Bebarapa Kewajiban Mandi Janabat | Perempuan setelah nifas atau Haidl | Setelah melakukan Jimak | Setelah ihtilam (bermimpi) | Orang Yang Hendak Melaksanakan Jum’at.

 الغُسْلُ  (I)  MANDI

Al-guslu itu ialah membersihkan seluruh tubuh dengan air untuk menghilangkan hadats besar dan dengan dapatnya menghilangkan hadadts besar tentu saja dapat menghilangkan hadats kecil, Demikian pula wajib al-guslu ini pada hari jum’at bagi orang yang wajib Jum’at, Orang kafir yang masuk Islam.


وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبَا فَا طَّهَّرُوا.   - المائدة:6 -
Dan Jika kamu junub maka hendakalah kamu bersuci (Mandi).  -  Al Maidah:6 -

Yang Berkewajiban Mandi Janabat
Adapun orang yang wajib mengerjakan al-guslu untuk menghilangkan hadats besar disebut orang yang junub dan mandinya pun disebut mandi janabat, mereka itu ialah perempuan setelah haid atau nifas Setelah melakukan Jimak, setelah ihtilam, yang berkewajiban melaksanakan jum’at, dan orang kafir yang masuk Islam

 Perempuan setelah nifas atau Haidl
{ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّـسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلاَتـَقْرَبُـوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ }
Dan mereka bertanya kepadamu tentang (hukum haidl), maka jawablah olehmu, ia itu satu kemadlaratan, maka hendakklah kamu berjauh diri daripada perempuan-perempuan di waktu haidl dan janganlah kamu hampiri (mencampuri) mereka hingga mereka itu bersuci (mandi). -Q.S. al Baqarah, 222 -

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ فَسَأَلَتِ النَّبِيَّ r  فَقَالَ : ذلِكَ عِرْقٌ وَ لَيْسَتْ بِالْحَيْضَةِ إِذَا أَقْبَلَتْ الحَيْضَةُ فَدَعِي الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي. - أخرجه البخاري-
Dari Aisyah bahwa Fathimah binti Abu Hubaisy terkena penyakit istihadlah (keluar darah semacam haidl), lalu ia bertanya kepada Nabi saw. maka beliau menjawab,”Itu adalah irq (ganguan penyakit) dan bukan haidl, apabila datang masa haidlmu, tinggalkanlah shalat dan apabila telah lewat qadar (biasanya), maka hendaklah engkau mandi dan shalatlah. - H.R. al- Bukhari -

Setelah melakukan Jimak.  Sabda Rasulullah saw.
عَنْ اَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ r  اِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَ رْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ. - متفق عليه وزاد مسلم : وَاِنْ لَمْ يُنْزِلْ -
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata,”Telah bersabda Rasulullah saw,’Jika salah seorang diantara kamu duduk diantara anggota perempuan yang empat, lalu ia menggaulinya (mencampurinya), maka wajiblah mandi”. - Muttafaq Allaih dan imam Muslim menambah - Meskipun tidak keluar mani -

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : قَالَ الـنَّبِيُّ r : اِذاَ جَاوَزَ الْخِــتَانُ الْخِــتَانَ وَجَـبَ الْغُـسْلُ. -رواه الترمذي -
Dari Aisyah, ia berkata,”Telah bersabda Nabi saw.’Apabila al-Khitan (kemaluan laki-laki) melewati Al- khitan perempuan, maka wajiblah mandi. -H.R.at-Tirmidzi -

الغُسْلُ   (II)  MANDI
Setelah ihtilam (bermimpi)
عَنْ اُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ الله تَعاَلىَ عَنْهَا اَنَّ اُمَّ سُلَيْمٍ - وَهِيَ أمْرَأَةُ اَبِي طَلْحَةَ. قَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ اِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِـي مِنَ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنَ الْغُـْسلِ اِذَا احْتَلَمَتْ قَالَ : نَعَمْ اِذَا رَأَتِ المْاَءَ. -متـفق عليه-
Dari ummu Salamah ra. bahawa Ummu Sulaim istrinya Abu Thalhah telah berkata,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, apakah perempuan itu wajib mandi apabila ia itu mimpi ?’ Beliau menjawab,’Ya, apabila ia melihat air (mani keluar). – Muttafaq Alaih-

Orang Yang Hendak Melaksanakan Jum’at.
Mandi Jum’at hukumnya wajib bagi yang berkewajiban melaksanakan ibadah Jum’at


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا, اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  r قَالَ : اِذَا جَاءَ اَحَدُكُمُ الْجُمْعَةَ  فَالْيَغْتَسِلْ. -أخرجه البخاري -
Dari Abdullah bin Umar ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,”Jika datang salah seorang diantara kamu pada upacara jum’at maka hendaklah ia itu mandi”. - H.R. al-Bukhari -
عَنْ قَيْسِ بْنِ عَاصِمٍ أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ    rأَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ - رواه الخمسة إلا ابن ماجة -

Dapatkan isim-isim gair munsharif padaketerangan-keterangan di atas
MANDI (III)   الغُسْلُ

Kaefiat (Cara) Mandi
Mandi di dalam syareat islam tidak terdapat beberapa cara melainkan hanya satu cara. Maka dengan mandi cara Syareat ini disamping menghilangkan hadats besar, juga menghasilkan pahala karena mentaati sunnah.
عَنْ عَا ئِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ r اَنَّ النَّبِيَّ r كَانَ اِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابِةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ يٌدْخِلُ اَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا اُصُوْلَ شَعْرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيْضُ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari Aisyah istri Nabi Saw., sesungguhnya Nabi saw. apabila mandi karena junub beliau mulai maka mencuci kedua tangannya, lalu memasukan jari-jari tangannya ke dalam air dan menyelati pangkal rambutnya, kemudian mencucurkan air di atas kepalanya dengan tiga cedukan kedua tangannya lalu meratakan air keseluruh kulitnya. - H.R.al-Bukhari -
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُوْنَةَ اَنَّ النَّبِيَّ r اِغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ فَغَسَلَ فَرْجَهُ بِيَدِهِ ثُمَّ دَلَكَ بِهَا الْحَائِطَ ثُمَّ غَسَلَهَا ثُمَّ تَوَضَأَ وُضُوْءَ هُ لِلصَّلاَةِ فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ غَسَلَ رِجْلَيْهِ. - أخرجه البخاري -
Dari Ibnu Abbas dari Maemunah (istri Nabi saw.) sesungguhnya Nabi saw. telah mandi janabat, yaitu beliau membersihkan farajnya (kelaminnya) dengan tangannya, kemudian beliau mengosokkan tangannya pada dinding, kemudian mencucinya, kemudian beliau berwudlu seperti berwudlu untuk shalat setelah selesai dari mandinya beliau membersihkan kedua kakinya. - H.R. al-Bukhari -

Meratakan air pada waktu mandi janabat
عَنْ عَا ئِشَةَ : كَانَ رَسُوْ لَ اللهِ  r اِذاَ اِغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ يـَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَأُ وُضُوْءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ اَصَابِعَهُ فِى اُصُوْلِ الشَّعْرِ حَتَّي اِذَا رَأَى اَنْ قَدِ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفْنَاتٍ ثُمَّ اَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدَهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ. - رواه مسلم -
Dari Aisyah (Istri Nabi saw), adalah Nabi saw. apabila mandi janabat beliau mencuci dua tangannya kemudian beliau menuangkan air dengan tangan kanannya atas tangan kirinya, kemudian beliau membersihkan kemaluannya, kemudian beliau mengambil air (dengan tangan), lalu beliau memasukan jari-jari tangan itu pada pangkal rambut hingga setelah beliau melihat sudah rata, baru beliau siramkan air atas kepalanya tiga kali dengan cedokan tangan, kemudian beliau siramkan air ke seluruh tubuhnya, kemudian beliau membersihkan dua kakinya. - H.R. Muslim

Pengunjung