KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan nikmat serta kemudahan
yang telah diberikan kepada kita semua sehingga “makalah Penyakit Kanker” ini dapat disusun dengan
lancar.
Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk menambah pengetahuan tentang macam-macam penyakit kanker kepada jurusan kebidanan universitas islam madura, dan masyarakat luas pada
umumnya.
Tidak lupa pula
kami sampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Fisika kesehatan,
kepada teman – teman kelompok yang telah bersama – sama menyusun makalah PENYAKIT KANKER ini, serta semua
pihak yang telah berperan hingga tersusunnya makalah ini.
Walaupun kami
sudah berusaha sungguh – sungguh dan semaksimal mungkin. Tapi kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan, untuk memperbaiki pembuatan makalah
– makalah yang akan datang.
Pamekasan, 18 April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan
makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain
menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang
harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama
tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen
diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa
metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.
Fisika dan biologi merupakan dua dari
sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada. Penyatuan dua cabang ilmu ini
menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis.
Biofisika mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang
fisika terhadap dunia biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai
contoh, penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker. Selain itu, ilmu
instrumentasi digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang berpenyakit,
baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.
Fisika merupakan ilmu yang memahami
tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut. Biologi mempelajari
tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara
keduanya memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan alam. Dan penggabungan ilmu tersebut biasanya disebut dengan biofisika.
Dewasa ini, terdapat tiga tipe
perawatan kanker yang paling umum yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
Perawatan ditujukan untuk membuang sel – sel kanker atau menghancurkan mereka
dalam tubuh dengan obat – obatan atau agen lainnya
Dan pada makalah ini akan membahas tentang
penggunaan sinar gamma yang merupakan salah satu radioterapi sebagai penghambat
sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker.
1.2 Rumusan Masalah- Apa yang dimaksud kanker?
- Cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan?
- Apa kaitan pengobatan kanker terhadap ilmu fisika?
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker
- Untuk mengetahui macam-macam kanker
- Untuk mengetahui cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan
- Untuk mengetahui kaitan pengobatan kanker terhadap ilmu fisika
1.4 Manfaat makalah
1. Dapat
mengetahui tentang penyakit kanker
2. Dapat
mengetahui cara pengobatan kanker dalam dunia kesehatan
3. Dapat
mengetahui kaitan pengobatan penyakit kanker terhadap ilmu fisika
BAB II
PEMBAHASAN
Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan
sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar
ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan
yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang
lain disebut metastasis.
Proses metastasis dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu:
1. Infiltrasi
Suatu tumor yang menginfiltrasi pembuluh-pembuluh
darah ato limfe lokal agar dapat menembus dinding pembuluh tersebut dan
memiliki akses kesirkulasi darah. Sel-sel tumor ini mengeluarkan enzim-enzim
spesifik untuk dapat mengintegrasi pembuluh.
2. Pelepasan atau detachment.
Keluarnya sel-sel tumor dari sel asalnya setelah
masuk ke darah atau limfa. Sel-sel tumor dapat keluar dengan mudah karena
memiliki sedikit afinitas terhadap jenis jaringan mereka sendiri. Semakin
banyak sel yang dilepaskan maka semakin besar kemungkinan sel-sel tersebut
dalam darah dan tumbuh menjadi semakin besar.
3. Penyebaran dan penyemaian
Adalah pergerakan sel-sel tumor di dalam darah
atau limfe. Apabila sel-sel ini berpindah secara berkelompok maka sebagian
sel-sel tumor akan terperangkapdi suatu kapiler atau jaringan limfe sehingga
banyak sel yang mati. Walaupun jumlah sel yang mati cukup banyak, namun sebagian
sel tumor dapat bertahan di tempat yang baru dan dapat tumbuh dan berkembang.
Katagori Kanker:
1. Karsinoma, yaitu kanker
jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, kelenjar penghasil
mukus, sel penghasil melanin, payudara, serviks, colon, rektum, lambung,
pankreas, dan esofagus.
2. Limfoma, yaitu kanker
jaringan limfa yang mencakup kapiler limfa, lakteal, limfa, berbagai kelenjar
limfa dan pembuluh limfa, timus, dan sumsum tulang. Limfoma yang spesifik
adalah penyakit Hodgkin dan Limfoma Malignum.
3. Sarkoma, yaitu kanker
jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
4. Glioma, yaitu kanker sel-sel
glial atau penunjang di susunan saraf pusat.
5. Karsinoma in situ, yaitu sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainvasif.
Penyebab Kanker
Sebagian besar bukti menginsyaratkan bahwa
pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat yang memerlukan waktu
beberapa tahun untuk selesai. Salah satu teori yang memperhitungkan lamanya
waktu laten adalah teori Inisiasi-Promosi pada angiogenesis. Teori
Inisiasi-Promosi menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah
mutasi ireversibel DNA suatu sel selama transkripsi DNA (replikasi). Agar
kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini, maka harus terjadi interaksi
bertahun-tahun dengan sel-sel melalui berbagai zat promoter. Zat-zat promoter
adalah zat yang merangsang reproduksi dan proliferasi sel. Teori
Inisiasi-Promosi juga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya
berbagai promoter, dan peran hereditas serta lingkungan pada pembentukan
kanker.
Dalam keadaan normal, replikasi DNA terjadi
dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya
enzim-enzim pengoreksi (Proofreading) yang meneliti untai DNA untuk mencari
adanya kesalahan transkripsi. Namun kadang-kadang terjadi kesalahan transkripsi
dan tidak terdeteksi oleh enzim-enzim tersebut. Pada keadaan tersebut,
sebenarnya akan ada protein regulator yang dapat memperbaiki kesalahan
tersebut. Namun apabila kembali lolos, kesalahan tersebut menjadi mutasi
permanen dan akan bertahan di semua sel keturunannya.
Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA
terjadi secara acak, bahan-bahan fisik, kimia dan mikroorganisme tertentu
diketahui menyebabkan mutasi. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah radiasi
pengion, radiasi ultraviolet, rokok, hidrokarbon aromatik, zat-zat warna
tertentu, nitrosamin, aflatoksin (terdapat pada kacang yang berjamur), dan
asbestos. Virus-virus tertentu telah diketahui dapat menyebabkan mutasi DNA.
Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan kesalahan replikasi
DNA atau merusak enzim-enzim pengoreksi.1
Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah
mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukanlah sel kanker; harus berlangsung
proses-proses promosi selama bertahun-tahun sebelum sel tersebut menjadi sel
kanker. Promotor mungkin merangsang proliferasi sel yang telah terinisiasi
dengan mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel berespon
terhadap berbagai stimulator kimiawi atau inhibitor pertumbuhan, atau mengubah
bagaimana suatu sel berespons terhadap komunitasnya antar sel yang berkaitan
dengan kepadatan. Efek suatu promotor pada sel yang telah bermutasi dapat
reversibel apabila pajanan ke promotor dihentikan. Contoh bahan promotor antara
lain hormon endogen misalnya estrogen, zat-zat tambahan tertentu untuk makanan
(sakarin dan nitrat), obat, rokok, dan alkohol. Pada keadaan tertentu, sebagian
bahan seperti tembakau dapat berfungsi sebagai inisiator dan promoter.
2.2 Pengobatan
penyakit kanker dengan kemoterapi
Pengobatan kanker tergantung pada jenis atau tipe kanker
yang diderita dan dari mana asal kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum
pasien serta sistem pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker. Pada
kasus kanker, pengobatan utama adalah melalui:
- Pembedahan atau operasi.
- Kemoterapi atau dengan cara pemberian obat-obatan.
- Radioterapi atau penggunaan sinar radiasi.
A. Defenisi
Kemoterapi adalah proses
pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau
memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam
Kemoterapi. Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan
mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker
dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
Kemoterapi bermanfaat untuk
menurunkan ukuran kanker sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang
tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah.
Kemoterapi Merupakan bentuk
pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu
suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker.
B.
Tujuan pemberian kemoterapi
- Pengobatan.
- Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi.
- Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
- Mengurangi komplikasi akibat metastase.
C.
Manfaat Kemoterapi
Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:- Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas
dengan satu jenis Kemoterapi atau beberapa jenis Kemoterapi.
- Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan
Kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
- Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka
Kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada
penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta
memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang diserang.
D.
Macam – Macam Obat Kemoterapi
Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :- Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
- Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.
- Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
- Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.
- Kanker Payudara
Pada kasus kanker payudara, obat-obatan kemoterapi biasanya
diberikan dalam bentuk cocktail-perpaduan beberapa obat, seperti:
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening.
AC: Antrasiklin & Cyclophosphamide
TC: Taxanes & Cyclophosphamide
AC+Taxol® : Antrasilin, Cyclophosphamide dan Taxol
AC biasa diberikan untuk kasus kanker payudara yang belum menyebar ke kelenjar getah bening (4 siklus) atau sudah menyebar ke getah bening (6 siklus). Biasanya diberikan dalam interval 3 minggu.
TC biasanya diberikan untuk wanita yang terdeteksi kanker payudara stadium awal. Biasa diberikan dalam 4-6 siklus setiap 3 minggu. Efek sampingnya juga lebih rendah daripada AC.
AC+Taxol biasa diberikan dalam bentuk 4 siklus AC yang diikuti oleh 4 siklus Taxol dan biasanya diberikan untuk kanker payudara yang sudah menyebar ke getah bening.
- Kanker Serviks
Kemoterapi biasanya merupakan standard pengobatan kanker
serviks yang sudah menyebar. Obat kemo yang paling sering digunakan adalah
Cisplatin, yang biasanya dibarengi dengan radioterapi. Ada obat-obatan
kemoterapi lainnya, seperti:
- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
- Carboplatin
- Paclitaxel
- Fluororacil, 5-FU
- Cyclophosphamide
- ifosfamide
- Kanker Hati
Pada kasus kanker hati stadium lanjut, biasanya penggunaan
obat-obatan kemoterapi terbatas manfaatnya karena kebanyakan kasus kanker hati
stadium lanjut cukup resistant terhadap banyak obat kemoterapi.
Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma):
Namun demikian, kemoterapi dapat digunakan pada kasus kanker hati stadium awal. Berikut ini adalah obat-obatan kemoterapi yang umum digunakan di negara maju untuk mengobati kanker hati (hepatocellular carcinoma):
Negara
|
Urutan Pertama
|
Urutan Kedua
|
Urutan Ketiga
|
Eropa
|
Gemcitabine
|
Oxaliplatin
|
Mitomycin
|
Amerika Serikat
|
Gemcitabine
|
Bevacizumab
|
Fluororacil
|
Jepang
|
Epirubicin
|
Gemcitabine
|
Mitomycin
|
Cina
|
Fluororacil
|
Pirarubicin
|
Oxaliplatin
|
- Kanker Paru
Pada kasus kanker paru stadium awal, kemoterapi dianggap
cukup efektif dan biasanya dibarengi dengan pengobatan lainnya, seperti:
operasi/pembedahan dan/atau radioterapi.
Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin.
Untuk kasus kanker paru stadium lanjut (NSCLC), kemoterapi biasanya menjadi opsi utama pengobatan untuk jenis kanker paru yang sudah menyebar ataupun ukurannya terlalu besar untuk dioperasi.
Sejak tahun 2006, untuk kasus kasus kanker paru stadium lanjut, biasanya diobati dengan kombinasi obat target terapi bevacizumab (Avastin®) dengan obat kemo berbasis platinum, seperti: Carboplatin ataupun Cisplatin.
- Leukemia
Kemoterapi biasanya merupakan
terapi utama untuk mengobati leukemia, karena tidak dapat dioperasi. Untuk mengobati
leukemia, diperlukan kemoterapi yang intensif dan pasien biasanya perlu rawat
inap di rumah sakit.
Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Beberapa protocol regimen yang umum digunakan untuk mengobati kasus leukemia akut adalah:
- daunomycin (Cerubidine) atau idarubicin (Idamycin)
- cytarabine (Cytosar)
Untuk kasus leukimia akut stadium
lanjut, biasanya diobati dengan transplantasi sum-sum tulang, ataupun
radio-imunoterapi dan adoptive T-cell terapi.
E.
Jenis Kemoterapi
- Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat
- Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara bersamaan
F.
Bentuk Sediaan
Kemoterapi dapat diberikan
dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan
cara Diminum (tablet/kapsul).
- Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
- Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di rumah.
- Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).
G.
Dosis
Dihitung berdasar Luas
Permukaan Tubuh (LPB). Sedangkan LPB dihitung dengan table berdasarkan tinggi
badan dan berat badan.
Apabila tubuh pasien makin
kurus selama pemberian kemoterapi seri I dan II maka untuk pemberian seri
selanjutnya harus diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB = 150 cm, LPT =
1,5m2. Dosis obat X : 50 mg/m2, berarti penderita harus mendapat obat 50 x 1,5
mg = 75 mg.
H.
Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker atau
Farmakodinamika
Sebagian besar obat kemoterapi
(sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker
yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut
berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif,
sebaliknya semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin
rendah , hal ini disebut Kemoresisten.
Pada inti sel, pada waktu sel
membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensitive terhadap
kemoterapi.
CELL CYCLE PHASE SPECIFIC, yaitu obat yang
bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu.
CELL CYCLE PHASE NON SPECIFIC,
yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi
dapat diberikan secara single bolus.
I.
Pola pemberian kemoterapi
1.
Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat
mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas
yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti
leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
- Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah
pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk
memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada
(micro metastasis).
- Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan
utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif,
biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau
radiasi.
- Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum
pengobatan /tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian
dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa
tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.
J.
Indikasi
Persyaratan Pasien yang Layak diberi Kemoterapi :
Pasien dengan keganasan
memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi
dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu
pertimbangan sbb :
- Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status penampilan <= 2
- Jumlah lekosit >=3000/ml
- Jumlah trombosit>=120.0000/ul
- Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb > 10
- Creatinin Clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) ( Tes Faal Ginjal )
- Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).
- Elektrolit dalam batas normal.
- Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun.
Status Penampilan Penderita Ca
( Performance Status ) Status penampilan ini mengambil indikator kemampuan
pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan
pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan
pilihan terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya.
K.
Kontra Indikasi Kemoterapi
1.
Kontra indkasi absolut:
- pada stadium terminal
- Kehamilan trimester pertama
- Kondisi septikemia dan koma.
- Kontra indikasi relatif :
- Bayi <>8g/dl, leukosit > 3000/mm3
L.
Cara pemberian obat kemoterapi
1. Intra vena (IV)
Kebanyakan sitostatika
diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan sekitar 2 menit,
dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan continous drip sekitar
24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat tetesannya.
- Intra tekal (IT)
Diberikan ke dalam canalis
medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak (liquor
cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.
- Radiosensitizer
yaitu jenis kemoterapi yang
diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat
untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere,
Hydrea.
- Oral
Pemberian per oral biasanya
adalah obat Leukeran®, Alkeran®, Myleran®, Natulan®, Puri-netol®, hydrea®,
Tegafur®, Xeloda®, Gleevec®.
- Subkutan dan intramuskular
Pemberian sub kutan sudah
sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini sering
dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang
dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.
1.
Topikal
2.
Intra arterial
3.
Intracavity
4.
Intraperitoneal/Intrapleural
Intraperitoneal diberikan bila
produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker ganas intra-abdomen,
antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan kedalam cavum
pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk
mengehntikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya
Bleocin.
M.
Persiapan dan Syarat kemoterapi
1. Persiapan
Sebelum pengotan dimulai maka terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan yang meliputi:
- Darah tepi; Hb, Leuko, hitung jenis, Trombosit.
- Fungsi hepar; bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphat.
- Fungsi ginjal; Ureum, Creatinin dan Creatinin Clearance Test bila serim creatinin meningkat.
- Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)
- EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin).
- Syarat :
- Keadaan umum cukup baik.
- Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi, informed concent.
- Faal ginjal dan hati baik.
- Diagnosis patologik
- Jenis kanker diketahui cukup sensitif terhadap kemoterapi.
- Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya.
- Pemeriksaan laboratorium menunjukan hemoglobin > 10 gram %, leukosit > 5000 /mm³, trombosit > 150 000/mm³.
N.Efek samping kemoterapi
1. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat
mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang
berlangsung hingga akhir pengobatan.
2. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual
dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan
muntah.
3. Gangguan pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan
ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit
kadang bisa terjadi.
4. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut
seperti terasa tebal atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting
dalam kemoterapi
5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi
dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut
patah di dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi.
Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
6. Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan
mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian
bisa terjadi sakit pada otot.
7. Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi
kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah
sel darah menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih
(leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah
akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel
darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:
a. Mudah terkena infeksi
a. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun,
karena leokosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap
infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan jumlah leokosit.
b. Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses
pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit
berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
c. Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang
ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah
merah. Akibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan
tampak pucat.
8. Kulit dapat menjadi kering dan
berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih
lambat dan terdapat garis putih melintang.
O. Mengurangi efek samping kemoterapi
efek samping
dari kemoterapi tersebut bisa diminimalkan dengan beberapa tips berikut ini:
1. Mengurangi rambut rontok.
Menutup kepala dengan menggunakan gel yang dingin atau
menggunakan es selama perawatan bisa mengurangi rambut yang rontok, ini karena
mengurangi obat kemoterapi yang diserap oleh kantung-kantung rambut sehingga
mencegah kerusakan kantung rambut dan rambut rontok.
2. Mengurangi mual.
Untuk menguranginya bisa dengan menggunakan teh jahe
dan pepermint yang bisa menghangatkan perut secara alami, bisa juga dengan
memakan permen keras yang mengandung mint atau citrus untuk mengurangi mual
yang tidak terlalu parah dan yang terakhir bisa dengan mengkonsumsi vitamin B6.
3. Mengurangi muntah.
Makan dan
minumlah dalam jumlah sedikit namun sering, hindari mengonsumsi minuman lain
sejam sebelum dan sesudah makan serta biasakan mengonsumsi makanan pada suhu
kamar dalam arti tidak terlalu dingin dan panas.
4. Mengurangi diare.
Bisa dikurangi dengan mengonsumsi pisang, roti putih,
yogurt murni, telur atau dada ayam. Selain itu hindari kafein, kacang-kacangan,
buah yang dikeringkan dan makanan yang terlalu dingin atau panas sehingga bisa
menstimulasi pergerakan usus dengan cepat.
5. Mengurangi cepat lelah.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti
daging atau ikan serta melakukan sedikit olahraga sehingga bisa meningkatkan
kadar energi dalam tubuh.
6. Mengurangi rasa sakit pada
tubuh.
Bisa dengan melakukan akupuntur atau pemijatan yang
bisa mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, serta bisa juga dengan meminum
obat anti peradangan selama kemoterapi atau sesudah melakukan operasi.
7. Mengurangi depresi atau stres.
Bahagiakan diri sendiri bisa dengan pergi ke salon,
melakukan hal yang disukai atau segala sesuatu yang bisa membuat diri sendiri
bahagia dan tanamkan jiwa optimisme dalam diri bahwa segala sesuatunya pasti
akan berakhir dan sehat kembali.
2.3 Pengobatan
penyakit kanker dengan terapi radiasi
A. Pengertian sinar gamma
Sinar
gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi
dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi
oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik
lainnya seperti penghancuran
elektron-positron.
Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi.
Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm,
meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV
juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan
fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama — mereka adalah
dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar
matahari dan sinar bulan adalah dua
nama untuk cahaya
tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X
oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi
elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena
percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk
memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan
antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi;
mereka lebih menembus dari radiasi alfa
atau beta
(keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang
mengionisasi.
B. Proses Sinar Gamma sebagai Penghambat
Sel Kanker
Terapi radiasi,
juga disebut Radiotherapy, adalah cara pengobatan yang sangat
efektif dan sangat menuju sasaran untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin
masih tertinggal setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko
kekambuhan.
Radiasi adalah energi yang dibawa gelombang atau
aliran partikel. Ini dapat merubah gen ( DNA ) dan beberapa molekul dari sel.
Gen-gen ini mengontrol bagaimana sel dalam tubuh tumbuh dan membelah. Untuk
mengetahui bagaimana radiasi bekerja untuk pengobatan, perama-tama kita harus
mengetahui siklus hidup sel normal dalam tubuh. Siklus sel terdiri dari 5
phase, yang pertama adalah pemisahan sebuah sel didalam tubuh. Ketika sel
berpisah atau membelah menjadi 2 sel disebut mitosis.
Siklus Sel :Go = Sel sedang diam
G1 = RNA dan protein dibuat
S = DNA dibuat
G2 = Perlengkapan untuk pembelahan ( mitosis ) di bangun/dibuat
M = Mitosis ( Sel membelah menjadi dua )
Phase Go ( resting stage ) :
Sel belum mulai membelah. Sel menghabiskan waktu paling banyak adalah pada phase ini. Tergantung dari type sel, langkah ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga bertahun – tahun. Ketika sel mendapat kode untuk menggandakan, maka kemudian dia akan menuju phase Go.
Phase G1:
Selama phase ini, sel mulai membuat lebih banyak protein guna persiapan untuk membelah. Phase ini berlangsung antara 18 hingga 30 jam
Phase S :
Chromosome – chromosome yang berisi kode genetic ( DNA ) dicopy sehingga kedua sel yang baru terbentuk itu akan mempunyai jumlah DNA yang sama. Phase ini berlangsung antara 18 hingga 20 jam.
Phase G2 :
Phase ini adalah phase saat-saat sel mulai akan membelah menjadi 2 sel. Ini berlangsung 2 hingga 20 jam
Phase M :
Phase ini adalah phase pada saat sel membelah menjadi 2 sel. Phase ini berlangsung hanya 30 atau 60 menit.
Siklus sel ini sangat penting dalam pengobatan
kanker, sebab Radiasi biasanya bekerja efektif pada sel-sel yang dengan aktif
atau secara cepat membelah. Pengobatan ini tidak efektif pada sel yang sedang
dalam phase istirahat ( Go ), atau sel yang membelahnya lambat. RADIOSENSITIVITY
adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana mudahnya
sebuah sel rusak karena radiasi.
Terapi Radiasi menyerang sel kanker yang sedang
membelah. Tetapi dapat juga mengenai sel normal. Kerusakan sel normal inilah
yang menyebabkan adanya efek samping. Setiap kali terapi radiasi diberikan,
maka akan melakukan secara seimbang antara menghancurkan sel kanker dan
melindungi sel normal.
Dimasa lalu, di perkirakan bahwa sekali suatu
area dilakukan radiasi maka selanjutnya pada area yang sama tidak bisa lagi
dilakukan terapi radiasi dikarenakan kerusakan sel normal akibat treatment itu.
Namun hasil riset terbaru menyatakan bahwa pada beberapa situasi terapi radiasi
kedua dapat diberikan.
C. Proses Terapi Radiasi
Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan
cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi)
yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil
yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi.
Radiasi eksterna dapat diberikan pada hampir
semua jenis kanker tidak tergantung pada stadium, baik awal maupun lanjut,
seperti pada anak sebar sel kanker di tulang. Cara pemberian sinar luar,
radiasi terletak pada suatu jarak tertentu (80 cm sampai 100 cm) dari tubuh
pasien sinar diarahkan pada lokasi jaringan kanker, biasanya diikutsertakan
pula kelenjar getah bening setempat yang mungkin sudah mengandung sel-sel
kanker.
Kelebihan cara ini adalah diharapkan semua sel
kanker beserta penyebaran ke sekelilingnya akan memperoleh radiasi sehingga akan
mengalami kematian. Sedangkan kerugiannya, selain jaringan kanker jaringan
normal yang sehat yang berada di lapangan radiasi juga akan memperoleh sinar.
Sekalipun jaringan normal mengalami cedera yang lebih ringan daripada jaringan
kankernya, seperti telah diuraikan sebelumnya, namun apabila jaringan normal
terlalu banyak yang terlibat maka dikhawatirkan akan terjadi efek samping
radiasi yang terlalu berat.
Karena itulah pemberian sinar luar ini harus
dibatasi sampai dosis tertentu. Akan timbul pertanyaan lagi, kalau begitu ada
kemungkinan bahwa jaringan kanker memperoleh dosis yang tidak mematikan ?
Benar, hal itu mungkin dapat terjadi. Untuk mengatasinya diperlukan dosis
kompensasi sedemikian rupa sehingga akan tercapai dosis yang mematikan sel
kanker. Dosis tambahan ini hanya dapat diperoleh dari cara pemberian sinar
dalam.
Sesuai dengan istilahnya maka sinar dalam
diberikan dengan cara langsung pada jaringan kankernya, bisa dengan menancapkan
sumber radiasi (berupa jarum) langsung ke jaringan kanker seperti pada kanker
lidah atau prostat, atau dengan menempatkannya pada struktur anatomis seperti
pada kanker rahim. Dengan cara demikian hanya jaringan kanker saja yang
memperoleh dosis sinar, sedangkan jaringan normal sekitarnya praktis tidak
memperolehnya.
Brakhiterapi atau sinar dalam ini hanya dapat
diberikan pada jenis kanker tertentu saja dan yang paling klasik adalah kanker
leher rahim yang telah dimulai sejak ditemukan unsur radium oleh Madam Curie.
Pada saat ini radium tidak digunakan lagi dan digantikan dengan iridium.
Efek samping yang dirasakan pada umumnya terjadi
pada minggu-minggu pertama pengobatan berupa rasa lemah, menurunnya nafsu
makan, yang biasanya terjadi karena pasien tidak dapat menerima kenyataan bahwa
dirinya menderita kanker, harus menjalani terapi sinar yang dinilai menakutkan,
atau perjalanan dari rumah ke tempat pengobatan yang melelahkan.
Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6
minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai penyakit serta metode
pengobatan yang akan diterima disamping pemberian pengobatan yang bertujuan
menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien. Disamping efek samping umum
seperti di atas, terjadi juga efek samping lokal sesuai dengan tempat radiasi.
Namun, meskipun berbagai metode pengobatan
terkini ditopang oleh peralatan modern, kegagalan masih selalu dapat terjadi.
Faktor kegagalan tersering adalah lambatnya pasien meminta pertolongan dokter
sehingga penyakit telah mencapai stadium lanjut, disamping kepatuhan pasien
terhadap program pengobatan.
Karena itu melakukan pemeriksaan penyaring maupun
segera berkonsultasi ke dokter bila ada keluhan, merupakan tindakan yang
bijaksana.
D. Tujuan Terapi
Radiasi
Terapi Radiasi dianggap sebagai pengobatan local
karena hanya sel didalam dan disekitar kanker yang dituju. Ini tidak begitu
bermanfaat melawan kanker yang sudah menyebar. Karena Terapi Radiasi umumnya
tidak dibuat untuk menjangkau seluruh bagian tubuh.
Radiasi berguna untuk beberapa tujuan :
a. Menyembuhkan atau mengecilkan kanker
pada stadium dini. Beberapa kanker sangat sensitive pada radiasi.
Radiasi digunakan untuk membuat kanker mengecil atau hilang sama sekali. Untuk
kasus kanker lain, bisa digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi ( pre-operative
therapy ). Atau setelah operasi yang tujuannya untuk menjaga agar
kanker tidak kambuh ( adjuvant therapy ). Bisa juga, terapi
ini digunakan bersamaan dengan chemotherapy.
b. Mencegah agar kanker tidak muncul di
area lain. Apabila suatu jenis kanker diketahui menyebar ke area
tertentu, dokter sering beranggapan bahwa kemungkinan beberapa sel kanker telah
menyebar kesana, meskipun imaging scan ( CT atau MRI ) tidak menunjukkan adanya
tumor . Pada area itu kemungkinan akan dilakukan treatment untuk mencegah agar
sel tersebut tidak berubah menjadi tumor. Sebagai contoh, pasien dengan
beberapa type kanker paru-paru, mungkin akan menerima prophylactic
( preventive ) radiasi di kepala sebab type kanker ini sering menyebar
ke otak.
c. Mengobati gejala-gejala pada
kanker stadium lanjut.Beberapa kanker mungkin telah menyebar jauh dari
perkiraan pengobatan. Tetapi ini bukan berarti kanker itu tidak bisa diobati
agar pasien merasa lebih enakkan. Radiasi bisa untuk membebaskan dari rasa
sakit, masalah pada pemasukkan makanan, bernafas atau pada usus besar, yang
semua itu disebabkan oleh kanker yang sudah pada stadium lanjut. Cara ini biasa
dinamakan palliative radiation.
E. Jenis-jenis
Radiasi pada Pengobatan Kanker
Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker
disebut ionizing radiation. Sebab ketika
electron-electron keluar dari atom,dan menembus jaringan, akan membentuk
ion-ion didalam sel dari jaringan.( ion adalah atom yang telah memperoleh
aliran listrik melalui tambahan atau ketika kehilangan electron ). Ini dapat
membunuh sel atau merubah gen. Bentuk lain dari radiasi, diantaranya adalah
gelombang radio, gelombang micro atau gelombang cahaya yang disebut
non-ionizing.Jenis ini tidak mempunyai energy yang besar dan tidak bisa
meng-ionize sel. Ada
dua macam type Ionizing Radiation :
- Photons ( Sinar X dan Sinar Gamma ). Ini sering digunakan
- Radiasi Particle ( electron, proton, neutron,partikel Alpha dan partikel Beta ) Beberapa type Ionizing Radiasi mempunyai energy yang lebih besar daripada yang lain. Semakin besar energy, semakin dalam energy dapat menekan / menembus jaringan. Mengetahui cara kerja tiap-tiap jenis radiasi adalah sangat penting dalam perencanaan pengobatan radiasi. Dokter Radiasi Oncology akan memilih type dan energy radiasi yang cocok untuk tiap pasien kanker.
Jenis-jenis Radiasi yang biasa digunakan untuk
Terapi Radiasi pada pengobatan kanker adalah :
High-energy photon
Berasal dari radioactive seperti : Cobalt, Cesium
atau mesin yang disebut linear accelerator ( atau disingkat linac ).
Jenis-jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
Electron Beams
Diperoleh dari linear accelerator yang digunakan
untuk tumor-tumor yang dekat dengan permukaan tubuh, dan tidak terlalu menekan
kedalam jaringan.
Proton
Termasuk bentuk pengobatan baru. Proton adalah
bagian dari atom yang menyebabkan sedikit kerusakan jaringan yang dilewati,
tapi sangat bagus dalam membunuh sel dan jalan yang dilaluinya.Ini artinya,
bahwa Proton Beams bisa lebih banyak mengalirkan radiasi ke kanker meskipun
begitu efek samping yang diakibatkan pada jaringan normal disekitarnya sangat
kecil.Tapi untuk penggunaan secara rutin untuk pengobatan kanker, masih perlu
studi lebih lanjut.Proton beams untuk terapi radiasi masih memerlukan peralatan
special dan hanya digunakan pada rumah sakit tertentu.
Neutrons
Digunakan untuk beberapa kanker pada kepala,
leher,dan prostate. Ini bisa juga digunakan apabila terapi radiasi lain tidak
efektif.Sekarang jarang digunakan karena untuk jangka panjang, efek sampingnya
agak berbahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan
sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar
ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan
yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang
lain disebut metastasis.
Kemoterapi Merupakan bentuk pengobatan
kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat
yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker. Tujuan pemberian
kemoterapi : Pengobatan, Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau
radiasi, Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup,
Mengurangi komplikasi akibat metastase.
Biofisika mempelajari tentang bagaimana
mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia biologis (ilmu penyakit
dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan sinar gamma sebagai
penghambat sel kanker.
Sinar gama (seringkali
dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi
dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi
oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau
subatomik lainnya seperti penghancuran
elektron-positron. Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan
sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar
ke tempat-tempat yang jauh. Dan Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan
cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi)
yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil
yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini
diharapkan pembaca terutama pembaca yang mengalami kanker agar dapat memahami
bahwa kemoterapi tidak terlalu membahayakan jika mengikuti prosedur yang telah
ditentukan sehingga dapat membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke
akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak
untuk mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas.
Dan
setelah membaca makalah ini
juga, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan referensi Anda
mengenai penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker. Sehingga Anda
dapat mengetahui bagaimana cara menghambat pertumbuhan sel kanker.
DAFTAR PUSTAKA
http://roohit.com/http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/04/cara-kerja-sitostatika-dan-efek-sampingnya/
http://roohit.com/http://wwwmelilea.blogspot.com/2009/10/pengetahuan-dasar-tentang-kemoterapi.html
http://dr-rizkyp.blogspot.com/2008/05/kemoterapi.html
§ DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S.
Penerbit : Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit
Erlangga.
§ Istamar Syamsuri, dkk.2006.Biologi untuk SMP Kelas VIII.
Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1010376116,48600,