Kali ini saya akan berbagi materi tentan. NEGATIVISME DAN BERKUASA. dalam bentuk makalah. Mata Kuliah Permasalahan Anak TK. Sbg berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Meskipun dari
segi umur anak Taman Kanak-kanak memang sama. Namun pada dasamya setiap anak
mempunyai karakteristik sendiri. Setiap anak bersifat unik, keunikan ini dapat
terjadi dalam segi fisik maupun psikis serta potensial maupun aktual yang sudah
terwujud. Demikian juga dalam segi yang lain seperti kecerdasan, minat, motif
atau kebutuhan. Tiap-tiap anak juga mempunyai kondisi masing-masing yang
berbeda, Dengan demikian dapat dipahami bahwa anak Taman Kanak-kanak mempunyai
perbedaan individual. Perbedaan individual inilah yang hams diperhatikan oleh
guru agar lebih berhati-hati dalam memberikan perlakuannya terhadap anak
didiknya.
Selain itu juga
anak Taman Kanak-kanak perkembangan sosiahiya ditandai dengan meluasnya
lingkungan pergaulan. Anak sudah mulai melepaskan diri dari lingkungan
keluarga, karena mereka sudah banyak mengenal orang lain baik dengan orang
dewasa maupun dengan teman sebaya. Dengan meluasnya lingkungan ini menyebabkan
anak mendapat pengaruh dari luar, khususnya dengan teman sebaya baik di sekolah
maupun tempat lainnya. Disinilah anak sudah terlibat dalam permainan kelompok,
bahkan anak menjadi anggota kelompok tersebut dan berinteraksi dengan kelompok
lain. Meskipun anak sudah bermain dengan anak lain, kadang anak hanya berlaku
sebagai penonton, meskipun demikian dengan pengalaman
melihat anak lain bergaul, anak juga dapat belajar bagaimana bergaul dan
bersosialisasi.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam
penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kendala yang dihadapi diantaranya
kendala dalam mengenali anak yang bermasalah, disini penulis harus betul-betul
menyelidiki serta mencari penyebab masalah yang dihadapi anak tersebut dan hams
berani untuk bertanya terhadap orang-orang terdekat anak. Setelah semua informasi
terkumpul barulah dapat disimpulkan bahwa anak tersebut memang benar-benar
bermasalah. Namun kendala tidak hanya sampai disitu saja, kendala yang lainnya
pula seperti buku penunjang sebagai panduan atau sebagai penambah mated harus
didapatkan dan itu tidak hanya terpaku terhadap satu buku sumber saja. Dalam
pembuatan makalah ini penulis menggunakan beberapa buku sumber yang hampir
mendekati permasalahan tersebut. Selain itu juga, dalam makalah ini akan
dibahas mengenai permasalahan anak yang berkaitan dengan anak penyandang tuna
laras khususnya mengenai "Acienty Withdrawl” serta mengidentiflkasi
permasalahan anak tersebut dan design of educational treatment untuk
anak yang bermasalah.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan makalah ini
adalah :
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
"Pennasalahan Anak".
2.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan anak
yang berkaitan dengan perilaku berkuasa dan negativisme.
3.
Untuk manambah wawasan tentang anak berkuasa dan negativisme
4.
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana mengatasi anak
yang bermasalah tersebut dan cara penanganannya.
5.
Dan juga untuk menambah pengetahuan kita, mengenal dan
mempelajari tentang permasalahan anak yang ada dan terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1
Permasalahan Anak Taman Kanak-Kanak
Usia prasekolah berkisar
antara empat dan enam tahun dari segi umur, anak TK memang sama. Namun
setiap anak mempunyai karakteristik sendiri. Setiap anak bersifat unik.
Keunikan ini dapat terjadi baik dalam segi fisik maupun psikis. Dari segi fisik
misalnya dapat terlihat perbedaan prostur tubuh, warna kulit, bentuk wajah dan
lain-lain. Dari segi psikis dapat pula terjadi perbedaan dalam berbagai
kemampuan baik potensial mupun aktual yang sudah terwujud. Misalnya ada anak
yang secara potensial mempunyai bakat bahasa, tetapi kurang dalam teknik. Anak
lain mungkin berbakat dalam teknik tetapi kurang dalam bahasa.
Berdasarkan perbedaan individual tersebut, wajar pula bila
pemasalahan yang di dalam anak tidak sama. Dengan demikian dimungkinkan
munculnya bebagai jenis permasalah di suatu kelompok di TK. Permasalah itu
dapat terlihat melalui tingkah laku anak pada saat mengikuti proses belajar
pembelajaran disekolah atau pada saat bermain. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa anak TK mempunyai pebedaan individual. Perbedaan tersebut harus lebih
diperhatikan oleh guru, agar lebih berhati-hati dalam memberikan perlakuannya
terhadap anak didiknya.
2.2
Permasalahan Anak di TK diantaranya.
1.
Perilaku berkuasa
Perilaku berkuasa ini mulai muncul sekitar usia 3 tahun dan semakin
meningkat dengan bertambahnya kesempatan. Anak perempuan cenderung lebih merasa
berkuasa dari pada anak laki-laki. Oleh karena itu anak harus diberi pengertian
bahwa ia di sekolah mempunyai kedudukan yang sama dengan teman-temannya. Tidak
ada yang mempunyai hak yang lebih dibandingkan yang lain. Agar sikap ingin
merajai ini sedikit demi sedikit dapat diatasi.
2.
Negativisme
Negativisme ialah melawan otoritas orang tua atau orang dewasa lain
termasuk guru di sekolah. Perlawan secara fisik laun berubah menjadi perlawanan
verbal dan sikap pura-pura tidak mendengar atau tidak mengerti permintaan orang
dewasa contoh, seorang anak memperhatikan tingkah laku melawan orang tua, ia
seharusnya sudah dapat membantu ibunya mengambil sesuatu, tetapi bila ibunya
menyuruh mengambilkan benda tersebut ibunya dicaci maki atau pura-pura tidak
mendengar apa yang diperintahkan oleh ibunya dicaci maki atau pura-pura
mendengar apa yang diperintahkan oleh ibunya. Negativisme ini masih sering
terlihat pada anak-anak TK walaupun sebetulnya lebih sering terjadi pada anak
dibawah umur lima tahun.
Negativisme yang belebih-lebihan mula-mula hanya sikap ingin
menjauhkan diri dari setiap usaha pendekatan karena anak ingin menunjukan bahwa
ia lebih kuat dari orang dewasa. Atau anak ingin melepaskan diri dari ikatan
orang dewasa. Sikap melawan ini juga dapat ditujukan untuk melawan orang tua
yang selalu ingin mencari kesalahan anak. Sikap ingin mencari kesalahan dan
ingin menasehati dari orang tua, bagi anak dirasakan sebagai tekanan. Untuk
melawan tekanan tersebut anak akan berusaha memberontak dengan cara membantah
dan menentang setiap nasehat atau saran. Anak yang mempunyai orang tua otoriter
memang tidak berani melawan secara terbuka, tetapi dengan cara tidak segera
menjalankan perintah orang tua. Ada juga anak yang menentang perintah orang tua
dengan jalan memberikan bermacam-macam alasan bahwa dia tidak dapat atau tidak
sanggup melaksanakan.
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAH ANAK TK
Identifikasi adalah menentukan gejala-gejal yang tampak pada
penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan penyebab masalah samapai pada
pertolongan apa yang dapat dilakukan. Untuk mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi anak, guru TK perlu mempelajari, memahami agar mampu, mahir
mengidentifikasi permasalahan anak TK. Cara mengidentifikasi dapat dilakukan
dengan cara :
1)
tes
2)
Non tes
Nama : Elsa
Program
kegiatan belajar : Bermain balok
Kelas
/ sekolah : A / TK
UKMD Condong
Hari
/ Tanggal : Kamis/
16 Oktober 2008
Peristiwa : Dalam ruang kelas, guru sedang menjelaskan
bagaimana cara menyusun balok dengan benar. Tiba-tiba terjadi keributan yang
dilakukan oleh elsa sehingga menarik perhatian guru dan teman-temannya. Elsa
merebut balok yang sedang dipegang oleh Rara sehingga temannya itu menangis.
Interprestasi : Kemungkinan Elsa ingin menggunakan / memahami
balok-balok itu sendiri tanpa diganggu oleh orang lain.
3.1 Prognosis dan Diagnosis
1.
Prognosis : Dugaan sementara terhadap suatu permasalahan Elsa
bertingkah laku tidak sama seperti kebanyakan anak yang lainnya. Elsa selalu
ingin memiliki sesuatu barang untuk dirinya sendiri. Dalam kegiatan dia selalu
ingin jadi orang pertama dan juga dia tidak memberikan kesempatan pada teman-temannya
untuk mencoba alat permainan yang ada diruangan tersebut.
Jadi dugaan sementara yang timbul : kemungkinan Elsa ingin
menguasai semanya sendiri.
2.
Diagnosis : upaya atau proses menemukan kelemahan / penyakit yang
dialami seseorang dengan melalui pengujian dan study secara seksama mengenai
gejala-gejala (penyebab).
KESIMPULAN
Masalah yang dihadapi oleh anak-anak TK biasanya berkaitan dengan
gangguan perkembangan anak. Bila tidak segera diatasi, gangguan itu akan
berlanjjt pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak
sekolah. Oleh karena itu guru harus lebih berhati-hati dalam memberikan
perlakuan terhadap anak didiknya.