, Syu’abul Iman, IV : 363, Ibnu Abu Hatim, ‘Ilalul Hadis, I : 410.
Pada sanad hadis ini terdapat rawi bernama Al Madi Ibnu Muhamad.
Ibnu Abu Hatim mengatakan,’Saya bertanya kepada ayahku tentang dia, beliau menjawab,’Aku tidak mengenalnya dan hadis yang ia riwayatkan adalah batil”. Abu Ahmad bin ‘Adi mengatakan,’Munkarul hadis, dan keumuman periwayatannya tidak bisa dijadikan sebagai penguat bagi periwayatan yang lain”. Abu Said bin Yunus mengatakan,’ Ia wafat tahun 183 H. dan ia dinyatakan sebagai rawi yang daif”. Tahdzibul Kamal, XXVII : 86.
Selain hadis-hadis di atas terdapat hadis lainya yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim melalui Ali bin Abu Thalib. Tetapi hadisnya daif karena pada sanadnya terdapat rawi yang daif bernama Abu ad Dunya Al-Asyajji
Dengan menyimak keterangan-keterangan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa hadis-hadis yang menerangkan zina itu penyebab kefakiran dan sebagainya hadis-hadisnya daif. Akan tetapi bagi seorang pezina tidak akan lepas dari dosa yang sangat besar. 

Oleh : Ibnu


Pengunjung