Contoh Makalah Penanganan Penyakit Kanker(Ilmu Kesehatan)|Bab I Pendahuluan |Bab II Pembehasab |Bab III Penutup

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan nikmat serta kemudahan yang telah diberikan kepada kita semua sehingga “makalah Penyakit Kanker” ini dapat disusun dengan lancar.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk menambah pengetahuan tentang macam-macam penyakit kanker kepada jurusan kebidanan universitas islam madura, dan masyarakat luas pada umumnya.
Tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Fisika kesehatan, kepada teman – teman kelompok yang telah bersama – sama menyusun makalah PENYAKIT KANKER ini, serta semua pihak yang telah berperan hingga tersusunnya makalah ini.
Walaupun kami sudah berusaha sungguh – sungguh dan semaksimal mungkin. Tapi kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, untuk memperbaiki pembuatan makalah – makalah yang akan datang.

Pamekasan, 18 April 2013


Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada. Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis. Biofisika mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker. Selain itu, ilmu instrumentasi digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang berpenyakit, baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.
Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut. Biologi mempelajari tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara keduanya memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan alam. Dan penggabungan ilmu tersebut biasanya disebut dengan biofisika.
Dewasa ini, terdapat tiga tipe perawatan kanker yang paling umum yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Perawatan ditujukan untuk membuang sel – sel kanker atau menghancurkan mereka dalam tubuh dengan obat – obatan atau agen lainnya
Dan pada makalah ini akan membahas tentang penggunaan sinar gamma yang merupakan salah satu radioterapi sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud kanker?
  2. Cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan?
  3. Apa kaitan pengobatan kanker terhadap ilmu fisika?
1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker
  2. Untuk mengetahui macam-macam kanker
  3. Untuk mengetahui cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan
  4. Untuk mengetahui kaitan pengobatan kanker terhadap ilmu fisika
1.4 Manfaat makalah
1. Dapat mengetahui tentang penyakit kanker
2. Dapat mengetahui cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan
3. Dapat mengetahui kaitan pengobatan penyakit kanker terhadap ilmu fisika



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kanker
Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain disebut metastasis.
Proses metastasis dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Infiltrasi               
Suatu tumor yang menginfiltrasi pembuluh-pembuluh darah ato limfe lokal agar dapat menembus dinding pembuluh tersebut dan memiliki akses kesirkulasi darah. Sel-sel tumor ini mengeluarkan enzim-enzim spesifik untuk dapat mengintegrasi pembuluh.
2. Pelepasan atau detachment.
Keluarnya sel-sel tumor dari sel asalnya setelah masuk ke darah atau limfa. Sel-sel tumor dapat keluar dengan mudah karena memiliki sedikit afinitas terhadap jenis jaringan mereka sendiri. Semakin banyak sel yang dilepaskan maka semakin besar kemungkinan sel-sel tersebut dalam darah dan tumbuh menjadi semakin besar.
3. Penyebaran dan penyemaian
Adalah pergerakan sel-sel tumor di dalam darah atau limfe. Apabila sel-sel ini berpindah secara berkelompok maka sebagian sel-sel tumor akan terperangkapdi suatu kapiler atau jaringan limfe sehingga banyak sel yang mati. Walaupun jumlah sel yang mati cukup banyak, namun sebagian sel tumor dapat bertahan di tempat yang baru dan dapat tumbuh dan berkembang.
Katagori Kanker:
1. Karsinoma, yaitu kanker jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, kelenjar penghasil mukus, sel penghasil melanin, payudara, serviks, colon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.
2.  Limfoma, yaitu kanker jaringan limfa yang mencakup kapiler limfa, lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfa dan pembuluh limfa, timus, dan sumsum tulang. Limfoma yang spesifik adalah penyakit Hodgkin dan Limfoma Malignum.
3. Sarkoma, yaitu kanker jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
4. Glioma, yaitu kanker sel-sel glial atau penunjang di susunan saraf pusat.
5. Karsinoma in situ, yaitu sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif.
 Penyebab Kanker
Sebagian besar bukti menginsyaratkan bahwa pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat yang memerlukan waktu beberapa tahun untuk selesai. Salah satu teori yang memperhitungkan lamanya waktu laten adalah teori Inisiasi-Promosi pada angiogenesis. Teori Inisiasi-Promosi menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah mutasi ireversibel DNA suatu sel selama transkripsi DNA (replikasi). Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini, maka harus terjadi interaksi bertahun-tahun dengan sel-sel melalui berbagai zat promoter. Zat-zat promoter adalah zat yang merangsang reproduksi dan proliferasi sel. Teori Inisiasi-Promosi juga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promoter, dan peran hereditas serta lingkungan pada pembentukan kanker.
Dalam keadaan normal, replikasi DNA terjadi dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya enzim-enzim pengoreksi (Proofreading) yang meneliti untai DNA untuk mencari adanya kesalahan transkripsi. Namun kadang-kadang terjadi kesalahan transkripsi dan tidak terdeteksi oleh enzim-enzim tersebut. Pada keadaan tersebut, sebenarnya akan ada protein regulator yang dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Namun apabila kembali lolos, kesalahan tersebut menjadi mutasi permanen dan akan bertahan di semua sel keturunannya.
Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA terjadi secara acak, bahan-bahan fisik, kimia dan mikroorganisme tertentu diketahui menyebabkan mutasi. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah radiasi pengion, radiasi ultraviolet, rokok, hidrokarbon aromatik, zat-zat warna tertentu, nitrosamin, aflatoksin (terdapat pada kacang yang berjamur), dan asbestos. Virus-virus tertentu telah diketahui dapat menyebabkan mutasi DNA. Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan kesalahan replikasi DNA atau merusak enzim-enzim pengoreksi.1
Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukanlah sel kanker; harus berlangsung proses-proses promosi selama bertahun-tahun sebelum sel tersebut menjadi sel kanker. Promotor mungkin merangsang proliferasi sel yang telah terinisiasi dengan mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel berespon terhadap berbagai stimulator kimiawi atau inhibitor pertumbuhan, atau mengubah bagaimana suatu sel berespons terhadap komunitasnya antar sel yang berkaitan dengan kepadatan. Efek suatu promotor pada sel yang telah bermutasi dapat reversibel apabila pajanan ke promotor dihentikan. Contoh bahan promotor antara lain hormon endogen misalnya estrogen, zat-zat tambahan tertentu untuk makanan (sakarin dan nitrat), obat, rokok, dan alkohol. Pada keadaan tertentu, sebagian bahan seperti tembakau dapat berfungsi sebagai inisiator dan promoter.

 2.2 Pengobatan penyakit kanker dengan kemoterapi
Pengobatan kanker tergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita dan dari mana asal kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien serta sistem pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker. Pada kasus kanker, pengobatan utama adalah melalui:
  • Pembedahan atau operasi.
  • Kemoterapi atau dengan cara pemberian obat-obatan.
  • Radioterapi atau penggunaan sinar radiasi.
-KEMOTERAPI
A. Defenisi
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam Kemoterapi. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Kemoterapi bermanfaat untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah.
Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.
B. Tujuan pemberian kemoterapi
    1. Pengobatan.
    2. Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.
    3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
    4. Mengurangi komplikasi akibat metastase.
C. Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau  beberapa jenis Kemoterapi.
  1. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

  1. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
D. Macam – Macam Obat Kemoterapi
Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :
  1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
  2. Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.
  3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
  4. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.
  1. Kanker Payudara
Pada kasus kanker payudara, obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan dalam bentuk cocktail-perpaduan beberapa obat, seperti:
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening.
  1. Kanker Serviks
Kemoterapi biasanya merupakan standard pengobatan kanker serviks yang sudah menyebar. Obat kemo yang paling sering digunakan adalah Cisplatin, yang biasanya dibarengi dengan radioterapi. Ada obat-obatan kemoterapi lainnya, seperti:
- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
  1. Kanker Hati
Pada kasus kanker hati stadium lanjut, biasanya penggunaan obat-obatan kemoterapi terbatas manfaatnya karena kebanyakan kasus kanker hati stadium lanjut cukup resistant terhadap banyak obat kemoterapi.
Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma):
Negara
Urutan Pertama
Urutan Kedua
Urutan Ketiga
Eropa
Gemcitabine
Oxaliplatin
Mitomycin
Amerika Serikat
Gemcitabine
Bevacizumab
Fluororacil
Jepang
Epirubicin
Gemcitabine
Mitomycin
Cina
Fluororacil
Pirarubicin
Oxaliplatin

  1. Kanker Paru
Pada kasus kanker paru stadium awal, kemoterapi dianggap cukup efektif dan biasanya dibarengi dengan pengobatan lainnya, seperti: operasi/pembedahan dan/atau radioterapi.
Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin.
  1. Leukemia
Kemoterapi biasanya merupakan terapi utama untuk mengobati leukemia, karena tidak dapat dioperasi. Untuk mengobati leukemia, diperlukan kemoterapi yang intensif dan pasien biasanya perlu rawat inap di rumah sakit.
Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Untuk kasus leukimia akut stadium lanjut, biasanya diobati dengan transplantasi sum-sum tulang, ataupun radio-imunoterapi dan adoptive T-cell terapi.

  E. Jenis Kemoterapi
    1. Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat
    2. Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara bersamaan

F. Bentuk Sediaan
Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).
  • Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
  • Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di rumah.
  • Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).
G. Dosis
Dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan table berdasarkan tinggi badan dan berat badan.
Apabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT = 1,5m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.
H. Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker atau Farmakodinamika
Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut Kemoresisten.
Pada inti sel, pada waktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensitive terhadap kemoterapi.
CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu.
CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus.
I. Pola pemberian kemoterapi
1.      Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
  1. Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
  1. Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
  1. Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.
J. Indikasi
Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :
Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb :
  1. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status penampilan <= 2
  2. Jumlah lekosit >=3000/ml
  3. Jumlah trombosit>=120.0000/ul
  4. Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10
  5. Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit  (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )
  6. Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).
  7. Elektrolit dalam batas normal.
  8. Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun.
Status Penampilan Penderita Ca ( Performance Status ) Status penampilan ini mengambil indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.
K. Kontra Indikasi Kemoterapi
1.      Kontra indkasi absolut:
  • pada stadium terminal
  • Kehamilan trimester pertama
  • Kondisi septikemia dan koma.
  1. Kontra indikasi relatif :
  • Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3
L. Cara pemberian obat kemoterapi
1.      Intra vena (IV)
Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.
  1. Intra tekal (IT)
Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.
  1. Radiosensitizer
yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.
  1. Oral
Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran®, Alkeran®, Myleran®, Natulan®, Puri-netol®, hydrea®, Tegafur®, Xeloda®, Gleevec®.
  1. Subkutan dan intramuskular
Pemberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.
1.                  Topikal
2.                  Intra arterial
3.                  Intracavity
4.                  Intraperitoneal/Intrapleural
Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk mengehntikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya Bleocin.
M. Persiapan dan Syarat kemoterapi
1.      Persiapan
Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi:
  1. Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.
  2. Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.
  3. Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.
  4. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)
  5. EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).
  6. Syarat :
    1. Keadaan umum cukup baik.
    2. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.
    3. Faal ginjal dan hati baik.
    4. Diagnosis patologik
    5. Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.
    6. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.
    7. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.
N.Efek samping kemoterapi
1. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan.
2. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah.
3. Gangguan pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.
4. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
6. Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
7. Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
a. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
b. Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
c. Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.
8. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

O. Mengurangi efek samping kemoterapi
efek samping dari kemoterapi tersebut bisa diminimalkan dengan beberapa tips berikut ini:
1. Mengurangi rambut rontok.
Menutup kepala dengan menggunakan gel yang dingin atau menggunakan es selama perawatan bisa mengurangi rambut yang rontok, ini karena mengurangi obat kemoterapi yang diserap oleh kantung-kantung rambut sehingga mencegah kerusakan kantung rambut dan rambut rontok.
2. Mengurangi mual.
Untuk menguranginya bisa dengan menggunakan teh jahe dan pepermint yang bisa menghangatkan perut secara alami, bisa juga dengan memakan permen keras yang mengandung mint atau citrus untuk mengurangi mual yang tidak terlalu parah dan yang terakhir bisa dengan mengkonsumsi vitamin B6.
3. Mengurangi muntah.
Makan dan minumlah dalam jumlah sedikit namun sering, hindari mengonsumsi minuman lain sejam sebelum dan sesudah makan serta biasakan mengonsumsi makanan pada suhu kamar dalam arti tidak terlalu dingin dan panas.
4. Mengurangi diare.
Bisa dikurangi dengan mengonsumsi pisang, roti putih, yogurt murni, telur atau dada ayam. Selain itu hindari kafein, kacang-kacangan, buah yang dikeringkan dan makanan yang terlalu dingin atau panas sehingga bisa menstimulasi pergerakan usus dengan cepat.
5. Mengurangi cepat lelah.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti daging atau ikan serta melakukan sedikit olahraga sehingga bisa meningkatkan kadar energi dalam tubuh.
6. Mengurangi rasa sakit pada tubuh.
Bisa dengan melakukan akupuntur atau pemijatan yang bisa mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, serta bisa juga dengan meminum obat anti peradangan selama kemoterapi atau sesudah melakukan operasi.
7. Mengurangi depresi atau stres.
Bahagiakan diri sendiri bisa dengan pergi ke salon, melakukan hal yang disukai atau segala sesuatu yang bisa membuat diri sendiri bahagia dan tanamkan jiwa optimisme dalam diri bahwa segala sesuatunya pasti akan berakhir dan sehat kembali.

 2.3 Pengobatan penyakit kanker dengan terapi radiasi
A. Pengertian sinar gamma
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama — mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
B. Proses Sinar Gamma sebagai Penghambat Sel Kanker
Terapi radiasi, juga disebut Radiotherapy, adalah cara pengobatan yang sangat efektif dan sangat menuju sasaran untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko kekambuhan.
Radiasi adalah energi yang dibawa gelombang atau aliran partikel. Ini dapat merubah gen ( DNA ) dan beberapa molekul dari sel. Gen-gen ini mengontrol bagaimana sel dalam tubuh tumbuh dan membelah. Untuk mengetahui bagaimana radiasi bekerja untuk pengobatan, perama-tama kita harus mengetahui siklus hidup sel normal dalam tubuh. Siklus sel terdiri dari 5 phase, yang pertama adalah pemisahan sebuah sel didalam tubuh. Ketika sel berpisah atau membelah menjadi 2 sel disebut mitosis.
Siklus Sel :
Go = Sel sedang diam
G1 = RNA dan protein dibuat
S   = DNA dibuat
G2 = Perlengkapan untuk pembelahan ( mitosis ) di bangun/dibuat
M   = Mitosis ( Sel membelah menjadi dua )
Phase Go ( resting stage ) :
Sel belum mulai membelah. Sel menghabiskan waktu paling banyak adalah pada phase ini. Tergantung dari type sel, langkah ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga bertahun – tahun. Ketika sel mendapat kode untuk menggandakan, maka kemudian dia akan menuju phase Go.
Phase G1:
Selama phase ini, sel mulai membuat lebih banyak protein guna persiapan untuk membelah. Phase ini berlangsung antara 18 hingga 30 jam
Phase S :
Chromosome – chromosome yang berisi kode genetic ( DNA ) dicopy sehingga kedua sel yang baru terbentuk itu akan mempunyai jumlah DNA yang sama. Phase ini berlangsung antara 18 hingga 20 jam.
Phase G2 :
Phase ini adalah phase saat-saat sel mulai akan membelah menjadi 2 sel. Ini berlangsung 2 hingga 20 jam
Phase M :
Phase ini adalah phase pada saat sel membelah menjadi 2 sel. Phase ini berlangsung hanya 30 atau 60 menit.
Siklus sel ini sangat penting dalam pengobatan kanker, sebab Radiasi biasanya bekerja efektif pada sel-sel yang dengan aktif atau secara cepat membelah. Pengobatan ini tidak efektif pada sel yang sedang dalam phase istirahat ( Go ), atau sel yang membelahnya lambat. RADIOSENSITIVITY adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana mudahnya sebuah sel rusak karena radiasi.
Terapi Radiasi menyerang sel kanker yang sedang membelah. Tetapi dapat juga mengenai sel normal. Kerusakan sel normal inilah yang menyebabkan adanya efek samping. Setiap kali terapi radiasi diberikan, maka akan melakukan secara seimbang antara menghancurkan sel kanker dan melindungi sel normal.
Dimasa lalu, di perkirakan bahwa sekali suatu area dilakukan radiasi maka selanjutnya pada area yang sama tidak bisa lagi dilakukan terapi radiasi dikarenakan kerusakan sel normal akibat treatment itu. Namun hasil riset terbaru menyatakan bahwa pada beberapa situasi terapi radiasi kedua dapat diberikan.
C. Proses Terapi Radiasi
Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi.
Radiasi eksterna dapat diberikan pada hampir semua jenis kanker tidak tergantung pada stadium, baik awal maupun lanjut, seperti pada anak sebar sel kanker di tulang. Cara pemberian sinar luar, radiasi terletak pada suatu jarak tertentu (80 cm sampai 100 cm) dari tubuh pasien sinar diarahkan pada lokasi jaringan kanker, biasanya diikutsertakan pula kelenjar getah bening setempat yang mungkin sudah mengandung sel-sel kanker.
Kelebihan cara ini adalah diharapkan semua sel kanker beserta penyebaran ke sekelilingnya akan memperoleh radiasi sehingga akan mengalami kematian. Sedangkan kerugiannya, selain jaringan kanker jaringan normal yang sehat yang berada di lapangan radiasi juga akan memperoleh sinar. Sekalipun jaringan normal mengalami cedera yang lebih ringan daripada jaringan kankernya, seperti telah diuraikan sebelumnya, namun apabila jaringan normal terlalu banyak yang terlibat maka dikhawatirkan akan terjadi efek samping radiasi yang terlalu berat.
Karena itulah pemberian sinar luar ini harus dibatasi sampai dosis tertentu. Akan timbul pertanyaan lagi, kalau begitu ada kemungkinan bahwa jaringan kanker memperoleh dosis yang tidak mematikan ? Benar, hal itu mungkin dapat terjadi. Untuk mengatasinya diperlukan dosis kompensasi sedemikian rupa sehingga akan tercapai dosis yang mematikan sel kanker. Dosis tambahan ini hanya dapat diperoleh dari cara pemberian sinar dalam.
Sesuai dengan istilahnya maka sinar dalam diberikan dengan cara langsung pada jaringan kankernya, bisa dengan menancapkan sumber radiasi (berupa jarum) langsung ke jaringan kanker seperti pada kanker lidah atau prostat, atau dengan menempatkannya pada struktur anatomis seperti pada kanker rahim. Dengan cara demikian hanya jaringan kanker saja yang memperoleh dosis sinar, sedangkan jaringan normal sekitarnya praktis tidak memperolehnya.
Brakhiterapi atau sinar dalam ini hanya dapat diberikan pada jenis kanker tertentu saja dan yang paling klasik adalah kanker leher rahim yang telah dimulai sejak ditemukan unsur radium oleh Madam Curie. Pada saat ini radium tidak digunakan lagi dan digantikan dengan iridium.
Efek samping yang dirasakan pada umumnya terjadi pada minggu-minggu pertama pengobatan berupa rasa lemah, menurunnya nafsu makan, yang biasanya terjadi karena pasien tidak dapat menerima kenyataan bahwa dirinya menderita kanker, harus menjalani terapi sinar yang dinilai menakutkan, atau perjalanan dari rumah ke tempat pengobatan yang melelahkan.
Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6 minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai penyakit serta metode pengobatan yang akan diterima disamping pemberian pengobatan yang bertujuan menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien. Disamping efek samping umum seperti di atas, terjadi juga efek samping lokal sesuai dengan tempat radiasi.
Namun, meskipun berbagai metode pengobatan terkini ditopang oleh peralatan modern, kegagalan masih selalu dapat terjadi. Faktor kegagalan tersering adalah lambatnya pasien meminta pertolongan dokter sehingga penyakit telah mencapai stadium lanjut, disamping kepatuhan pasien terhadap program pengobatan.
Karena itu melakukan pemeriksaan penyaring maupun segera berkonsultasi ke dokter bila ada keluhan, merupakan tindakan yang bijaksana.
D. Tujuan Terapi Radiasi
Terapi Radiasi dianggap sebagai pengobatan local karena hanya sel didalam dan disekitar kanker yang dituju. Ini tidak begitu bermanfaat melawan kanker yang sudah menyebar. Karena Terapi Radiasi umumnya tidak dibuat untuk menjangkau seluruh bagian tubuh.
Radiasi berguna untuk beberapa tujuan :
a. Menyembuhkan atau mengecilkan kanker pada stadium dini. Beberapa kanker sangat sensitive pada radiasi. Radiasi digunakan untuk membuat kanker mengecil atau hilang sama sekali. Untuk kasus kanker lain, bisa digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi ( pre-operative therapy ). Atau setelah operasi yang tujuannya untuk menjaga agar kanker tidak kambuh ( adjuvant therapy ). Bisa juga, terapi ini digunakan bersamaan dengan chemotherapy.
b. Mencegah agar kanker tidak muncul di area lain. Apabila suatu jenis kanker diketahui menyebar ke area tertentu, dokter sering beranggapan bahwa kemungkinan beberapa sel kanker telah menyebar kesana, meskipun imaging scan ( CT atau MRI ) tidak menunjukkan adanya tumor . Pada area itu kemungkinan akan dilakukan treatment untuk mencegah agar sel tersebut tidak berubah menjadi tumor. Sebagai contoh, pasien dengan beberapa type kanker paru-paru, mungkin akan menerima prophylactic ( preventive ) radiasi di kepala sebab type kanker ini sering menyebar ke otak.
c. Mengobati gejala-gejala pada kanker stadium lanjut.Beberapa kanker mungkin telah menyebar jauh dari perkiraan pengobatan. Tetapi ini bukan berarti kanker itu tidak bisa diobati agar pasien merasa lebih enakkan. Radiasi bisa untuk membebaskan dari rasa sakit, masalah pada pemasukkan makanan, bernafas atau pada usus besar, yang semua itu disebabkan oleh kanker yang sudah pada stadium lanjut. Cara ini biasa dinamakan palliative radiation.
E. Jenis-jenis Radiasi pada Pengobatan Kanker
Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker disebut ionizing radiation. Sebab ketika electron-electron keluar dari atom,dan menembus jaringan, akan membentuk ion-ion didalam sel dari jaringan.( ion adalah atom yang telah memperoleh aliran listrik melalui tambahan atau ketika kehilangan electron ). Ini dapat membunuh sel atau merubah gen. Bentuk lain dari radiasi, diantaranya adalah gelombang radio, gelombang micro atau gelombang cahaya yang disebut non-ionizing.Jenis ini tidak mempunyai energy yang besar dan tidak bisa meng-ionize sel. Ada dua macam type Ionizing Radiation :
  1. Photons ( Sinar X dan Sinar Gamma ). Ini sering digunakan
  2. Radiasi Particle ( electron, proton, neutron,partikel Alpha dan partikel Beta ) Beberapa type Ionizing Radiasi mempunyai energy yang lebih besar daripada yang lain. Semakin besar energy, semakin dalam energy dapat menekan / menembus jaringan. Mengetahui cara kerja tiap-tiap jenis radiasi adalah sangat penting dalam perencanaan pengobatan radiasi. Dokter Radiasi Oncology akan memilih type dan energy radiasi yang cocok untuk tiap pasien kanker.
Jenis-jenis Radiasi yang biasa digunakan untuk Terapi Radiasi pada pengobatan kanker adalah :
High-energy photon
Berasal dari radioactive seperti : Cobalt, Cesium atau mesin yang disebut linear accelerator ( atau disingkat linac ). Jenis-jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
Electron Beams
Diperoleh dari linear accelerator yang digunakan untuk tumor-tumor yang dekat dengan permukaan tubuh, dan tidak terlalu menekan kedalam jaringan.
Proton
Termasuk bentuk pengobatan baru. Proton adalah bagian dari atom yang menyebabkan sedikit kerusakan jaringan yang dilewati, tapi sangat bagus dalam membunuh sel dan jalan yang dilaluinya.Ini artinya, bahwa Proton Beams bisa lebih banyak mengalirkan radiasi ke kanker meskipun begitu efek samping yang diakibatkan pada jaringan normal disekitarnya sangat kecil.Tapi untuk penggunaan secara rutin untuk pengobatan kanker, masih perlu studi lebih lanjut.Proton beams untuk terapi radiasi masih memerlukan peralatan special dan hanya digunakan pada rumah sakit tertentu.
Neutrons
Digunakan untuk beberapa kanker pada kepala, leher,dan prostate. Ini bisa juga digunakan apabila terapi radiasi lain tidak efektif.Sekarang jarang digunakan karena untuk jangka panjang, efek sampingnya agak berbahaya.









BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain disebut metastasis.
Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker. Tujuan pemberian kemoterapi : Pengobatan, Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi, Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup, Mengurangi komplikasi akibat metastase.
Biofisika mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker.
Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Dan Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca terutama pembaca yang mengalami kanker agar dapat memahami bahwa kemoterapi tidak terlalu membahayakan jika mengikuti prosedur yang telah ditentukan sehingga dapat membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas.
Dan setelah membaca makalah ini juga, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan referensi Anda mengenai penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker. Sehingga Anda dapat mengetahui bagaimana cara menghambat pertumbuhan sel kanker.



DAFTAR PUSTAKA

Subagian Onkologi Ginekologi, 1998, Penuntun Pelayanan-Pendidikan-Penelitian, Bagian obstetriginekologi, FKUI, Jakarta.
http://roohit.com/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/04/cara-kerja-sitostatika-dan-efek-sampingnya/
http://roohit.com/http://wwwmelilea.blogspot.com/2009/10/pengetahuan-dasar-tentang-kemoterapi.html
http://dr-rizkyp.blogspot.com/2008/05/kemoterapi.html
ilmu dunia 20.37

§  DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. Penerbit : Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit Erlangga.
§  Istamar Syamsuri, dkk.2006.Biologi untuk SMP Kelas VIII. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1010376116,48600,



Pengunjung