Ayat Tentang Zakat | Pengertian Zakat

Pengertian Zakat

Secara bahasa zakat memiliki dua makna (1) an-namau waz ziyadah (tumbuh dan bertambah), (2) at-Tathhir (membersihkan). Sedangkan secara istilah zakat berarti
إِعْطَاءُ جُزْءٍ مَخْصُوْصٍ مِنْ مَالٍ مَخْصُوْصٍ بِوَضْعٍ مَخْصُوْصٍ لِمُسْتَحِقِّهِ

Mengeluarkan bagian yang khusus dari harta yang khusus dengan ketentuan yang khusus bagi mustahiqnya.
Di dalam Alquran kata zakat disebut sebanyak 31 kali yang tersebar di 16 surat sebagai berikut: a. al-Baqarah 5 kali, b. an-Nisa 2 kali, c. al-Maidah 2 kali, d. al-A'raf 1 kali, e. at-Taubah 4 kali, f. Maryam 2 kali, g. al-Anbiya 1 kali, h. al-Hajj 2 kali, i. an-Nur 2 kali, j. an-Naml 1 kali, k. Luqman 1 kali, l. al-Ahzab 1 kali, M. Fushilat 1 kali, N. Mujadilah 1 kali, o. al-Muzammil 1 kali, p. al-Bayyinah 1 kali

Selain menggunakan kata zakat, Alquran menggunakan pula kata shadaqah sebagai kata ganti zakat, seperti

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ – التوبة : 103 -


Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Q.s. At-Taubah:103


Pengertian Infaq

Infak secara bahasa berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Secara istilah infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Jika zakat terikat dengan “pasal kawat” (terikat syarat-syarat tertentu) maka infak bersifat fleksibel (tidak terikat syarat-syarat tertentu), antara lain dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. Ali Imran: 134). Jika zakat harus diberikan pada mustahiq tertentu (8 asnaf), maka infak boleh diberikan kepada siapa pun. Misalnya, untuk kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya (QS. Al-Baqarah: 215).


Pengertian Shadaqah

Secara bahasa kata shadaqah berarti benar. Orang yang bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Secara istilah pengertian shadaqah sama dengan pengertian infak bila dilihat dari aspek material (harta). Hanya saja dilihat dari aspek bentuk yang dikeluarkan, shadaqah memiliki cakupan lebih luas, yakni menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil. Antara lain disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka bertasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah.


Lampiran ayat-ayat


الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(QS. Ali Imran: 134)

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

(QS. Al-Baqarah: 215)

Seringkali sedekah dipergunakan dalam Al-Qur'an, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat (QS. 9: 60 dan 103). Yang perlu diperhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak dan bersedekah. Berinfak adalah ciri utama orang yang bertaqwa, ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya 

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
(QS. Al-Anfal: 3-4), 


ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi 


إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

(QS. Fathir: 29). 

Berinfak akan melibatgandakan pahala di sisi Allah SWT 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(QS. Al-Baqarah: 262). 

Sebaliknya, tidak mau berinfak sama dengan menjatuhkan diri pada kebinasaan 

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(QS. Al-Baqarah: 195).


Ancaman tidak zakat


حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ وَلَا يَحْسِبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمْ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِلَى آخِرِ الْآيَةِ – رواه البخاري –


حَدَّثَنَا حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الَّذِي لَا يُؤَدِّي زَكَاةَ مَالِهِ يُمَثِّلُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ مَالَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ ثُمَّ يَلْزَمُهُ يُطَوِّقُهُ يَقُولُ أَنَا كَنْزُكَ أَنَا كَنْزُكَ – رواه أحمد –

"Ridwan Syam"

Pengunjung