ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D USIA 37 TAHUN G2P1A0 DI BPS BIDAN T KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE APRIL-MEI 2009

Kali ini saya akan berbagi Makalah Tentang Study Kasus ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D  USIA 37 TAHUN G2P1A0. BAB I  Mudah-mudah bisa menjadi referensi, baik dalam hal penulisan, Materi Pendukung, ataupun Objek yang diteliti.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, kematian wanita subur usia disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Kematian material adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan. (Wiknjosastro, 2002)
Menurut SDKI (2007) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2007 berada pada angka 292 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) masih berada pada kisaran 48 per 1000 kelahiran hidup. Tiga faktor utama penyebab kematian ibu di Indonesia adalah 1) faktor medis (langsung dan tidak langsung), 2) faktor sistem pelayanan kesehatan (sistem pelayanan antenatal, sistem pelayanan persalinan, sistem pelayanan pasca persalinan dan pelayanan kesehatan anak), 3) faktor ekonomi, sosial budaya dan peran serta masyarakat (kurangnya pengenalan masalah, terlambatnya mengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambatnya penanganan kesehatan. (Roesnandi, 2006)
 Sekitar 90% kematian ibu terjadi saat persalinan, maka kebijakan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar setiap pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan obstetrik sedekat mungkin kepada semua ibu hamil.  (Saifuddin, 2002)
 Asuhan antenatal yang baik adalah sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik. Sebagian besar dari kematian ini bisa dihindarkan melalui asuhan antenatal, intranatal, postnatal yang bermutu tinggi. Selama masa antenatal, pemberian asuhan kesehatan akan memperoleh kesempatan unuk menyentuh banyak hidup wanita dan barangkali bisa membantu merubah tragedi kehilangan nyawa para wanita tersebut. Pemberian asuhan kesehatan yang memberi asuhan bagi para wanita selama kehamilan akan memberi asuhan antenatal serta akan mengumpulkan informasi tentang ibu dan bayinya. (Siregar, 2005)
Menurut Depkes RI (2007) upaya yang dilakukan untuk percepatan penurunan AKI dan AKB adalah adalah kebijakan Making Pragnancy Safer (MPS) dengan tiga pesan kunci dan empat strategi. Tiga pesan kunci tersebut adalah setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat, dan setiap usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran. Sedangkan empat strateginya adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di tingkat dasar dan rujukan, membangun kemitraan yang efektif, mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan sistem survailanas monitoring dan informasi KIA. (Depkes RI,  2002)
Dasar Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan kompolikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hiportemia dan asfiksia bayi baru lahir selain itu sifat dari Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah mencegah terjadinya komplikasi dalam persalinan dan kelahiran.(JNPK-KR)
Asuhan masa nifas diperlukan setelah proses persalinan, karena masa ini merupakan masa kritis baik Ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahaya 60% kematian Ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi selama 24 jam pertama (Wiknjosastro, 2005).
Masa neonatur merupakan masa kritis dari kematian bayi. Dua pertiga dari kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan yang teratur pada masa nifas dan bayinya dapat mencegah penyebab mortalitas dan morbiditas lbu dan bayi. (POGI, 2002)
Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan untuk meningkatkan kemampuan dan memberikan asuhan kebidanan, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. D usia 37 tahun G2 P1 A0 Hamil 40 Minggu di daerah Manonjaya.
 B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. D di bidan praktek swasta Kecamatan Manonjaya dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
2.      Tujuan Khusus
a.       Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Ny. D di Kp. Cilangkap Desa Manonjaya dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
b.      Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal Ny. D di Kp Cilangkap Desa Manonjaya dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
c.       Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal Ny. D Kp Cilangkap Desa Manonjaya dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
d.      Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal Ny. D Kp Cilangkap Desa Manonjaya dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
 A.    Manfaat
1.      Manfaat Teoritis
Menambah informasi bagi pengembangan ilmu kebidanan
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Ibu
Di harapkan dapat menambah informasi bagi Ny. D mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan masa kehamilan, persalinan, nifas, dan pada neonatus.
b.      Bagi Bidan
Di harapkan dapat menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, dan neonates.
c.       Bagi Tenaga Kesehatan
Di harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan, kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir normal.
d.      Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pendidikan untuk menambah sumber bacaan yang dapat di jadikan acuan bagi mahasiswa kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
 e.       Bagi Penulis
Meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan neonates.

B.     Ruang Lingkup
1.      Lingkup Masalah
Lingkup masalah dalam laporan kasus ini adalah asuhan kebidanan komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
2.      Lingkup Metode
Metode yang digunakan dalam laporan kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan laporan (case report) Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a.       Anamnesiss
Teknik ini dilakukan melalui auto anamnesis dan allo anamnesis dengan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan klien yang akan dijadikan laporan   data yang diperoleh menjadi lebih akurat.
b.      Pemeriksaan Fisik
Penulis melaksanakan pemeriksaan fisik pada klien dengan teknik inspeksi palpasi, auskultasi dan perkusi.


c.       Pemeriksaan Penunjang
Berupa pemeriksaan Hb, pemeriksaan protein urine, dan pemeriksaan glukosa urine.
d.      Observasi
Dengan cara melakukan asuhan kebidanan komprehensif dimulai pada masa kehamilan berupa pemeriksaan lengkap (pemeriksaan fisik dan penunjang), pada masa persalinan berupa asuhan persalinan normal yang bersih dan aman, pada masa nifas berupa pengawasan masa nifas (home visit), dan pada bayi baru lahir (BBL) dengan melakukan penilaian dan penanganan awal pada bayi baru lahir sesuai dengan kebutuhan dan sesuai standar asuhan kebidanan.
e.       Home Visit
Penulis melakukan kunjungan rumah pada masa nifas ke rumah pasien dimana penulis melakukan pemeriksaan fisik dan konseling tentang kebutuhan dasar pada ibu nifas dan kebutuhan dasar pada bayi baru lahir (BBL).



Pengunjung