Analisis Kebijakan Penjaminan Kesehatan Masyarakat Miskin: Perspektif Triple Loop (Studi Implementasi Program Jamkesmas di Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun).
Dr. Sarwono, M. Si., Dr. Hermawan,
Sip., M, Si., 155 hal + xiii.
Kesehatan merupakan permasalahan vital yang kini
menjadi tren tuntutan masyarakat seiring dengan meningkatnya kualitas hidup (quality
of life). Kesehatan merupakan suatu hak, dan semua warga negara berhak atas
kesehatannya termasuk masyarakat miskin. Sebagaimana disebutkan dalam UUD 1945
pasal 34 (1,2,3) bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,
negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
manusia, dan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum
yang layak, maka berbagai kebutuhan penting tanpa terkecuali kesehatan
seharusnya mampu diberikan oleh negara. Masyarakat miskin sering kali
termarjinalkan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Mereka kesulitan mendapat
akses kesehatan atau justru tidak bisa berobat karena keadaan ekonomi yang
terbatas. Pemerintah dalam rangka memberikan penjaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin pada tahun 2008 mengeluarkan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas). Penelitian ini merupakan studi yang menyoroti kebijakan
penjaminan kesehatan dalam implementasi Program Jamkesmas di Kecamatan
gemarang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan perspektif Triple
Loop. Dengan perspektif ini, akan diketahui mekanisme penyelenggaraan
Program Jamkesmas dengan terlebih dahulu mengidentifikasi organisasi-organisasi
yang terlibat atau terkait. Jika gambaran mekanisme penyelenggaraan program
jamkesmas telah diketahui maka pada tahap inilah letak titik masalah yang
menyumbat dapat ditemukan. Dengan demikian Triple Loop akan mampu
memberikan masukan sebagai suatu pandangan kebijakan yang lebih mengena ke
masyarakat melalui tiga proses yaitu Single Loop, Double Loop, dan Triple
Loop.
Hasil penelitian menunjukkan dari tiga aspek program
jamkesmas yang dilaksanakan di Kecamatan Gemarang yaitu kepesertaan, pelayanan,
dan pendanaan masih ditemukan banyak masalah mulai dari kurangnya sosialisasi
hingga minimnya informasi yang didapat masyarakat selain itu kultur masyarakat
miskin pedesaan juga menjadi pemicu keengganan masyarakat untuk mengakses
informasi. Dari hasil analisa dan pembahasan, implementasi program jamkesmas di
kecamatan baru menyentuh tahapan Single Loop, yaitu program jamkesmas di
Kecamatan Gemarang sudah dilaksanakan sesuai Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas yang
ditentukan pemerintah. Asumsinya adalah program tersebut akan mampu memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin. Namun kenyataan dilapangan,
masyarakat miskin tidak ter-cover semua. Banyak masalah yang timbul
mulai pemberian kartu yang tidak tepat sasaran hingga ketidaktauan warga
tentang program jamkesmas itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dipikirkan
asumsi-asumsi lain agar implementasi kebijakan ini bisa lebih menyentuh
masyarakat atau outcome dari kebijakan ini bisa tercapai. proses
memikirkan asumsi baru atau perubahan asumsi ini disebut dengan Double Loop.
Kedua proses tersebut merupakan langkah untuk mencapai
tahap Triple Loop. Dimana peneliti bisa memberikan masukan atas
banyaknya permasalahan pada implementasi program jamkesmas di Kecamatan
Gemarang. Berdasarkan simpulan tersebut maka ada beberapa saran agar tujuan
dalam kebijakan dapat tercapai. Saran tersebut antara lain volume sosialisasi
kepada masyarakat tentang program jamkesmas di Kecamatan Gemarang pada tahun
2011 perlu ditambah; Dilakukan validasi data peserta jamkesmas; Mendorong agar
dibentuknya peraturan daerah tentang pelayanan kesehatan di Kecamatan Gemarang;
dan memperbaiki masalah yang ada pada aspek kepesertaan, pendanaan, dan
pelayanan dengan mengarahkan perbaikan pada tahapan Double Loop telebih
dahulu sehingga lebih mudah untuk mencapai tahapan Triple Loop.