THE FLASH, EINSTEIN, DAN PERLAMBATAN WAKTU | TEORI RELATIVITAS KHUSUS

TEORI RELATIVITAS KHUSUS | THE FLASH, EINSTEIN, DAN PERLAMBATAN WAKTU

Ya tentu kalian suka dengan adegan-adegan keren seperti ini ketika ada flash dalam film Justice League bergerak sangat cepat digambarkan seolah waktu berhenti hal yang sama juga diperlihatkan oleh Quicksilver dalam x-men walaupun ini hanya fiksi tapi tahukah kalian bahwa adegan ini mirip seperti yang dibayangkan Einstein ketika merumuskan teori relativitas dalam biografinya disebutkan bahwa ketika Einstein umurnya 16 tahun dia membayangkan apa jadinya kalau dia bergerak dalam kecepatan cahaya  berawal dari imajinasi saat remaja

TEORI RELATIVITAS


inilah 10 tahun kemudian Einstein berhasil merumuskan teori relativitas teori yang menentang hukum fisika secara radikal yang mengatakan bahwa waktu tidaklah mutlak waktu bisa lebih cepat lebih lambat Bahkan waktu bisa berhenti tergantung seberapa cepat kalian bergerak dimana logikanya dan bagaimana ceritanya Einstein bisa mengubah pandangan semua orang tentang waktu simak video ini sampai habis kita akan bedah otak gilanya Einstein Menurut kalian bagaimana sesuatu bisa dikatakan bergerak Ya tentu ketika dia berpindah dari satu tempat ke tempat lain tapi dalam fisika tidak sesimpel itu coba perhatikan bola yang jatuh ini sekilas tidak ada yang salah tapi sebetulnya bola ini jatuh di atas papan yang sedang bergerak kalian tidak sadar Papannya bergerak karena dua hal pertama bola ini jatuh dengan normal sama persis seperti kalau Papannya tidak bergerak sama sekali dan yang kedua karena kalian melihatnya dari sudut pandang kamera yang bergerak bersama Papannya nah dalam fisika ini disebut

teori einstein tentang waktu


dengan kerangka acuan inersia intinya kalian tidak akan merasakan perubahan apapun dalam fisika selama kerangka acuannya diam atau bergerak dengan kecepatan konstan moving along in the primer broken we can see the turn things and we went be the tell by the six Pan and the weather ini persis seperti yang kita rasakan di bumi kita merasa bumi itu diam padahal bumi itu terus berputar dengan kecepatan sekitar 1600 km per jam kita tidak merasakannya karena kecepatannya konstan begitupun ketika kita di pesawat ketika
pilot sudah mengumumkan boleh melepaskan sabuk pengaman kita bisa beraktifitas secara normal kalian bisa makan dan minum seperti biasa Kalian juga bisa berjalan seolah pesawat itu tidak bergerak padahal kecepatan pesawat bisa mencapai 800 km per jam nah tapi situasi ini menyebabkan satu masalah begitu kalian mengubah sudut pandang keluar dari kerangka acuan tadi kalian tidak akan lagi bisa mengukur gerak sama seperti sebelumnya dalam kasus bola tadi ketika kamera dipindahkan ke meja lintasannya menjadi tidak lurus tapi


menjadi parabola ini yang disebut dengan gerak relatif nah gerak relatif inilah yang mengganggu pikirannya Einstein Mengapa Karena pada akhirnya tidak ada satu acuan pun yang bisa kita jadikan patokan untuk mengukur gerak secara mutlak karena semuanya bergerak [Musik] maka kata Einstein kalau semua kecepatan relatif terhadap acuannya masing-masing dan tidak ada acuan mutlak yang bisa dijadikan patokan lalu waktu itu mengacu ke mana [Musik] What is time

nah pertanyaan dari Anisa ini ditemukan jawabannya pada cahaya cahayalah yang membuat asisten pada akhirnya berpikir bahwa waktu pun relatif [Musik] [Musik] banyak dari kalian Mungkin berpikir bahwa cahaya itu instan begitu nyalain lampu sekalinya langsung terang tapi sebetulnya cahaya membutuhkan waktu untuk merambat karena itu cahaya punya kecepatan tapi ada yang aneh dengan kecepatan cahaya dan itu membuat semua Fisikawan bingung di zamannya Einstein sudah umum diketahui bahwa cahaya adalah gelombang ini dibuktikan oleh Thomas yang dengan


adanya interferensi pada cahaya tapi cahaya sebagai gelombang menimbulkan masalah gelombang pada dasarnya adalah gangguan yang merambat pada sebuah medium contohnya air ketika kalian menjatuhkan batu ke kolam tercipta gangguan pada kolam tersebut dan gangguan itu merambat di atas air begitupun dengan suara suara adalah gangguan yang merambat di udara [Musik] Jadi kalau gelombang air melambat pada air suara merambat pada udara lalu cahaya merambat pada apa ini yang menjadi misteri pada saat itu ditambah Mengapa cahaya bisa tembus di ruang
hampa buktinya kalau kalian masukkan jam weker ke dalam ruang vacuum suaranya tidak terdengar karena di dalamnya tidak ada udara yang bisa merambatkan suara tapi cahaya cahaya tembus ke ruang vakum karenanya kalian masih bisa melihat jam weker itu bergetar maka pada saat itu para ilmuwan menduga adanya satu medium yang tak terlihat yang mereka beri nama luminiferus eater atau ether science [Musik] sayangnya semua percobaan yang dilakukan para ilmuwan untuk mendeteksi keberadaan ether gagal percobaan yang paling


terkenal adalah percobaannya Albert michaelson dan Edward Molly Mereka mencoba mendeteksi ether dengan menggunakan alat yang sering disebut interferometer silahkan kalian cari sendiri bagaimana alat ini bekerja tapi yang pasti melalui alat ini mereka tidak bisa membuktikan bahwa eter itu ada ini membuat bingung para fiskawan Bagaimana cahaya bisa merambat pada sesuatu yang tidak ada dan akibatnya lebih membingungkan lagi karena cahaya tidak membutuhkan medium maka cahaya tidak bergantung pada acuan apapun sehingga kecepatannya selalu tetap yaitu


300.000 km/detik seperti yang diukur oleh michaelson dan morley nah fenomena ini pun sudah mengganggu pikirannya Einstein sejak SMA sejak usianya 16 tahun [Musik] pada waktu itu Einstein membayangkan bersepeda kejar-kejaran dengan cahaya dan ketika dia berhasil mengejarnya dia
membayangkan cahaya itu berhenti [Musik] pada saat itu tidak terlalu paham apa artinya tapi 10 tahun kemudian pada tahun 1905 menemukan jawaban dan itu akan mengubah pandangan semua orang tentang waktu [Musik] mulai berpikir bahwa waktu itu tidak mutlak karena yang mutlak adalah kecepatan cahaya iPhone mengajak kita membayangkan situasi seperti ini bayangkan kalian berada di pinggir rel kereta dan melihat kereta itu bergerak super cepat lalu kalian melihat dua petir menyambar secara bersamaan di dua sisi gerbong bagi kalian yang berada di


pinggir rel kalian melihat dua Petir itu terjadi secara simultan tapi tidak bagi orang yang di dalam gerbong Mengapa ingat untuk bisa melihat sesuatu cahaya harus sampai di mata kalian sedangkan kecepatan cahaya selalu tetap Nah karena kereta mendekat kepada petir yang di depan dan menjauh kepada petir yang di belakang maka kalian akan melihat petir yang di depan terlebih dahulu baru setelah itu kalian melihat yang di belakang [Musik] silahkan pikirkan berulang-ulang kalau kalian belum paham tapi ingat prinsipnya

kecepatan cahaya selalu tetap jadi dalam situasi ini kalian yang ada di pinggir rel dan kalian yang ada di gerbong akan mengalami waktu yang berbeda [Musik] maka dari sini kemudian asisten merumuskan teori relativitasnya dengan menjadikan cahaya sebagai acuan dibantu formulasi matamatis yang disebut transformasi Lorentz menunjukkan kepada kita bahwa waktu akan berbeda bagi setiap orang semakin cepat kita bergerak semakin lambat waktu yang kita alami fenomena ini kemudian disebut dilatasi waktu animation 

[Musik] menurut relativitasnya Einstein alasan mengapa kita merasakan waktu itu sama karena kecepatan normal kita jauh dari kecepatan cahaya [Musik] Maka kalau kalian masukkan ke dalam rumusnya faktor perbedaan waktunya hampir tidak ada tapi seandainya kita bisa bergerak mendekati kecepatan cahaya misalnya 80% kecepatan cahaya maka waktu bisa melambat 2 kalinya 99% kecepatan cahaya waktu bisa melambat 7 kalinya 99,99% kecepatan cahaya waktu bisa.


melambat 70 kalinya review ya itulah relativitas guys memang terdengar halu dan fiksi tapi kata para Fisikawan betapa pun anehnya itulah cara kerja alam ini dalam kata lain cahaya menjadi alasan mengapa kita bisa melihat dunia ini seperti adanya tapi ada satu pertanyaan lagi yang mungkin ada di benak kalian Bagaimana kalau kita bergerak dengan 100% kecepatan cahaya maka waktu sudah tidak berlaku lagi artinya bagi cahaya waktu itu tidak ada.  rangkuman rumah editor chanel'

Pengunjung