Kebijakan BPJS

RINGKASAN

Detry Eliyana Safitry, 2011, Analisis Kebijakan Penjaminan Kesehatan Masyarakat Miskin: Perspektif Triple Loop (Studi Implementasi Program Jamkesmas di Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun), Dr. Sarwono, M. Si., Dr. Hermawan, Sip., M, Si., 155 hal + xiii.

Kesehatan merupakan permasalahan vital yang kini menjadi tren tuntutan masyarakat seiring dengan meningkatnya kualitas hidup (quality of life). Kesehatan merupakan suatu hak, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat miskin. Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945 pasal 34 (1,2,3) bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat manusia, dan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak, maka berbagai kebutuhan penting tanpa terkecuali kesehatan seharusnya mampu diberikan oleh negara. Masyarakat miskin sering kali termarjinalkan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka kesulitan mendapat akses kesehatan atau justru tidak bisa berobat karena keadaan ekonomi yang terbatas. Pemerintah dalam rangka memberikan penjaminan kesehatan bagi masyarakat miskin pada tahun 2008 mengeluarkan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Penelitian ini merupakan studi yang menyoroti kebijakan penjaminan kesehatan dalam implementasi Program Jamkesmas di Kecamatan gemarang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan perspektif Triple Loop. Dengan perspektif ini, akan diketahui mekanisme penyelenggaraan Program Jamkesmas dengan terlebih dahulu mengidentifikasi organisasi-organisasi yang terlibat atau terkait. Jika gambaran mekanisme penyelenggaraan program jamkesmas telah diketahui maka pada tahap inilah letak titik masalah yang menyumbat dapat ditemukan. Dengan demikian Triple Loop akan mampu memberikan masukan sebagai suatu pandangan kebijakan yang lebih mengena ke masyarakat melalui tiga proses yaitu Single Loop, Double Loop, dan Triple Loop.
Hasil penelitian menunjukkan dari tiga aspek program jamkesmas yang dilaksanakan di Kecamatan Gemarang yaitu kepesertaan, pelayanan, dan pendanaan masih ditemukan banyak masalah mulai dari kurangnya sosialisasi hingga minimnya informasi yang didapat masyarakat selain itu kultur masyarakat miskin pedesaan juga menjadi pemicu keengganan masyarakat untuk mengakses informasi. Dari hasil analisa dan pembahasan, implementasi program jamkesmas di kecamatan baru menyentuh tahapan Single Loop, yaitu program jamkesmas di Kecamatan Gemarang sudah dilaksanakan sesuai Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas yang ditentukan pemerintah. Asumsinya adalah program tersebut akan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin. Namun kenyataan dilapangan, masyarakat miskin tidak ter-cover semua. Banyak masalah yang timbul mulai pemberian kartu yang tidak tepat sasaran hingga ketidaktauan warga tentang program jamkesmas itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dipikirkan asumsi-asumsi lain agar implementasi kebijakan ini bisa lebih menyentuh masyarakat atau outcome dari kebijakan ini bisa tercapai. proses memikirkan asumsi baru atau perubahan asumsi ini disebut dengan Double Loop.

Kedua proses tersebut merupakan langkah untuk mencapai tahap Triple Loop. Dimana peneliti bisa memberikan masukan atas banyaknya permasalahan pada implementasi program jamkesmas di Kecamatan Gemarang. Berdasarkan simpulan tersebut maka ada beberapa saran agar tujuan dalam kebijakan dapat tercapai. Saran tersebut antara lain volume sosialisasi kepada masyarakat tentang program jamkesmas di Kecamatan Gemarang pada tahun 2011 perlu ditambah; Dilakukan validasi data peserta jamkesmas; Mendorong agar dibentuknya peraturan daerah tentang pelayanan kesehatan di Kecamatan Gemarang; dan memperbaiki masalah yang ada pada aspek kepesertaan, pendanaan, dan pelayanan dengan mengarahkan perbaikan pada tahapan Double Loop telebih dahulu sehingga lebih mudah untuk mencapai tahapan Triple Loop.

Pengunjung