KEDUDUKAN DOA SHOLAT JENAZAH

KEDUDUKAN DOA

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَأَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا

Sebagian ulama, antara lain Syekh Dr. Syu’aib al-Arnauth dan kawan-kawan, berpendapat bahwa pada periwayatan doa ini terdapat tiga ‘illat (kecacatan):
Pertama, terjadi idhthirab fis sanad (ketidakpastian pada sanad); kedua, sebagian rawinya majhul (tidak dikenal); ketiga, sebagian rawi meriwayatkannya secara mauquf dari Abu Hurairah (bukan sabda Nabi)
Illat Pertama, sesungguhnya Syu’bah dan Abu Sulaim Abu Balaj (pada riwayat Zaidah dan Husyaim) menyebut guru keduanya dalam periwayatan ini dengan nama al-Julas. Dan Syu’bah menyebut rawi dari Abu Hurairah dengan nama Usman bin Syammas. Hal ini mukhalafah (bertentangan) dengan keterangan Abdul Warits dan Abbad bin Shalih, sebagaimana pada at-Tarikhul Kabir, VI:279, yang menyebut guru itu dengan nama Abul Julas, yaitu Uqbah bin Sayyar. Dan keduanya menyebut rawi dari Abu Hurairah dengan nama Ali bin Syammakh. Periwayatan Abdul Warits dan Abbad bin Shalih ini dibenarkan oleh ahli ilmu, seperti Abu Daud, Abu Zur’ah, at-Thabrani, ad-Daraquthni, dan al-Mizzi. Dan Abdul Warits menerangkan,  sebagaimana pada kitab al-Ma’rifah karya Ya’qub bin Sufyan, bahwa rawi Usman inilah yang menyebabkan Syu’bah cenderung kepada al-Julas, sehingga ia menukar Abul Julas dengan al-Julas.
Illat kedua, karena yang dinyatakan benar oleh ahli ilmu adalah riwayat Abdul Warits (yakni Abul Julas dari Ali bin Syammakh) maka (hadis ini daif karena) Ali bin Syammakh termasuk di antara sejumlah rawi majhul (tidak dikenal). Dan ia tidak dikenal kecuali pada hadis ini saja, sedangkan rawi-rawi lainnya tsiqat termasuk rijal al-Bukhari dan Muslim.
Illat ketiga, pada riwayat Ziyad bin Mikhraq, dari Uqbah bin Sayyar, dari rajulun (seseorang) yang tidak disebutkan namanya, padahal ia itu Ali bin Syammakh bukan yang lain. Dengan demikian riwayat ini (Ziyad) mauquf Abu Hurairah (bukan sabda Nabi saw.) [Lihat, Tahqiq ‘ala Musnadil Imam Ahmad, Muassasah ar-Risalah, 1997, XII:446-449]
Tanggapan
Hadis tentang doa ini diriwayatkan oleh 8 mukharrij, yakni Ishaq bin Rahawaih, Abd bin Humaid, Ahmad, Ibnu Abu Syaibah, Abu Da  ud, An-Nasai, At-Thabrani, dan Al-Baihaqi, dari Abu Hurairah melalui Marwan bin al-Hakam, yang diriwayatkan oleh beberapa muridnya dengan redaksi matan yang berbeda, yaitu
[1] Usman bin Syammas riwayat (a) An-Nasai dari Muhamad bin Basyar, dari Muhamad bin Ja’far; (b) Ahmad dari Muhamad bin Ja’far; (c) Ibnu Abu Syaibah dan Ahmad dari Yazid bin Harun; (d) Ishaq bin Rahawaih dari Abul Walid Hisyam bin Abdul Malik. Semuanya dari Syu’bah, dari al-Julas, dari Usman bin Syammas, dari Marwan. Hanya pada riwayat Ishaq bin Rahawaih tertulis Abul Julas. Adapun matannya sebagai berikut:
(a)         riwayat an-Nasai
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَهَدَيْتَهَا إِلىَ الْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا وَأَنْتَ تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(b)         riwayat Ahmad dari Muhamad bin Ja’far
خَلَقْتَهَا أو أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَهَدَيْتَهَا إِلىَ الْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(c)         riwayat Ahmad dari Yazid
أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ رَزَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(d)         riwayat Ibnu Abu Syaibah juga dari Yazid
اللَّهُمَّ أَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(e)          riwayat Ishaq bin Rahawaih
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
Sedangkan pada riwayat (a) an-Nasai, dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Abdurrahman bin al-Mubarak; (b) Ahmad, dari Affan; (c) Abu Daud, dari Abdullah bin Amr; (d) al-Baihaqi, dari Abul Husain bin al-Fadhl, dari Abdullah bin Ja’far, dari Ya’qub bin Sufyan, dari Abdurrahman bin al-Mubarak; (e) al-Baihaqi, dari Abu Said al-Khalil bin Ahmad, dari Abul Abas Ahmad bin al-Muzhaffar, dari Ibnu Abu Khaitsamah, dari Abdullah bin Amr; semuanya dari Abdul Warits, tertulis Abul Julas Uqbah bin Sayar (bukan al-Julas), ia menerima dari Ali bin Sammakh (pada riwayat an-Nasai tertulis al-Sammakh) (bukan Usman bin Sammas), dari Marwan. Adapun matannya sebagai berikut:
(a)         riwayat an-Nasai
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَ أَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(b)         riwayat Ahmad
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَأَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(c)         riwayat Abu Daud
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَأَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهُ
(d)         riwayat al-Baihaqi
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا وَأَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ هَدَيْتَهَا إِلىَ الْإِسْلَامِ  وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا فَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهَا وَعَلَانِيَتِهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
[2] Al-Jallas riwayat (a) Abd bin Humaid dari Abdurrahim bin Abdurrahman dan Mu’awiyah bin Amr, dari Zaidah; (b) An-Nasai dari Suwaid bin Nashr, dari Abdullah bin al-Mubarak, dari Zaidah; (c) Ishaq bin Rahawaih dari Suwaid bin Abdul Aziz; Semuanya dari Abu Balaj Yahya bin Abu Sulaim, dari al-Julas, dari Marwan (tanpa melalui Usman bin Syammas atau Ali bin Sammakh). Adapun matannya sebagai berikut:
(a)         riwayat Abd bin Humaid
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَ أَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(b)         riwayat an-Nasai
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَ أَنْتَ هَدَيْتَهَا وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهَا
(c)         riwayat Ishaq bin Rahawaih
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهَا وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا وَ أَنْتَ هَدَيْتَهَا لِلْإِسْلَامِ وَ أَنْتَ تَعْلَمُ سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا جِئْنَا شُفَعَاءَ فَاغْفِرْ لَهُ
Namun pada riwayat At-Thabrani, melalui Ibrahim bin Abu ‘Ablah tertulis Abul Julas as-Salami, dengan lafal sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهُ وَ أَنْتَ هَدَيْتَهُ إِلىَ الْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهُ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهِ وَعَلَانِيَتِهِ جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ لَهُ  فَاغْفِرْ لَهُ
[3] Ibrahim bin Abu ‘Ablah, riwayat at-Thabrani pada kitab Musnad al-Syamiyin dan al-Mu’jamul Ausath, dari Bakar bin Sahl, dari Abdullah bin Yusuf, dari Khalid bin Yazid bin Shubaih, dari Ibrahim bin Abu ‘Ablah, dari Marwan (tanpa melalui al-Julas atau Abul Julas), dengan dua lafal yang sedikit berbeda:
(a) pada Musnad al-Syamiyin tertulis
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهُ وَ أَنْتَ هَدَيْتَهُ إِلىَ الْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهُ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهِ وَعَلَانِيَتِهِ جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ لَهُ  فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ
(b) pada al-Mu’jamul Ausath tertulis
اللَّهُمَّ أَنْتَ خَلَقْتَهُ وَ أَنْتَ هَدَيْتَهُ إِلىَ الْإِسْلَامِ وَأَنْتَ قَبَضْتَ رُوحَهُ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسِرِّهِ وَعَلَانِيَتِهِ جِئْنَاكَ شُفَعَاءَ  فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ

Setelah mengkaji berbagai jalur periwayatan dan lafal doa di atas jelas terlihat bahwa pada periwayatan doa ini terjadi idhthirab (ketidakpastian) pada sanadnya, yaitu
[1] Nama rawi al-Julas. Karena Syu’bah (pada riwayat an-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Abu Syaibah) dan Yahya bin Abu Sulaim (pada riwayat Abd bin Humaid, an-Nasai lainnya, dan Ishaq bin Rahawaih) menyebut rawi itu al-Julas. Sedangkan Syu’bah (pada riwayat Ishaq bin Rahawaih); Ibrahim bin Abu ‘Ablah (pada riwayat At-Thabrani);  dan Abdul Warits (pada riwayat an-Nasai, Ahmad, Abu Daud, dan al-Baihaqi) menyebut rawi itu Abul Julas, namanya Uqbah bin Sayar. Apakah dua nama ini untuk rawi yang sama atau rawi yang berbeda? Ibnu Hajar berkata, “Yang rajih (kuat/benar) menurut At-Thabrani adalah Abul Julas Uqbah bin Sayyar, dari Ali bin Syammakh” [Lihat, Tahdzibut Tahdzib, II:109] Abu Zur’ah berkata, “Ashahhu (yang paling sahih) adalah Abul Julas” [Lihat, al-Jarhu wat Ta’dil, VI:311] Al-Mizzi berkata, “Yang benar dalam hal ini adalah Abul Julas” [Lihat, Tahdzibul Kamal, V:180]
[2] Nama rawi Usman bin Syammas. Karena al-Julas (pada riwayat an-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Abu Syaibah) atau Abul Julas (pada riwayat Ishaq bin Rahawaih) menyebut rawi itu Usman bin Syammas. Sedangkan Abul Julas (pada riwayat an-Nasai, Ahmad, Abu Daud, dan al-Baihaqi) menyebut rawi itu Ali bin Syammakh.  Apakah dua nama ini untuk rawi yang sama atau rawi yang berbeda? Menurut Abu Daud, Syu’bah telah melakukan kekeliruan pada nama Ali bin Syammakh, yaitu ia mengatakan Usman bin Syammas. [lihat, Sunan Abu Daud, juz III, hal. 79]
Namun apabila yang dijadikan pegangan adalah pernyataan ahli ilmu di atas, maka hadis ini tidak idhthirrab lagi, karena sudah dapat dipastikan bahwa yang benar adalah Abul Julas dari Ali bin Syammakh.





Pengunjung