ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM | sumber hukum islam alquran hadis ijma qiyas



ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM

A.     I’jaz tasyri’I (aspek penetap hukum).

Allah telah menetapkan dalam diri manusia banyak gharizah (naluri) yang bekerja di dalam jiwa dan mempengaruhi kencenderungan-kecenderungan hidupnya. Jiak akal sehat dapat menjaga pemiliknya dari ketergelinciran, maka arus jiwa yang menyimpang akan mengalahkan kekuasaan akal, sehingga akal yang bagaimana pun tidak akan sanggup menahan luapannya. Oleh karena itu maka untuk meluruskan manusia diperlukan pendidikan khusus bagi gharizah-gharizah-nya, yang dapat mendidik, mengembangkan serta membimbingnya ke arah kebaikan dan keberuntungan.
Umat manusi telah mengenal, di sepanjang sejarah, berbagai macam doktrin, pandangan sistem dan tasyri’ (pembentukan perundang-undangan) yang bertujuan tercapainya kebahagiaan individu di dalam masyarakat yang utama. Namun tidak ada satu pun dari padanya yang mencapai keindahan dan kebesaran seperti yang dicapai Alquran dan kemukjizatan tasyri’nya.

1)     PENDIDIKAN INDIVIDU

Alquran memulai dengan pendidikan individu, karena individu merupakan batu bata masyarakat, dan menegakan pendidikan individu itu dengan cara penyucian jiwa dan rasa pemikulan tanggung jawab. Alquran menyucikan jiwa manusia dengan akidah tauhid yang menyelamatkannya dari kekangan khurafat dan takhayyul, serta memecahkan belenggu perbudakan hawa nafsu dan syahwat, agar ia menjadi hamba Allah yang ikhlas dan hanya tunduk kepada Tuhan.
Apabila akidah seorang manusia telah benar, maka ia wajib menerima segala syariat Alquran baik menyangkut kewajiban mu’amalah maupun ibadah. Setiap ibadah yang difardlukan dimaksudkan untuk kebaikan individu, dan di samping itu ibadah pu erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Ibadah fardlu tersebut seperti:
1.      Salat, mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Orang yang salat sendiri juga tidak akan terlepas dari perasaan adanya ikatan batin antara dirinya dengan umat Islam di seluruh penjuru bumi dari utara sampai selatan, dan dari barat hingga timur, sebab ia tahu pada saat itu ia seddang menghadap kesatu arah bersama seluruh muslam di muka bumi menunaikan kewajiban salat, menghadap kesatu kiblat danberdo’a dengan satu macam do’a, sekalipun tempat tinggal mereka berjauhan.
Cukuplah sebagai pendidikan seorang muslim, bahwa iaberdiri di hadapan tuhan nimimal sebanyak lima kali dalam sehari semalam, sehingga dengan demikian kehidupannya perpadu dengan syariat Allah dan sadar bahwa pengontrol tertinggi senantiasa memperhatikan segala apa yang terjadi di antara satu salat dengan yang lainnya. (Q.s. 29: 45)
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ الْكِتَابِ وَأَقِمْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ. العنكبوت : 45.
2.      Zakat, mencabut dari dalam jiwa akar-akar kekikiran, pemujaan harta dan keerakahan akan dunia. Dengan demikian, ia merupakan kemaslahatan bagi masyarakat, karena ia menegakanpilar-pilar kerja sama di antara orang kaya dengan orang miskin dan menyadarkan jiwa akan pentingnya solidaritas sosial yang mengeluarkan jiwa dari kesempitan rasa cinta dan kesendirian.
3.      Shaum, mengekang jiwa, menguatkan tekad, mengokohkan kehendak, dan menahan syahwat. Ia merupakan fenomena sosial yang di dalamnya kaum muslimin hidup sebulan penuh dalam satu sistem dalam waktu makan mereka, sebagaimana satu keluarga hidup dalam satu rumah.
4.      Haji, adalah perjalanan yang dapat menghibur jiwa dari kesulitan dan membukakan mata hati terhadap rahasia-rahasia Allah dalam makhluk-Nya. Haji merupakan muktamar internasional yang di dalamnya kaum muslimin bertemu dalam satu tempat, sehingga mereka dapat saling mengenal, bermusyawarah dan bertukar pikiran.
Penunaian ibadah-ibadah fardlu ini akan mendidik manusia untuk menyadari tanggung jawab individual sebagaimana ditetapkan Alquran dan untuk mamikul semua beban agama dan akhlak mulia. (Q.s. 74: 38, 52: 21, 2: 286).
1.      كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ. المدثر : 38.
2.      فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ. الحاقة : 21.
3.           لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ  تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. البقرة : 286.
2)     PENDIDIKAN KELUARGA
Dari perndidikan individu, Alquran mengarahkan pada pembangunan keluarga, karena keluarga benih masyarakat. Maka disyariatkan perkawinan untuk memenuhi gharizah seksual dan memelihara kelangsungan hidup jenis manusia dalam keturunan suci dan berwibawa.
Ikatan keluarga dalam perkawinan ditegaskan atas dasar cinta kasih, ketentraman jiwa, dan interaksi yang baik serta memelihara interdepedensi suami dan istri, tugas dan fungsi yang  sesuai dengan masing-masing. (Q.s. 30: 21, 4: 19, 4: 34).
1-                 وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ. الروم : 21.
2-         يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلاَ تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلاَّ أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا. النساء : 19.
3-        الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا. النساء : 34.
3)     PENDIDIKAN MASYARAKAT
Kemudian datanglah sistem pemerintahan yang mengatur masyarakat Islam. Alquran telah menetapkan kaidah-kaidah dasar dalam bentuk yang paling ideal dan baik, yaitu suatu pemerintahan yang didasarkan asas musyawarah, persamaan dan larangan kekuasaan individual. (Q.s. 3: 159, 4: 38, 49: 10, 3: 64)
1-         فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنْ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ. ال عمران : 159. 
2-                 وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. الشورى : 38.
3-                 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ. الحجرات : 10.
4-         قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ. ال عمران : 64.
Ia adalah pemerintahan yang ditegakkan atas keadilan mutlak yang dipengaruhi rasa cinta diri, cinta kerabat atau faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan kekayaan dan kemiskinan (Q.s. 4: 135).
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنفُسِكُمْ أَوْ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلاَ تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا. النساء : 135.
Demikian pula keadilan tidak boleh dipengaruhi rasa dendam terhadap musuh yang dibenci (Q.s. 5: 8, 4: 58).
1-                 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. المائدة : 8.
2-                 إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا. النساء : 58.
Otoritas legislatif dalam pemerintahan Islam tidak diberikan atau diserahkan kepada manusia, melainkan kepada Alquran, dan penyimpangan dari padanya berarti kafir, zalim dan fasik (Q.s. 5: 44, 5: 47, 5: 50)
1-         إِنَّا أَنزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ فَلاَ تَخْشَوْا النَّاسَ وَاخْشَوْنِي وَلاَ تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلاَ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْكَافِرُونَ. المائدة : 44. 
2-                 وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الإِنجِيلِ بِمَا أَنزَلَ اللهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ. المائدة : 47.
3-                 وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الإِنجِيلِ بِمَا أَنزَلَ اللهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ. المائدة : 50.
Alquran juga telah menetapkan perlindungan terhadap lima macam kebutuhan primer bagi kehidupan manusia, jiwa, agama, kehormatan, harta benda dan akal, dan menerapkan padanya hukum-hukum yang pasti yang didalam fikih Islam dikenal dengan jinayat dan hudud (pidana). (Q.s. 2:179, 24:2, 24: 4, 5:38).
1-                 وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُوْلِي الأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. البقرة : 179.
2-         الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلاَ تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللهِ إِنْ كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ. النور : 2.
3-                 وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلاَ تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْفَاسِقُونَ.  النور : 4.
4-                 وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالاً مِنْ اللهِ وَاللهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ. المائدة : 38.
Alquran menetapkan pula hukum internasional, dalam masa perang maupun damai, antara kaum muslimin dengan tetangga atau dengan mereka yang mengadakan perjanjian damai. Dan apa yang ditetapkan Alquran ini merupakan sistem hubungan, mu’amalah, paling tinggi dikenal pada masa peradaban umat manusia.
Ringkasnya, Alquran merupakan dutsur tasyri’i paripurna yang menegakkan kehidupan manusia di atas dasar konsep yang paling utama. Dan kemukjizatan tasyri’i-nya ini bersama dengan kemukjizatan ‘ilmi (ilmiah) dan kemukjizatan lughawi (bahasa) akan senantiasa eksis untuk selamanya. Dan tidak seorang pun dapat mengingkari bahwa Alquran telah memberikan pengaruh besar yang dapat mengubah wajah sejarah dunia.

Pengunjung