Puasa Syawal. Sahabat Warna Kali ini Admin Akan sedikit mengankat tulisan Ust. Amin M, Menganai Puasa (Shaum) Syawal.
KEDUDUKAN HADIS
SHAUM ENAM HARI BULAN SYAWAL
Oleh: Ibnu Muchtar
Hadis-hadis saum Syawwal yang mudah kita dapati adalah melalui delapan orang sahabat, yaitu Abu Ayub al-Anshari, Jabir, Abu Hurairah, Tsauban, Ibnu Abbas, Aisyah, al-Bara bin Azib, dan Ibnu Umar.
Adapun yang paling banyak tercatat pada kitab-kitab hadis adalah hadis dari sahabat Abu Ayub al-Anshari, dengan beberapa redaksi, antara lain:
1) مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
2) مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ
3) مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ فَذلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ
4) مَنْ صَامَ شَهْرَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كُتِبَ لَهُ صِيَامُ السَّنَةِ
Hadis dari Abu Ayyub itu sampai kepada para mukharrij (pencatat hadis) melalui thariq (jalan) yang berbeda-beda, sehingga kami merasa perlu menjelaskan satu demi satu, sebagai berikut:
One. Yang sampai kepada Imam Muslim dan tercatat dalam kitab Shahih-nya[1]. Ia menerima dari:
1. Yahya bin Ayub, Qutaibah bin Sa’id, dan Ali bin Hujr. Ketiga orang ini menerima dari Ismail bin Ja’far, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit , dari Abu Ayub Al-Anshari.
2. Ibnu Numair (Muhamad bin Abdullah bin Numair), dari ayahnya (Abdullah bin Numair), dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari
3. Abu Bakar bin Abu Syaibah, dari Abdullah bin Mubarak, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari
b. Yang sampai kepada Imam Ahmad dan tercatat dalam kitab Musnad-nya. Ia menerima dari:
1. Abu Muawiyah, dari Saad bin Said, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayyub Al-Anshari. [2]
2. Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Warqa, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [3]
3. Ibnu Numair (Abdullah), dari dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [4]
Three. Yang sampai kepada Imam An-Nasai dan tercatat dalam kitabnya as-Sunanul Kubra. Ia menerima dari
1. Ahmad bin Yahya, dari Ishaq, dari Hasan Ibnu Shayih, dari Muhammad bin Amr al-Laitsi, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [5]
2. Ahmad bin Abdullah bin Al-Hakam, dari Muhamad, dari Syu’bah, dari Warqa, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [6]
Four. Yang sampai kepada Imam at-Tirmidzi dan tercatat dalam kitab Sunan-nya. [7] Ia menerima dari Ahmad bin Mani’, dari Abu Mua’wiyah, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari
Five. Yang sampai kepada Ibnu Majah dan tercatat dalam kitab Sunan-nya. [8] Ia menerima dari Ali bin Muhamad, dari Abdullah bin Numair, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari
Six.Yang sampai kepada At-Thabrani dan tercatat dalam kitabnya al-Mu’jamul Kabir. Ia menerima dari:
1. Ishaq bin Ibrahim, dari Abdur Razaq, Ibnu Juraij, Daud bin Qais, dan Abu Bakar bin Sabrah. Keempat orang ini menerima dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub. [9]
2. Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, dari Imam Ahmad, dari Muhamad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Warqa, dari Saad bin Said, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayyub. [10]
3. A) dari Ali bin Abdul Aziz, dari Hajaj bin Al-Minhal,
B) dari Ibrahim bin Nailah, dari Abdul A’la bin Hammad
C) dari Abu Yusuf Al-Qadhi, dari Abdul Wahid
Hajaj, Abdul A’la, dan Abdul Wahid semuanya menerima dari Hammad bin Salamah, dari Muhammad bin Amr Al-laitsi, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [11]
4. A) dari Abdullah bin Ahmad, dari Ahmad bin Hanbal, dari Waki’
B) dari Ahmad bin Zuhair, dari Muhamad bin Usman bin Karamah, dari Ubaidulah bin Musa.
Waki’ dan Ubaidullah menerima dari Al-Hasan bin Shalih, dari Muhamad bin ‘Amr, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [12]
5. A) dari Ubaid bin Ghanam, dari Abu Bakar bin Abu Syaibah
2nd) dari Abu Hushain, dari Yahya Al-Hammani
Abu Bakar dan Yahya menerima Abdullah bin al-Mubarak, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari. [13]
Masih ada beberapa jalan yang sampai kepada At-Thabrani ini, namun kami anggap cukup dengan jalan yang tercatat di atas.
Seven. Yang sampai kepada Imam al-Baihaqi dan tercatat dalam kitabnya as-Sunanul Kubra.[14] Ia menerima dari Abu Abdullah al-Hafizh, dari Muhammad bin Ya’qub, dari Muhammad bin Ishaq as-Shagani, dari Muhadzir bin al-Muwarri’, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari Eight. Yang sampai kepada Abdur Razaq dalam kitabnya al-Mushannaf [15]. Ia menerima dari
1. Daud bin Qais, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari.
2. Abu Bakar bin Abu Sabrah, dari Sa’ad bin Sa’id bin Qais, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub Al-Anshari
Hadis Abu Ayyub di atas diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Syaibah[16], al-Humaidi[17], al-Haitsam bin Kulaib as-Syasyi[18], Abu Daud at-Thayalisi[19], at-Thahawi[20], dan al-Baghawi. [21]
Meskipun ke-14 mukharrij di atas meriwayatkan hadis Abu Ayyub tersebut dengan thariq (jalan) yang berbeda-beda, tetapi semuanya bersumber dari Saad bin Sa’id al-Anshari, dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub al-Anshari.
Sedangkan pada riwayat
1. Al-Humaidi [al-Musnad I:188], as-Syasyi [al-Musnad III:86], ad-Darimi [Sunan ad-Darimi, juz II, hal. 21], an-Nasai [as-Sunanul Kubra II:163], Abu Daud [Sunan Abu Daud II:544], Ibnu Khuzaimah [Shahih Ibnu Khuzaimah III:297], Ibnu Hibban [al-Ihsan Bitartibi Shahihibni Hiban, V:257-258], at-Thabrani [al-Mu’jamul Kabir IV:161], dan at-Thahawi [Syarah Musykilil Atsar VI:122 dan 123], periwayatan Saad bin Said maqrunan (disertai) Shafwan bin Sulaim. Keduanya menerima dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub al-Anshari.
2. Al-Humaidi [al-Musnad I:189], at-Thahawi [Syarah Musykilil Atsar VI:124], at-Thabrani, [al-Mu’jamul Kabir IV:162], periwayatan Saad bin Said diperkuat oleh Yahya bin Said (saudara Saad bin Said), dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub al-Anshari.
3. An-Nasai [as-Sunanul Kubra II:163-164] dan at-Thahawi [Syarah Musykilil Atsar VI:124], periwayatan Saad bin Said diperkuat oleh Abdur Rabbih bin Said (saudara Saad bin Said), dari Umar bin Tsabit, dari Abu Ayub al-Anshari
Dengan demikian, ketika meriwayatkan hadis tentang saum syawal ini Saad bin Said tidak tafarrud (sendirian) atau memiliki mutabi’ (penguat), yaitu Shafwan bin Sulaim, Yahya bin Said, dan Abdu Rabbih bin Sa’id, sehingga hadisnya dapat dipakai hujjah atau landasan. Itulah sebabnya Imam Muslim memuat hadis tentang saum Syawal dalam kitab Shahih-nya, dan hadis semacam ini memenuhi salah satu syarat sahih Muslim.
Sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas bahwa hadis saum Syawal itu diriwayatkan pula oleh sahabat-sahabat yang lain. Bila yang diterima Abu Ayub dengan sanad-sanad yang demikian banyak dan dimuat oleh para mukharij serta semuanya melalui Umar bin Tsabit, maka periwayatan sahabat-sahabat lainnya melalui beberapa sanad dengan rawi-rawi yang berbeda, antara lain:
1. Jabir diriwayatkan oleh at-Thabrani, Ahmad, al-Bazzar, dan al-Baihaqi
2. Abu Hurairah diriwayatkan oleh al-Bazar dan Ath-Thabrani
3. Tsauban diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, an-Nasai, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban
4. Ibnu Abbas diriwayatkan oleh Ahmad, at-Thabrani, al-Bazzar, dan al-Baihaqi
5. Aisyah diriwayatkan oleh at-Thabrani
6. Al-Barra bin Azib diriwayatkan oleh Ad-Daraquthni
7. Ibnu Umar diriwayatkan oleh at-Thabrani
Pada akhirnya kami tegaskan sekali lagi bahwa hadis saum Syawal itu tercatat dalam kitab Shahih Muslim dan beliau itu seorang ahli hadis yang tidak seceroboh dan sebodoh yang diduga.
Demikianlah Ulasan Mengenai Puasa Sunat Syawal. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan puasa itu karena kita harus yakin pahala yang besar dalam puasa syawal yang kita kerjaan. terimakash