Contoh Penulisan PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) | peningkatan hasil Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Cooperative Learning

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI COOPERATIVE LEARNING

( Penelitian Tindakan Kelas MemahamiWacana Tex PercakapanDalamBahasa Arab di MA Assa’adah Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya)

















Disusun Oleh
ASEP DENI.Pd.I
NUPTK : 1148……………..


GURU MATA PELAJARAN
BAHASA ARAB KELAS X MA ASSA’ADAH

KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KECAMATAN JAMANIS KABUPATEN TASIKMALAYA
2012

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN BAHSA ARAB
MELALUI COOPERATIVE LEARNING

( Penelitian Tindakan Kelas MemahamiWacana Tex PercakapanDalamBahasa Arab di MA Assa’adah Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya)



A.    Pendahuluan
             Latar belakang
            Berbagai upaya yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dirugikan inovasi dari tahun ke tahun tak pernah henti-hentinya dilaksanakan mengarah kepada peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan yaitu menciptakan manusia yang cerdas,taqwa,terampil dan berahlak mulia, sehingga menjadi sumber daya manusia yang berpotensi yang mampu bersaing dalam era globalisasi.
            Peningkatan mutu pendidikan meliputi semua sektor dan jenjang pendidikan, termasuk pada jenjang pendidikan Menengah Atas SMA/MA, pendidikan mutu pendidikan Bahasa Arab di sekolah Madrasah Aliyah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
            Salah satu faktor yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan adalah Guru sebagai tenaga Propesional, guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kepribadian, kepekaan sosial dan menguasai pedagogik,tetapi yang harus mampu mengoptimalisasikan pemanfaatan seluruh sumber daya yang ada di lingkungannya, Bahkan guru diharapkan tampil sebagai pembaharu (innovator) yang dilakukan melalui proses penelitian (research).
            Berdasarkan Badan Nasional Standar Pendidikan yang telah diseting Kelompok Kerja Pengawas  TK, SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya 2006 menetapkan bahwa mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sitematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
            Kompetendi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif, selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan menkomuniksikan idea atau gagasan dengan menggunakan simbol table, diagram dan media lain dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Adapun standar kompetensi : Mata pelajaran Matematika di kelas VI semester 2 Bilangan memahami perhitungan Campuran dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
            Kompetensi dasar matematika : (1) Mengenal Perhitungan  Campuran, (2) Membandingkan perhitungan Campuran (3) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan perhitungan Campuran.
            Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti computer, alat peraga dan media yang lainnya.
            Hasil pengamatran penulis, memperoleh data bahwa yang dialami siswa kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten tasikmalaya, sebagai besar siswa masih belum menguasai konsep perhitungan Campuran, sehingga hasil yang diperoleh siswa masih rendah. Rendah kemampuan siswa dalam menyelesaikan Perhitungan Campuran diasumsikan karena dua faktor, yaitu faktor guru dan siswa. Dilihat dari faktor guru, sewaktu pembelajaran matematika dikelas guru menggunakan model pembelajaran yang tidak mendorong siswa untuk aktif belajar, waktu yang ada hanya dimanfaatkan untuk mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, dan dari faktor siswa sendiri adalah merasa puas dari hasil kerjanya tanpa memeriksa ulang hasil kerjaannya.
            Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu adanya penelitian melalui PTK (Penelitian Tindakan Kerja) untuk meningkatkan pembelajaran matematika khususnya pada konsep perhitungan Campuran yaitu dengan cara mengubah model pembelajaran matematika yang selama ini dipergunakan oleh guru dengan model penbelajaran matematika yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan belajar, yaitu model “Cooperative Learning”, Dengan menggunakan model tersebut diharapkan kemampuan siswa dapat menyelesaikan nilai  campuran dalam soal cerita dapat meningkat.
Hasil observasi dilinkungan MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2011-2012 Tampak banyak siswa kelas VI salah dalam menyelesaikan operasi hitung campuran dan masih belum memahami bentuk Perhitungan Campuran saat membandingkan besaran nilai campuran antara lain :
Membuktikan nilai campuran dalam bentuk soal contohnya
Soal (20+4) (12-6) =
Langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut :
1.      Kerjakan yang ada pada tanda kurung terlebih dahulu
20+4 = 24
12-6  = 6
2.      Bagikan hasil operasi pada tanda kurung
24   6 = 4
Untuk pengerjaan operasi hitung Campuran ada berapa aturan sebagai berikut :
1.      Kerjakan terlebih dahulu yang ada  dalam kurung
2.      Jika tidak ada tanda kurung, kerjakan berurutan dari kiri ke kanan tapi dahulukan opertasi  : hitung perkalian dan pembagian, setelah itu kerjakan operasi hitung pejumlahan dan pengurangan.
Catatan : Tanda x dan : lebih kuat dari tanda + dan – Tanda *dan : sama kuat begitu juga tanda + dan – jika sama kuat, pengerjaannya dari kiri ke kanan.
Faktor penyebab hal tersebut antara lain saat mengajar tidak menggunakan alat peraga yang dapat membantu siwa untuk mempermudah proses pembelajaran.
PTK sering disebut model penelitian otokritik yaitu guru berupaya melakukan penelitian tentang kelemahan dirinya sendiri didalam kelas dengan berupaya memperbaikinya ( Dr. Gunawan U, M.Si.) 
Berdasarkan latarbelakang penulis merasa tertarik untuk melaksanakan kegiatan penelitian tentang Nilai Campuran dapat di buktikan dengan alat peraga yang sesuai penelitia ini dilakukan di MI Ciomas kels 6 Kecamatan Jamanis kabupaten TasikmalayaTahun Pelajaran 2011-2012 dengan judul  : PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONSEP PERHITUNGAN CAMPURAN MELALUI COOPERATIVE LEARNING.
B.     Permasalahan
1.      Identifikasi Masalah
1.      Siswa kelasVI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalayadalam pembelajaran matematika khususnya dalam konsep perhitungan Campuran masih bersikap pasif.
2.      Kemampuan guru dalam pembelajaran matematika konsep perhitungan Campuran di kelas VI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya belum menggunakan model pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar.
3.      Hasil pembelajaran matematika  konsep perhitungan campuran di kelas VI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya belum memuaskan, dalam arti Nilai yang diperoleh siswa masih rendah.
2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika konsep perhitungan Campuran melalui      model Cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten  Tasikmalaya.
2.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika konsep perhitungan Campuran melalui model Cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten  Tasikmalaya.
3.      Bagaimana hasil pembelajaran matematika konsep perhitungan Campuran melalui model Cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
4.      Apa dukungan dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan peningkatan pembelajaran matematika konsep perhitungan Campuran melalui model Cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
3.      Pembatasan Masalah
            Mengingat terlalu luasnya objek PTK, maka permasalahan di fokuskan terhadap siwa kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya yang kurang menguasai dalam menyelesaikan soal-soal matematika khususnya konsep perhitungan Campuran.
C.    Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran obyektif mengenai “Upaya guru meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan campuran melalui metode cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya”.
1.      Mendekripsikan perencanaan pembelajaran matematikamelalui metode cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
2.      Mendekripsikan pelaksanaan pembelajaran matematikamelalui metode cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
3.      Mendekripsikan hasil pembelajaran matematikamelalui metode cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
4.      Mendekripsikandukungan dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan peningkatan pembelajaran matematikamelalui metode cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya.
D.    Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa
Diharapkan siswa dapat aktif dalam pembelajaran matematika dan siswa memperoleh pengalaman baru tentang bekerja sama dalam kelomp[ok, sehingga terjimaan antara siswa yang lambat dengan siswa yang pintar.
2). Bagi guru
Guru memperoleh masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.
3). Bagi sekolah.
Diharapkan temuan PTK ini menjadi masukan positif dalam upaya meningkatkan kualitas KBM di MI Ciomas Kecamatan Jamanis.
4). Bagi LPMP/Penentu Kebijakan.
            Diharapkan temuan ini menjadi bahan kebijakan LPMP dalam meningkatkan kualitas dan menjamin mutu pendidikan. Khususnya mata pembelajaran matematika.
2. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan pembelajaran tentang pelaksanaan pembelajaran matematika konsep Perhitungan Campuran melalui Cooperative learning di kelas VI sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah.
E.     Kajian Pustaka/Kerangka pemikiran
-          Tujuan pembelajaran matematika menurut kurikulum pendidikan Dasar 1994, tujuan umumnya diberikannya pembelajaran matematika disekolah Dasar adalah “untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaandidalam kehidupan didunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif.
-          Pembelajaran konsep perhitungan campuran, suatu bilangan campuran didefinisikan sebagai perkembangan dua bilangan cacah dengan penjumlahan bukan nol, dengan perkataan lain bilangan campuran adalah sembarangnya bilangan yang di tulis dalam buku a/b, dengan a dan b tidak sama dengan nol,Cakbar Autam Jaya dkk1993:153.
-          Model pembelajaran “Cooperative Learning
Cooperative adalah mengerjakan sesuatu cara bersama-samadengan jalan saling bantu satu sama lainsebagai satu team. Eng Tek (dalam kanda ,2001 : 27).
Sudarsono (dalam Kasihani kasballah ,1996 :65) inpotesis adalah dengan tentang suatu hal akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti dadianggap paling mungkindan paling tinggi tingkat kebenarannya, berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini adalah jika guna dalam pembelajaean matematika konsep perhitungan campuran dapat merancang, melaksanakan dan mengevaluasi secara efektif modal “cooperative Learning” maka hasil prestasi pembelajaran dapat meningkat.
F.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), direncanakan dalam3 siklus, adapun yang menjadi masalahutama dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran, faktor pendukung dan penghabat kegiatan belajar mengajar “cooperative Learning”.
Dalam penelitian tindakan kelas VI ini penulis memilih metode deskriptif, konsep dasar dari penelitian deskriptif  ini adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan matematika melalui konsep perhitungan campuran melalui model peragaan Cooperative Learning di kelas VI MI Ciomas Kecamatan Jamanis.
1.      Setting lokasi penilaian
a.       Suting/tempat : MI Cioams Kecamatan Jamanis
b.      Objek kelas     : Siswa kelas VI
c.       Jumlah Siswa  : 32 Orang
d.      Indikator keberhasilan : Semakin meningtkatnya kerja sama  dalam kelompok, dengan indikator minimal 70% x 32
e.       Teknik Pengumpulan data : Pengamatan langsung kepada siswa
f.       Teknik Analilsis data : Deskriftif
2.      Skenario tindakan
a.       Rencana siklus tindakan
Siklus I : dilaksanakan mengukur kemampuan kompetensi minimal siswa.
Siklus II : akan dilaksanakan jika indikator keberhasilan kompetensi minimal siswa pada siklus II belum tercapai hingga mencapai kompetensi mimimal yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b.      Skenario tindakan tiapsiklus
Kegiatan penelitian ini yang meliputi 4 tahap yaitu :
(a). Perencanaan pembelajaran     
(b). Pelaksanaan pembelajaran
(c). Observasi dan pencatatan pembelajaran
(d). Analisis dan refleksi pembelajaran
Emp;at tahap kegiatan yang dilaksanakan pada setiap siklus tindakan pembelajaran adalah seperti dibawah ini :
a.       Pertencanaan tindakan
b.      Pelaksanaan tindakan
c.       Observasi pelaksanaan penelitian
d.      Analisis dan refleksi pembelajaran
3.      Teknik pengumpulan data
Tekniuk pengumpulan data ynag akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
Pengamat penelitian dilaksanakan oleh kepal madrasah dan teman sejawat rekan guru.
Langkah pengamatan, pengamat mengisi lembar observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan, akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar tes.
4.      Analisis data
a.       Langkah analisis dat / refleksi yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya :
o   Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah
o   Penetapan pencapaian tindakan penelitian
o   Pelaksanaan tindakan penelitian
b.      Standar keberhasilan
Jika siswa mencapai kompetensi minimal yang diharapkan atau siswa menguasai dan bisa menghitung perhitungan campuran sesuai dengan tujuan pembelajaran.

G.    Jadwal penelitian
No
Uraian Kegiatan
Bulan
1
2
3
4

Persiapan penyusunan





proposal pelaksanaan





PTK Analisis Data





Penyusunan Laporan,





Editing laporan,





Pengesahan laporan,





Penggadaan laporan.





H.    Daftar pustaka
A.M Sardiman. (1996 ). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rajagrafindo persada

Uno Hamzah ( 2007 ). Model Pembelajaran;Menciptakan Proses Belajar mengajar yang kreatif PT Bumi Aksara

Dahar Ratna Walis ( 1988 ). Teori-teori Belajar. Jakarta Erlangga Tilaar Har ( 1999 ) Managemen Pendidikan Nasional . Bandung PT Remaja Rosdakarya

Undang-undang nomor 14 tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, tentang standar Nasional Pendidikan

Departemen Pendidikan nasional  ( 2005 ). Bunga rampai. Keberhasilan guru dalam pembelajaran tahun 2004. Direktorat tenaga kependidikan.

Daftar team kolaborasi
Nama peneliti              : AsepDeni, S.Pd.I
Nama Pengamat          : Drs. H. Wawan Mufti Ridwan, M.Si( Kepala Madrasah )
                                      Robiah, S.Pd.I                      ( Guru )
                                      Ai Napisah Madyanah, S.Pd            ( Guru )
                                      Itun, S.Pd.I                           ( Guru )


  
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  ( PTK )

Judul Penelitian  : peningkatan hasil Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Cooperative Learning. ( Penelitian Tindakan Kelas MemahamiWacana Tex PercakapanDalamBahasa Arab MA Assa’adah Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya)


Peneliti                        : ASEP DENI, S.Pd.I
Lama Penelitian        : 4 Bulan



Kordinator Perpustakaan




Ade Sumarna.
Tasikmalaya,  Mei 2012
Peneliti




AsepDeni, S.Pd.I

Mengetahui,

Kasi Mapenda
Kementerian Agama Kab Tasikmalaya




Drs. H. Undang Suryana, M.SI
NIP : 19650401 199203 1 001

Kepala MA Assa’adah




Drs. H. Wawan Mufti Ridwan, M.Si
NIP. 1965………..


            

Pengunjung