Contoh Penulisan Makalah Tindakan Kelas | BAB I PENDAHULUAN | PEMBAHASAN | PENUTUP

Kali saya akan berbagi tentang cara penulisan makalah tindakan kelas di SD Dadaha I Kota Tasikmalaya. Sebagai Berikut:
BAB I
PENDAHULUAN  
A.    Latar Belakang Masalah
Penilaian sebagai bagian dari pembelajaran mempunyai peran sangat penting terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Model penilaian yang baik dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa sebagaimana dikemukakan oleh Stiggins (dalam BPT P, 2004:2) “Pembelajaran yang efektif, efisien dan produktif perlu disertai dengan penilaian yang baik dan bermakna”. Dalam pembelajaran diperlukan jenis penilaian yang cukup memiliki makna penting untuk mengukur kemampuan siswa secara terpadu yang meliputi dimensi penguasaan pengetahuan, proses, sikap dan produk (hasil karya siswa).
Berbagai bentuk penilaian pembelajaran termasuk di dalamnya penilaian pembelajaran mata pelajaran sains yang disarankan oleh Depdiknas, (2004:11) dalam layanan profesional kurikulum 2004 disebutkan.
Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (papet and pencil test) penilaian hasil kerja siswa melalui pengumpulan hasil kerja (karya) siswa portofolio, penilaian produk 3 dimensi, dan penilaian unjuk kerja (performance) siswa.
Dalam penulisan makalah ini penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jenis penilaian yang digunakan adalah penilaian produk, dimana penilaian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam rancang dan membuat model atau hasil karya sebagai penerapan dari konsep sains yang dipelajari dan dikuasainya.
Penulis selaku pengajar menyadari bahwa selama ini proses penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran saind di sekolah dasar semata-mata  hanya menekankan pada penguasaan materi yang dilakukan melalui tes objektif sebagai alat ukurnya.
Hal ini didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryani, dkk (1992:8) yang mengemukakan bahwa “Pengujian yang dilakukan selama ini baru mengukur penguasaan materi saja dan itupun hanya meliputi ranah kognitf tingkat rendah”. Kenyataan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan dalam pembelajaran sains antara tuntutan kurikulum dengan kenyataan  di lapangan, sehingga hasil pembelajaran sains di Sekolah Dasar tidak memenuhi standar yang ditetapkan kurikulum. Fenomena yang dikemukakan Nuryani, terjadi pula di Sekolah Dasar Negeri Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Proses penilaian pembelajaran sains di Sekolah Dasar Negeri Dadaha I masih memiliki kelemahan antara lain: penilaian hasil pembelajaran yang dilaksanakan hanya menekankan pada penguasaan konsep kemampuan siswa menerapkan konsep sains kurang dinilai, padahal melalui pemahaman konsep sains siswa dituntut mampu menerapkan konsep-konsep sains dalam kehidupan sehari-hari melalui merancang dan membuat suatu karya, kemampuan siswa dalam menerapkan konsep sains juga perlu dinilai karena merupakan hasil pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan (Depdiknas, 2003: 2007).
“Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat”.
Bertolak dari pernyataan di atas, maka penilaian produk diyakini oleh penulis merupakan penilaian alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains berdasarkan latar belakang masalah, penulis merasa tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengimplementasikan penilaian produk pada pembelajaran sains, dengan judul Implementasi Penilaian Produk pada Pembelajaran Sains di Sekolah                     Dasar.           
B.     Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.      Perumusan Masalah
Bertolak dari perumusan masalah serta hasil refleksi awal untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif dilapangan saat ini maka penulis memandang bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah perlunya mengimplementasikan penelitian produk diharapkan hasil pembelajaran sains di kelas V SDN Dadaha I dapat memenuhi standar yang ditetapkan kurikulum 2004 dan dianggap mampu mengembangkan potensi siswa dalam merancang dan membuat suatu model. Dengan demikian masalah yang menjadi prioritas dirumuskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut:
Bagaimanakah mengimplementasikan penilaian produk pada pembelajaran sains di kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Secara rinci rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
a.       Bagaimana rumusan perencanaan untuk mengimplementasikan penilaian produk pada pembelajaran sains di kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?
b.      Bagaimana proses implementasi penilaian produk pada pembelajaran sains di kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya?    
c.       Bagaimana hasil pembelajaran sains di kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya setelah diimplementasikan penilaian produk?        
2.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan tersebut maka masalah penelitian dibatasi dalam hal di bawah ini:
a.       Proses implementasi penilaian produk pada pembelajaran sains di kelas Sekolah Dasar Negeri Dadaha I pada materi pokok penerapan sifat cahaya.
b.      Hasil pembelajaran sains di kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha I setelah diimplementasikan penilaian produk pada materi pokok penerapan sifat cahaya.
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains di kelas V SD Negeri Dadaha I meningkat setelah diimplementasikan penilaian produk pada materi pokok sifat cahaya.
D.    Manfaat
Proses dan hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini merupakan self reflecting teaching diharapkan memberikan manfaat kepada:
1.      Guru
Guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam rancang dan melaksanakan pembelajaran Sains melalui implementasi pembelajaran produk sehingga hasil belajar siswa meningkat. Selain itu guru secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya untuk menjadi peneliti yang berorientasi pada upaya mengatasi permasalahan di kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2.      Siswa
Pengalaman belajar siswa lebih bermakna dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga termotivasi untuk belajar lebih sungguh-sungguh, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains meningkat.
3.      Kepala Sekolah
Sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu pelajaran sains sesuai tuntutan program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
4.      Pusat Kegiatan, Guru (PKG)
Menjadi masukan dalam penyusunan program Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk memecahkan indahnya hasil belajar siswa, sebagai akibat penilaian pembelajaran yang menekankan pada penguasaan pengetahuan saja.
E.     Definisi operasional
Untuk menghilangkan penafsiran yang salah tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mendefinisikan istilah sebagai berikut:
1.      Implementasi adalah penerapan, pelaksanaan (Marhijanto, 1996:267). Adapun yang dimaksud implementasi dalam penelitian ini adalah penerapan atau pelaksanaan penilaian produk pada pembelajaran Sains.
2.      Penilaian produk menurut (Depdiknas, 2004: 43) adalah Bentuk penilaian hasil kerja meliputi pula penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi seni". Adapun penilaian produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk penilaian pembelajarin Sains untuk menilai kemampuan siswa merancang dan membuat suatu karya/model dimensi tiga.
3.      Pembelajaran Sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa merancang dan membuat suatu karya/model dengan menerapkan sifat cahaya.

BAB II
LAPORAN KEGIATAN 
A.    Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan yaitu teknik observasi. Kegiatan observasi dilakukan pada waktu proses pembelajaran berdasarkan rumusan perencanaan pembelajaran Sains di kelas V setelah pembelajaran dilaksanakan melalui implementasi penilaian produk.
Adapun instrumen/alat pengumpul data hasil penelitian berupa lembar obsevasi yang digunakan oleh penulis melalui implementasi penilaian produk pada pembelajaran Sains di sekolah dasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Data Hasil Observasi Tentang Hasil Pembelajaran
Kelompok
Aspek yang dinilai
Intensitas ( I )
Produk (P)
Nilai
Persiapan
Proses Pembuatan
Model
Rata-rata
1










2











3











4










5










Rata-rata










%










Keterangan :
1.        Penilaian Aspek Intensitas (I)
Nilai          10 =   Jika semua anggota aktif dan memahami tugas pokok dengan baik
                  9   =   Jika semua anggota aktif tetapi kurang memahami tugas dengan baik
                  8   =   Jika sebagian besar anggota aktif, tetapi kurang memahai tugas dengan baik
                  6   =   Jika   hanya   sebagian   anggota   aktif   tetapi   kurang memahami tugas pokok dengan baik
                  5   =   Jika hanya sebagian kecil anggota aktif dan memahami tugas dengan baik
2.        Penilaian Persiapan (P.1)
Nilai          10 =   Jika memahami urutan gambar prosedur perbuatan model secara rinci dan jelas, menetapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan mempersiapkan bahan untuk memperindah model periskop
Nilai          9   =   Jika memahami urutan gambar prosedur pembuatan model secara rinci tatapi kurang jelas, menetapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan mempersiapkan bahan untuk memperindah penampilan model periskop
Nilai          8   =   Jika memahami urutan gambar prosedur pembuatan model secara global menetapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan mempersiapkan bahan untuk memperindah penampilan model periskop
Nilai          7   =   Jika memahami urutan gambar prosedur pembuatan model secara rinci dan jelas, menetapkan alat dan bahan yang dibutuhkan tetapi tidak memepersiapkan bahan untuk memperindah penampilan model periskop
3.        Penilaian Proses Pembuatan Model ( P.2 )
Nilai          10 =   Jika mengunakan alat dan bahan yang sudah ditentukan, dikerjakan tanpa bantuan guru, dan selesai dengan waktu yang telah ditentukan.
Nilai          9   =   Jika menggunakan alat dan bahan yang sudah ditentukan, dikerjakan tanpa bantuan guru, tetapi selesai melebihi waktu yang ditentukan
Nilai          8   =   Jika menggunakan alat dan bahan yang sudah ditentukan, dikerjakan dengan bantuan  guru,  dan  selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Nilai          7   = Jika menggunakan alat dan bahan yang sudah dilentukan, dikerjakan dengan    banluan  guru,  tetani  tidak  selesai dengan waktu yang ditentukan.
4.        Penilaian Aspek Kualitas Model Penskopt P.3)
Nilai          10 =   Jika kedua cermin dipasang dengan  kemiringan 45o,  bagian  yang mengkilap dipasang berhadapan, posisi celah menghadap bagian pusat cermin yang mengkilap, penampilan model periskop tampak besih Jan menarik.
Nilai          9   =   Jika kedua cermin dipasang dengan kemiringan 45°, bagian yang mengkilap dipasang berhadapan, posisi celah menghadap bagian pusat cermin yang mengkilap, penampilan model periskop tampak bersih tetapi kurang menarik.
Nilai          8   =   Jika kedua cermin dipasang dengan kemiringan 45°, bagian yang mengkilap dipasang berhadapan, posisi celah menghadap bagian pusat cermin yang mengkilap, penampilan model periskop tampak kurang besih dan menarik.
Nilai          7   =   Jika kedua cermin dipasang dengan kemiringan 45°, bagian yang mengkilap dipasang berhadapan, posisi celah kurang tepat menghadap bagian pusat cermin yang mengkilap, penampilan model periskop tampak bersih dan menarik.
B.     Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP)
Sebelum penyususnan rencana pembelajaran terlebih dahulu guru mengkaji materi konsep sifat-sifat cahaya dan penerapannya pada materi' pembelajaran Sains konsep cahaya. Adapun rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk disajikan pada penelitian ini menggunakan acuan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai benkut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah     : SD Dadaha I       
Mata Pelajaran     : Sains
Kelas/Semester    : V/II
Alokasi Waktu     : 4 x 35 menit
A.   Kompetensi Dasar   :   Merancang dan membuat suatu karya model dengan menerapkan si fat-si fat cahaya
B.   Hasil Belajar            :   -  Merancang suatu karya/model
-  Membuat karya model
C.   Indikator                 :   -   Menentukan model yang akan dibuat dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, misalnya periskop atau lensa sederhana
                                           -   Memilih dan menentukan berbagai alat/bahan yang sesuai
                                           -   Menggunakan bahan /benda yang sesuai
                                           -   Membuat karya/model yang sesuai deengan rancangan
D.   Materi Ajar              :   Penerapan sifat-sifat cahaya
E.   Metoda Pembelajaran
Diskusi, kerja kelompok, discovery, tanya-jawab, pemberian tugas, demontrasi, ceramah
F.    Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan
Siswa
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal:
Apserpsepsi penilaian peralatan. bahan dan alat yang dibutuhkan, pembentukan kelompok, pembagian lembar kerja siswa.

Kegiatan Inti:
Membimbing siswa mengarahkan dalam melaksanakan pembuatan periskop Pengamatan terhadap aktivitas siswa


Kegiatan Akhir:
Pemajangan hasil pembuatan leriskop Penilaian
penguataan

Klasikal Kelompok



Kelompok

Kelompok



Kelompok Kelompok Klasikal

5 menit
10 menit



100 menit

selama
proses
pembelajan

5 menit
10 menit
10 menit
Total Waktu
140 menit
G.   Alat /Bahan/Sumber
Karton, lem, cermin, gunting, kertas warna
H.   Penilaian
Aspek yang dinilai  
Cara Menilai
Persiapan alat
Penilaian proses selama pembuatan periskop
Ketepalan membuat periskop
Keindahan dan kebersihan periskop
Kelengkapan alat-alat yang dibutuhkan Pengamatan siswa

Penilaian produk yang dihasilkan oleh tiap-tiap kelompok
C.    Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada 15 Maret 2009 kegiatan  yang dilakukan diantaranya: (1) Melakukan kegiatan awal meliputi: mengkondisikan kelas dengan cara menyiapkan alat bantu mengajar yang sesuai dengan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang dikembangkan. (2) Melaksanakan kegiatan inti meliputi: Cara guru memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, mengatur pembagian kelompok, membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan tugas, menilai intensitas kinerja siswa dalam kelompok, serta (3) melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran meliputi: melakukan penilaian terhadap produk siswa, membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari, memberikan penguatan kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan.
Lembar kerja siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
Pembuatan periskop sederhana Tanggal pelaksanaan 15 Maret 2009

Petunjuk  :   Bacalah wacana berikut, kemudian diskusikan dengan teman  sekelompokmu mengenai tugas-tugas yang harus kamu kerjakan.

Saat kapal selam berada di bawah air, awak kapal bisa melihat gelembung di atas. Mereka perlu mengetahui jika ada kapal lain yang mendekat. Mereka menaikkan periskop ke permukaan laut dan melihat sekelilingnya. Periskop memiliki tabling yang panjang, yang meerepleksikan sinar dari permukaan air ke bawak ke kapal selam. Anggota awak kapal melihat lewat periskop untuk mengetahui apa yang terjadi di atas kapal selam.
Dengan memanfaatkan pengetahuan sifat-sifat cahaya yang telah kalian pelajari pada pertemuan yang telah lalu, kalian secara berkelompok dengan jumlah anggota paling banyak lima orang dirancang dan membuat periskop sederhana.
Bisa dibuat dari kardus, kartun duplek, atau pipa paralon. Dengan bahan-bahan yang kalian pilih itu diharapkan kalian dapat membuat periskop sederhana yang dapat berfungsi seperti periskop yang digunakan pada kapal selam dan berpenampilan menarik.
Tentukan alat dan bahan yang akan digunakan oleh kalian untuk membuat model tersebut
Selamat bekerja dan sukses!


BAB III
LAPORAN HASIL KEGIATAN 

A.    Pelaksanaan Tindakan
Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran selama 140 menit bertempat di SD Dadaha I Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya data perolehan nilai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Hasil Observasi Tentang Hasil Pembelajaran
Kelompok
Aspek yang dinilai
Intensitas (I)
Produk (P)
Nilai
Persiapan
Proses
Pembuatan
Model
Rata-rata
1
10
10
10
10
10
2
10
10
10
10
10
3
10
8
9
10
9
4
10
10
10
10
10
5
9
8
9
10
9
Rata-rata
9,8
9,2
9,6
10
9,6
%
98
92
96
100
96

B.     Refleksi Hasil Pembelajaran
Kelompok 1, 2, dan 4 mendapat nilai 100 hasil penilaian setiap aspek sangat baik tampak tiap anggota dalam pembuatan tugas cukup terarah, efektifitas penggunaan waktu sangat baik. Bila dirata-ratakan setiap aspek perolehan dari setiap kelompok sangat baik.
C.    Faktor Penghambat
Faktor penghambat implementasi penilaian produk pada pembelajaran Sains di Kelas V SD Negeri Dadaha I secara umum tidak berpengaruh pada proses pembelajaran, perlu motivasi pengguanan waktu pada masing-masing siswa.

BAB IV
PENUTUP
  
A.    Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran implementasi penilaian produk pada pembelajaran Sains di Kelas V SD Dadaha 1 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya disimpulkan sebagai berikut:
1.       Proses pembelajaran telah memenuhi prosedur pembelajaran yang cukup baik hanya pelaksanaan diskusi dan pengerjaan periskop belum maksimal dalam pengelolaan waktu ada kelompok yang kurang aktif.
2.       Hasil pekerjaan siswa membuat periskop pada umumnya cukup baik, penyusunan LKS cukup bervariasi dan periskop dihias secara beragam.
3.       Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran diperoleh dari guru, siswa dan fasilitas yang ada. Guru senang mengajar dan telah memahami cara mengajar mengggunakan metoda penilaian produk, siswa juga senang dalam mengikuti pelajaran hanya pengelolaan waktu masih perlu diarahkan. Fasilitas yang tersedia mendukung pelaksanaan pembelajaran dan tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi penilaian produk pada pembelajaran Sains dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan siswa.
B.     Saran
  1. Hendaknya guru terbiasa merancang model-model penilaian untuk melihat hasil pembelajaran agar bisa melakukan redleksi.
  2. Guru kelas berupaya meningkatkan kompetensi menyajikan pembelajaran melalui pelatihan pembelajaran,  KKG,  mengikuti  seminar baca buku model pembelajaran dan bentuk bentuk penilaian
  3. Guru meredpon kebijakan pemerintah dalam mengupayakan inovadi pendidikan, kolaborasi dengan nara sumber lain yang dianggap mampu menguasai bidang pendidikan dapat dikembangkan secara terprogram dan melembaga.
  4. Penguasaan wawasan dan keterampilan bagi guru dalam melakukan pembelajaran di kelas sudah saatnya menjadi materi kegiatan pembinaan di Kelompok Kerja Guru (KKG) pengawas sekolah, dan Kepala Unit Teknik Daerah (UPTD) di setiap Kecamatan.

Pengunjung