Kali ini saya akan berbagi Materi tentang, Motivasi, Aktivitas, dan Belajar. Untuk lebih lanjut silahkah Lihat dibawah ini !!!
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebui "untuk
menunjuk mengapa seseorang itu berbuatsesuatu.
motilhya si Badu itu membuat kekacauan, apa motimya si itu
rajin membaca, apa motimya Pak Jalu memberikan
itif kepada para pembantunya, dan begitu seterusnya. Kalau
i, apa yang dimaksud dengan motif?
Kata "motif, diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong >rang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan se-li day a
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk me-ikan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan.motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi
intern (ke-isiavaan). Berawal dari kata "motif'itu, maka motiv&y*
dapat• sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif jenjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan ituk mencapai tuju^sang;at^iras^^
^^_ ..
1.2 Tujuan
1. Bahwa motivasi
itu mengawali terjadinya perubahan ene padajin^setiap individu manusia.
PerkemBah^i akan membawa beberapa perubahan energi di dalam
"neurophysiological" yang ada pada organisnie mariusi Karena
menyangkut perubahan energi manusia (walauf motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia), penamp£ nya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/'feeling",
afet seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoals persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat mem kan tingkah-laku manusia.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi me vasi
dalam hal ini sebenarnya~merupakan respons dari aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam < manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/t
rong oleh adanya unsur lain, dalam hal ioi adalah t&jua*. juan ini
akan menyangkut soal kebutuhan.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Motivasi
Motivasi dapat juga dikatakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suak itu. Jadi
motivasi itu dapat drangsang oleh fakator dari luar tetapi motivasi itu adalah
tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi itu adalah
tumbuh di dalam diri seseirang. Dalam kegiatan belajar, moticasu dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan
“keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama
menggerakan siswa untuk belajar .
Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat no-intelektual. Perananya yang khas
adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar . siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
melakukannya kegiatan belajar.
Persoalan motivasi, dapat juga
dikaitakan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Menurt bernard, minat timbul
tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi,
pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal
minat akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena
itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar sisi itu selalu
butuh dan ingin terus belajar.
2.2 Kebutuhan dan
Teoti Tentang Motivasi
[i]“Biogenic theories” yang menyangkut proses
biologis lebih menekankan pada mekanisme
pembawaan biologis, seperti insting dan kebutuhan-kebutuhan biologis, sedang
yang “sosiogenic theories” lebih menekankan adanya pengaruh kebudayaan atau
jehidupan masyarakat. Dari kedua pandangan itu dalam perkembangannya akan
menyangkut persoalan-persoalan insting, fisiologis, psikologis, dan pola-pola
kebudayaan.
2.3 Fungsi Motivasi
Dalam Belajar
Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil
belajar akan optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
2.4 Macam-macam
Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud deng[ii]an
motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh konkret,
seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapatkan
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
kontruksif, tidak karena tujuan yang lain-lain.
Jadi memang motivasi itu
muncul dari kesadaran diri sendiri
dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial.
b. Motivasi Ektrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif
dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang
itu belajar, karena tahu besak pagi akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendap hadiah. Oleh
karena itu, motivasi ektrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
2.5 Bentuk-bentuk
Motivasi Di sekolah
Didalam kegiatan belajar
mengajar peranan motivasi baik intriksik maupun ektrinsik sangan diperlukan.
Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Oleh
karena itu langkah yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara terkandung
didalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak
sekedar kognitif saja tetapi juga keteampilan dan afeksinya.
Menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menrimanya sebagai tantanngan
sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting.
2.6 Perlunya Aktivitas
Dalam Belajar
Frobel mengatakan bahwa
“Manusia sebagai pencipta”. Dalam ajaran agama pun diakui bahwa manusia adalah
sebagai pencipta yang kedua (setelah tuhan).
Secara alami anak didik memang ada dorongan untuk mencipta. Anak adalah
suatu organisme yang berkembang dari dalam. Prinsip utama yang dikemukan Frobel
bahwa anak itu harus bekerja sendiri. Untuk memberikan motivasi, maka
dipopulerkaN suatu smboyan “berpikir dan berbuat”.
Montessori juga menegaskan
bahwa anak-anak memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang
sendiri, membentuk sendiri. Pendidikan akan berperan sebagai pembimbing dan
mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya.
Rousseau memberikan penjelasan
bahwa segala pengetahuan itu harus
diperoleh d\engan pengamatan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri,
baik secara rohani maupun teknis. Ilustrasi ini diambil dalam kasus